FROM SEKSI TO ISLAMI
Para penumpang yang terhormat, selamat datang di Banda Aceh, kita telah mendarat di Bandar UdaraInternasional Sulthan Iskandar Muda, kami persilahkan kepada anda untuk tetap duduk sampai pesawat ini benar-benar berhenti dengan sempurna pada tempatnya dan lampu tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan. Berakhirlah sudah penerbangan kita pada hari ini atas nama kapten Ridwan, dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat berpisah dan semoga dapat berjumpa lagi di dalam penerbangan lain waktu. Sebelum meninggalkan pesawat, kami ingatkan kembali kepada anda untuk memeriksa kembali bagasi kabin anda agar tidak ada barang yang tertinggal. Para penumpang dengan lanjutan penerbangan silahkan melapor pada bagian layanan pindah pesawat di ruang penerbangan. Terima kasih.
itulah kata-kata yang selalu kita dengar pada saat pesawat akan mendarat dengan penuh senyuman, yang diucapkan paramugari yang pada umumnya mempunyai tubuh yang langsing, tinggi dan cantik,
tetapi saat ini ada pemandangan yang berbeda bagi para penumpang yang tujuan keberangkatannya ke Aceh dimana para pramugarinya menggunakan Hijab dan santun jauh dari Aroma Seksi, hal ini hanya dapat anda lihat sebelumnya bagi anda yang terbang dengan menggunakan maskapai 'Emirates dan Iran Air sebelumnya, dan Pada 31 Januari 2018 lalu, otoritas Aceh mengirimkan surat kepada maskapai Garuda Indonesia dan sejumlah maskapai lainnya, termasuk AirAsia dan Firefly Dalam surat itu, dinyatakan bahwa seluruh pramugari penerbangan dari dan ke Aceh wajib mengenakan hijab.
(Sumber: foto)
Bupati Aceh Besar Mawardi mengungkap alasan pihaknya mewajibkan semua pramugari maskapai penerbangan berbusana muslim, Salah satunya untuk menerapkan syariat Islam. Sejak 2001 ada undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan syariat Islam. Sekarang sudah kami laksanakan secara menyeluruh, salah satunya soal busana termasuk pramugari maskapai penerbangan,"
Dia menjelaskan, sebelum memberlakukan aturan tersebut pihaknya sudah terlebih dahulu menyurati semua maskapai penerbangan yang membuka rute ke Aceh Besar, Aceh di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM). Ini dilakukan agar edaran tersosialisaikan dan tidak jadi masalah ke depannya. "Sudah kami surati. Respons mereka baik dan positif. Tidak protes atau yang mempermasalahkannya," tambahnya.
(Sumber: foto)
Aturan berhijab bagi pramugari itu tertuang dalam surat bernomor 451/65/2018 dan diterbitkan pada Kamis (18/1) lalu. Dalam surat tertulis, seluruh maskapai agar menghormati syariat Islam yang berlaku di Aceh. Ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 44/1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Keistimewaan Aceh.
(Sumber: foto)
DARI SEKSI KE ISLAMI
Dear passengers, welcome to Banda Aceh, we have landed at Sulthan Iskandar Muda International Airport, we invite you to remain seated until the plane completely stops in its place and the seat belt lights are turned off. End our flight today on behalf of Captain Ridwan, and all the crew on duty to say goodbye and hope to meet again in another flight time. Before leaving the plane, we remind you again to check your cabin baggage so no items are left behind. Passengers with advanced flights please report on aircraft service in the flight room. thanks.
that is the words we always hear when the plane will land with a smile, spoken paramugari who generally have a slim body, tall and beautiful,
but now there are different sights for passengers whose departure destination is to Aceh where the shamans use Hijab and are well mannered from the Sexy Aroma, this is only visible to those of you who flew by Emirates and Iran Air earlier, and On January 31, 2018, the Aceh authorities sent a letter to Garuda Indonesia airline and several other airlines, including AirAsia and Firefly. In the letter, it was stated that all flight attendants from and to Aceh must wear the hijab.
The Regent of Aceh Besar Mawardi revealed the reason for his party to require all flight attendants of Muslim-style airline, one of them to apply Islamic law. Since 2001 there are laws that regulate the implementation of Islamic law. Now we have done thoroughly, one of them about clothing including flight attendant airline, "
He explained that before enacting the regulation, it has already written to all airlines that opened the route to Aceh Besar, Aceh at Sultan Iskandar Muda Airport (SIM). This is done so that the circle is socialized and not a problem in the future. "We have responded well and positively, not protesting or questioning them," he added.
The veiled rule for the stewardess is contained in letter numbered 451/65/2018 and published on Thursday (18/1). In a written letter, all airlines to respect the Islamic sharia prevailing in Aceh. This is in accordance with the provisions of Law Number 44/1999 concerning the Implementation of Special Feature of the Special Province of Aceh.