“Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu” (QS. Al Mukmin: 40).
Sebahagian orang merasa benar dengan perilakunya, walaupun sebenarnya jahat. Perasaan benar itu bisa muncul karena apa yang telah dilakukan dirasakan tidak mendapat azab dari Allah. Padahal tak semua perbuatan jahat itu langsung ditimpa azab atau siksa, tapi sebahagiannya diazab dalam bentuk lain atau ditangguhkan.
Bila sebahagian perbuatan jahat mengakibatkan pelakunya sulit untuk keluar dari lembah kejahatannya, itu adalah di antara bentuk siksaan di dunia. Setiap ada kesempatan untuk melakukannya, dirasakan ada kemudahan sehingga memperlancar pelaksanaannya berkali-kali. Berbeda dengan orang baik, yang merasa mudah melakukan yang baik dan sebaliknya teramat susah untuk melakukan kezaliman.
Selanjutnya, dikatakan bahwa ada sebahagian perbuatan jahat yang ditangguhkan azab, sebagaimana disebutkan sebuah hadits. Ini khusus bagi orang jahat. Seharusnya masa penangguhan itu digunakan untuk bertaubat. Tetapi bila sudah merasa diri selalu benar, akan sulit bertaubat.