Kopi didunia ini dibedakan dalam dua jenis, yaitu kopi Arabica dan Kopi Robusta. Kopi Arabica memiliki rasa yang beragam, mulai dari rasanya yang lembut, tajam dan manis. Sedangkan untuk rasa dari kopi Robusta, ini cenderung memiliki variasi rasa yang netral. Terkadang ini juga memiliki rasa atau aroma seperti gandung.
Di Aceh kedua jenis kopi ini dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Kopi jenis Arabica umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi Tanah Gayo, termasuk Takengon, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues. Sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat, masyarakat lebih menyukai mengembangkan kopi jenis Robusta.
Kopi Gayo merupakan sebutan lumrah dari para penikmat kopi khas Aceh. Sebutan ini dikarenakan umumnya kopi khas Aceh dibudidayakn di dataran tinggi Gayo.
Terus, seperti apa deskripsi cita rasa kopi Gayo? Hasil analisis sensorial menunjukkan bahwa citarasa kopi Gayo memiliki tingkat intensitas aroma dan kekentalan yang kuat, tidak terlalu pahit (bitter) dan tidak sepat (astringent).
Secara lengkap, profil citarasa kopi Gayo adalah: (1) bebas dari cacat citarasa utama; (2) rasa asam bersih dari tingkat sedang sampai tinggi; (3) rasa pahit yang kurang atau sama sekali tidak terdeteksi; dan (4) mutu dan intensitas aroma yang kuat.
Diperolehnya cita rasa seperti itu tidak terlepas dari kebiasaan para petani kopi di Dataran Tinggi Gayo. Mereka umumnya sudah memahami tata cara petik pilih, hanya memetik gelondong merah yang masak sempurna.
Kopi khas Aceh sudah sangat terkenal diseluruh dunia. Citarasanya yang khas membuat kopi ini selalu diburu oleh para pecandu kopi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT
ENGLISH
Coffee in the world is differentiated into two types, namely coffee Arabica and Robusta coffee. Arabica coffee has flavors that range from soft taste, sharp and sweet. As for the taste of Robusta coffee, it tends to have a neutral flavor variations. Sometimes they also have taste or scent like gandung.
In the second type of Aceh coffee is cultivated by local people. Coffee Arabica types commonly cultivated in the region of the Highlands, including the Gayo lands of Takengon, Aceh's Gayo Lues Regency, and Southeast. Meanwhile in Pidie (predominantly Tangse and Geumpang) and Aceh Barat, the public preferred to develop coffee Robusta type.
Gayo coffee is a term taken from the typical coffee connoisseur. The term is generally due to the typical coffee cultivated in the Highlands of Aceh's Gayo.
Keep, what kind of coffee flavour description Gayo? Sensorial analysis results showed that coffee flavor Gayo has levels of intensity aroma and a strong viscosity, not too bitter (bitter) and not osphronemidae (astringent).
Complete coffee flavor profile, Gayo is: (1) free from defects in the main flavors; (2) a sour taste of moderate to high levels; (3) a less bitter taste or simply not detected; and (4) the quality and intensity of a strong aroma.
He got a taste of that kind of habit of coffee farmers in Gayo Highlands. They generally understand how to pick select, just picking red ripe gelondong perfect.
Typical Aceh coffee is already very well known all over the world. A typical coffee flavor is always hounded by the coffee addicts.