BAB 13 (VOLUME 1) : KONTRIBUSI SNOUCK HURGRONJE DALAM STUDI ACEH

Bab ini menjelaskan tentang seseorang yang begitu sering diucapkan oleh orang Aceh. Orang itu adalah Snouck Hurgronje. Bagi orang Aceh, mengenang perang selama beberapa puluh tahun dengan Belanda, selalu dibarengi dengan kisah "snouck". Demikian orang Aceh memanggil, penasehat politik Hindia Belanda tesebut. Bahkan karena sangking bencinya, orang tua sering menasihati anak-anaknya supaya tidak seperti si Snouck. Rasa perlawanan orang Aceh bukan hanya karena persoalan membenci penjajah, tetapi juga karena yang diperangi adalah orang kafir yang halal darahnya. Karena itu, ideologi perang sabil menjadi instrumen utama untuk mengusir penjajah.

Hal yang mengejutkan dari Snouck ini adalah dia seorang peneliti antropologi. Karena itu, Snouck sebenarnya telah menciptakan sejarah baru di Aceh, pasca terbitnya dua buku yang sangat terkenal yaitu De atjehers yang terbit pada tahun 1893. Di kalangan para sarjana barat, dia dikenal sebagai legendary figure. Karena begitu kuat pengaruh Snouck di kalangan para sarjana barat maka hampir tidak ada ruang baginya untuk dikritik sebagai ilmuan, khususnya dalam bidang antropologi agama. Namun, upaya penelitian Snouck memang telah dirancang sebagai bagian dari ilmuwan yang berfungsi sebagai mata-mata, di dalam mendapatkan deskripsi kehidupan suatu komunitas yang hendak atau sedang dijajah oleh sebuah bangsa.

Upaya Snouck untuk menjatuhkan sistem Aceh adalah dengan "menenggelamkan" para ulama dan bukti historis tentang peraturan-peraturan Aceh, maka snouck menguraikan bagaimana "tradisi yang hidup" dalam masyarakat Aceh, yang belakangan dijadikan sebagai panduan untuk menyebutkan adanya sistem hukum adat. Karena itu semua kebiasaan rakyat Aceh dari keuruja hudep hingga keuruja mate, diarahkan sebagai bagian otonom yang tidak memiliki hubungan yang kuat dengan pemegang otoritas religi, yakni ulama.

Kutipan diatas memperlihatkan bagaimana upaya-upaya Snouck memperhadapkan fungsi dan otoritas tokoh inti di dalam kehidupan sosial-religius orang Aceh. Disini, teori fungsi lebih dilihat oleh Snouck di dalam menganalisa konsep adat dan hukum.