Aceh Peduli ASI dan Gerakan Donor ASI

in aceh •  7 years ago  (edited)

Menarik membaca dan menyimak semangat teman-teman di media sosial yang gencar mengajak para remaja perempuan, calon ibu dan ibu muda yang telah melahirkan untuk menginisiasi dan gerakan Aceh peduli ASI. ASI (air susu ibu) adalah anugerah Allah SWT kepada setiap ibu yang baru saja melahirkan, Kandungan ASI adalah gizi terbaik, sesuai tumbuh kembang bayi yang nyaris tak tertandingi dan merupakan merupakan makanan paling ideal yang mengandung nutrisi yang paling lengkap untuk bayi, termasuk bayi yang lahir prematur dan bayi yang sedang menderita sakit. Dalam kedaruratan bencana sekalipun, ASI tetap menjad¬i pilihan yang paling karena telah terbukti mengurangi kejadian diare di tempat pengungsian yang biasanya dihadapkan pada masalah air bersih. Sampai berusia enam bulan, setiap bayi terbuk¬ti semata-mata hanya membutuhkan ASI yang tersedia pada setiap ibu yang sehat. Setelah itu, bayi baru dapat di¬berikan makanan tambahan secara bertahap dengan tidak me¬ninggalkan ASI. Bagaimanapun, ASI adalah anugerah dan amanah Tuhan yang harus dipelihara dan diberikan dengan tulu¬s kepada bayi. Masalah kesehatan masyarakat terkait gizi yang sangat bagus tersebut karena banyak kaum ibu yang meng¬ingkari kodratnya dan mengabaikan amanah yang mulia itu.

Agama Islam sekalipun sangat menekankan pentingnya pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir sampai umur dua tahun, namun dewasa ini sering kita jumpai anjuran pemerintah atau dinas terkait mengatakan pemberian ASI ekslusif hanya 6 bulan saja, selepasnya secara sadar ibu muda menyusui tersebut menyapih bayinya dan beralih ke susu formula, buatan pabrikan. Terlebih lagi pengaruh iklan televisi sangat berpengaruh pada si ibu untuk membeli susu formula dengan sajian dan isi iklan yang menarik perhatian para orang tua bayi. Fenomena ini masih sering kita temukan. Seorang ibu yang menganggap bahwa susu formula jauh lebih spectaculer dibanding dengan ASI. Entah mereka benar-benar tidak tau atau pura-pura tidak tau. Padahal berbagai sekarang dari media sosial begitu gencar dengan program-program pengaktifan kembali fungsi ASI. Tak ketinggalan serentetan tenaga kesehatan seharusnya seperti bidan digerakkan pada barisan pertama sebagai motivator dan fasilitator gerakan”ASI eksklusif”. Ironis memang, ada satu gejala yang satu ini telah menjangkiti masyarakat, tak hanya mereka yang awam tetapi juga mereka yang mengaku bergelar sarjana bahkan lebih ditunjang dengan sosial ekonomi menengah ke atas. Alasan yang simple sering kita dengar adalah”prestise social’, dengan alasan tersebut mereka rela melepas tambang-tambang emas bayi dan anak. Di samping itu para tenaga kesehatan di klinik bersalin atau rumah sakit mendorong pada ibu baru melahirkan memanfaatkan susu formula dibanding ASI untuk makanan bayi. Inilah yang terjadi selama ini.

Kemudian satu lagi ajaran mulia, bahkan masa Nabi Muhammad SAW kecil sudah di praktekkan yaitu pendonor ASI, sejarah Islam mencatat bahwa Halimatussa’diah adalah ibu donor ASI atau ibu susuan bagi baginda Nabi Muhammad SAW, ini merupakan awalnya tradisi orang Arab, namun maafaat dan kemaslahatannya sangat besar kita dapatkan apabila kita terapkan di daerah kita, konon lagi yang katanya ibu-ibu muda baru siap melahirkan tapi ASInya tidak mau keluar atau sedikit, jadi, dengan adanya gerakan pendonor ASI, ASI yang melimpah dari seseorang ibu bisa diberikan kepada bayi yang ibunya sedkit dan tidak mau keluar ASI, dengan catatan agama lagi bayi atau anak tersebut menjadi saudara sepersusuan dan dilarang menikah. Hal tersebut layak diapresiasikan dan dikembangkan di Aceh dan Indonesia, dimana kita sering mendengar istilah donor darah bagi orang sakit yang membutuhkan darah, namun sekarang kita budayakan donor ASI bagi bayi yang ibunya kekurangan ASI, tentu dengan syarat pemeriksaan kesehatan tertentu sebagai pendonor ASI. Donor ASI berbeda dengan Bank ASI, Fatwa Ulama dunia hampir semua menyatakan bahwa Bank ASI hukumnya haram karena tidak bisa dijaganya hukum saudara sepersusuan, jadi ada bahaya bahwa bayi kelak dapat menikah dengan saudara sepersusuan/anak dari ibu susunya.Begitu juga dengan Fatwa dari The Council of the Islamic Fiqh Academy yang dikeluarkan di Jeddah tahun 1985 mengenai Bank ASI menyatakan bahwa Bank ASI dilarang dalam Islam dan dilarang menerima ASI donor dari Bank ASI. Beberapa ilmuwan Muslim menyatakan bahwa daripada menggunakan format Bank ASI, alternatif lain adalah menggunakan istilah Milk Sharing/Sharing ASI (donor ASI).

Beberapa persyaratan donor ASI yang perlu menjadi perhatian sehingga hukum saudara sepersusuan tetap terjaga adalah sebagai berikut : ibu donor dibatasi memberikan ASI nya hanya untuk satu anak saja , Tidak boleh mencampur ASI donor dari beberapa ibu donor , Semua ASI donor harus dilabel/diberi keterangan yang menyatakan identitas ibu donor secara lengkap dan harus diinformasikan kepada keluarga penerima ASI donor. Baik ibu donor maupun keluarga penerima ASI donor menandatangani surat pernyataan dan dilampirkan di akte kelahiran, hanya bayi dari ibu dengan kontraindikasi medis atau Ibu meninggal dunia dapat menerima ASI donor untuk jangka waktu yang lebih panjang, dan Apabila ibu donor hanya memiliki satu anak atau memiliki lebih dari satu anak tapi berjenis kelamin sama maka ASI donor diupayakan diberikan kepada bayi dengan jenis kelamin yang sama.

Pemerintah Aceh, melalui instansi terkait seharusnya menyadari akan hal ini dan kembali pada tuntutan agama dimana ASI bagi bayi sangatlah bermamfaat sampai umur dua tahun, kita berharap adanya program “Aceh Peduli ASI” dan gerakan “Donor ASI’ dimana peran serta pemerintah daerah, dinas terkait rumah sakit, klinik bersalin sangat penting untuk mensosialisasi gerakan yang satu ini dimana seolah-olah kita sudah terlanjur jauh dari fitah agama itu sendiri terutama terkait pemebrian ASI kepada bayi, yang akan menjadi generasi cerdas dimasa akandatang yang kan menggantikan kita suatu saat nanti, Hasil penelitian ini semakin menegaskan praktik pemberian ASI eksklusif yang sangat penting untuk masa depan bangsa. Anak-anak yang tidak mendapat ASI berisiko lebih besar untuk mengalami stunting yang merupakan defisit tinggi untuk usia serta wasting yang merupakan defisit berat untuk tinggi. Pada sebagian besar kasus, kurang asupan makanan bukan pe¬nye¬bab utama malnutrisi, tetapi justru faktor yang banyak ber¬peran adalah tingkat pendidikan orang tua. Semakin rendah pendidikan orang tua, semakin besar kemungkinan terjadi malnu¬trisi. Padahal, orang tua yang berpendidikan rendah umumnya berasal dari kelompok masyarakat yang berpenghasilaan rendah yang tidak cukup dana untuk memberikan makanan bergizi untuk anak-anaknya.

Pemberian ASI eksklusif merupa¬kan intervensi masalah gizi pada anak balita yang pa¬ling rasio¬nal, paling efektif, dan paling efisien. Tetapi, kerana ketidaktahuan, banyak keluarga yang kehilangan peluang untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. ASI adalah anugerah Tuhan yang sangat berharga bagi para ibu dan anak yang mereka lahirkan. Hampir tak ada ibu yang melahirkan bayi yang tidak dianugerahi ASI yang merupakan makanan bayi yang paling sempurnna. Diisi dengan zat gizi dan zat imun yang sangat dibutuhkan oleh setiap bayi ketika mereka mulai dihadapkan dengan kehidupan nyata yang penuh dinamika dan tantangan. Namun, banyak para ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif. Mereka menantang kodrat dan amanah Tuhan untuk menghadirkan anak keturunan yang kuat. Kita layak menggerakkan kesadaran masyarakat Aceh yang tercinta ini untuk mengajak para ibu menunaikan tugas yang mulia ini. Semoga!!!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Congratulations @danilcotseurani! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published your First Post
You made your First Vote
You got a First Vote
You made your First Comment

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!