Kesultanan PeureulaksteemCreated with Sketch.

in aceh •  7 years ago 

Menurut Naskah Tua Idharul-Haq tercatat bahwa Kesultanan Peureulak berdiri pada :
Hari/Tanggal : Rabu/12 November 839
Nama Sultan : Sultan Alaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah
Ibu Kota : Bandar Peureulak
Kemudian dipindahkan kepedalaman dan nama ibukotanya juga berubah menjadi Bandar Khalifah.
Hingga awal abad ke 10, tercatat empat raja yang telah memerintah Kesultanan Peureulak, yaitu :

  1. Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Andul Aziz Syah
  2. Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdul Abdurrahim Syah
  3. Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Maulana Abbas Syah
  4. Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Ali Mughayat Syah

Penobatan Sultan yang ke empat tertunda sampai dengan tiga tahun lamanya, semasa akhir pemerintahan Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Maulana Abbas Syah, kaum sunni mulai membentuk kekuatannya, sehingga timbul sedikit kegoncangan.

Sebagaimana dicatat dalam Idharul-Haq, bahwa para saudagar yang dipimpin Nakhoda Khalifah, terdiri dari pemimpin-pemimpin kaum syiah, yang diburu oleh penguasa Dinasti Abbassyiah di Arab,Pesia dan India.

Dinasti Makhdum

Rupanya kaum sunni mengejar mereka secara diam-diam sampai ke Peureulak, baru kemudian dalam masa pemerintahan Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Ali Mughayat Syah, kaum sunni menumbangkan Kesultanan Peureulak (Syiah) dan mendirikan Kesultanan Peureulak (Sunni), yang para sultannya terdiri dari keturunan bangsawan penduduk asli. Kelompok ini dikenal dengan Dinasti Makhdum, sebagai penyambung sultan-sultan dari Dinasti Sayyid Maulana.

Dalam masa pemerintahan Sultan Abdulmalik Syah, Kaum Syiah bangkit kembali dan melakukan perlawanan bersenjata terjadi perang saudara selama empat tahun.
Perang saudaran ini diakhiri dengan satu perdamaian yang menentukan bahwa kesultanan Peureulak di bagi dua, yaitu :

  1. Peureulak Pesisir untuk golongan Syiah dengan ibukotanya Bandar Peureulak.
  2. Peureulak Pedalaman untuk golongan Sunni dengan ibukotanya Bandar Khalifah.
    Pada saat Kesultanan Peureulak diperintah oleh dua sultan, maka pada tahun 375 Hijrah, kerajaan Sriwijaya Palembang Menyerang Kesultanan Peureulak. Dalam peperangan tersebut Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Mahmud Syah menemui Syahidnya, sehingga dengan demikian Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah sehingga dengan demikian Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah (dari golongan sunni) menjadi sultan tunggal kembali bagi kesultanan Peureulak.
    Karena tidak tahan pukulan-pukulan yang sangat dahsyat dari angkatan perang dan rakyat Kesultanan Peureulak, maka pada tahun 393 Hijriah,tentara Sriwijaya lari dari daratan Peureulak dengan mengalami kerugian yang besar, dan dengan dalih bahwa mereka akan menghadapi Kerajaan Darmawangsa di Pulau Jawa.
    Peperangan yang terjadi antara tentara Sriwijaya dengan angkatan perang Kesultanan Peureulak menimbulkan keuntungan lain, yaitu Islam meluas ke daerah-daerah pedalaman dan ke Pasai yang dibawa oleh para muhajirin yang terpasak hijriah selama terjadi peperangan dahsyat itu. Karena persebaran para ulama ke berbagai daerah inilah, maka terbentuklah negeri-negeri Islam baru, seperti :
  3. Negeri Samudra-Pasai (Aceh Utara Sekarang)
  4. Negeri Serbanjadi dan Negeri Peunaron (Tamiang dan Leukop Sekarang)
  5. Negeri Isak dan Negeri Lingga ( Aceh Tengah Sekarang)

Bersambung…………………………

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Memang hayeu awk aceh meprang bang euh,yg paih u suriah taba
Hahah.
Salam kenal bang beh

Salam kenal juga.. Hanya ingin berbagi apa yang mungkin duluan saya baca.. Kalau bisa mohon tambah informasinya agar memperkaya pemahaman kita semua.. Terimakasih sudah berkunjung..

Oke sama2
Semoga kita sukses di steemit

Dipat gampong.. Lon dimatangkuli..