Pertama kali aku datang ke Aceh, jujur pikiranku selalu dihantui oleh rasa tak aman. Karena Aceh dikenal dengan GAM nya oleh masyarakat luar. Seperti inilah, seperti itulah cerita-cerita yang aku dengar seakan terlalu menyeramkan untuk dibayangkan.
Faktanya, semenjak saya disini, hal yang saya dengar itu hanyalah isu belaka. Banyak kesenangan dan keunikan yang aku temui disini. Apa yang aku temui seakan hal tersebut hanya ada di Aceh saja.
Berikut ini, yang aku anggap keunikan yang hanya ada di Aceh
1, Perayaan Hari Besar Islam yang luar biasa
Salah satu hari besar dalam Islam ialah Maulid Nabi. Di tempat aku tinggal, perayaan maulid tidaklah semeriah disini. Disana, memperingati maulid hanya sekedar mengadakan tabligh akbar, serta mendengarkan ceramah bersama-sama. Di Aceh juga melakukan hal tersebut, bedanya adalah makanan yang dibagikan. Jika di daerah tempatku tinggal, makanan untuk menemani mendengar ceramah adalah kue, sedangkan disini itu nasi kotak. Tentu saja, sebagai anak kos hal ini menjadi suatu keberkahan tersendiri.
Tak sampai disitu saja, banyak juga penduduk yang merayakan maulid di rumahnya sendiri, dengan cara masak besar dan mengundang sanak saudara untuk makan bersama di rumah. Dan lagi, anak kos juga ikut kecipratan untuk merasakan hal tersebut.
Tak hanya maulid, hari raya Idul Adha juga demikian. Jika di daerahku, Idul Adha hanya sekedar sholat Ied kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Namun, di Aceh ada satu tradisi yang disebut "megang", yaitu memasak daging sapi yang dibeli di pasar sehari sebelum hari H. Lagi-lagi, anak kos juga ikut merasakan hal itu.
2, Harga makanan yang masih murah
Salah satu faktor anak kos tetap bertahan hidup ialah makanan. Di Aceh, khususnya Krueng Geukueh sekitarnya, harga makanan masih tergolong murah. Kita masih bisa menemui kue 500an dan nasi sarapan 4000an. Tak semua daerah masih memiliki harga pasaran kue seperti itu. Di daerah ku saja, harga gorengan minimal itu 2000 dapat 3.
3, Banyak masjid tak berdinding
Ini merupakan salah satu keunikan dari Aceh yang paling unik. Masjid tak berdinding ini bisa ditemui di daerah Lhokseumawe dan sekitarnya. Awal aku melihat hal ini, terasa agak aneh. Yang aku pertanyakan di dalam hati adalah "apakah tidak ada maling yang akan mencuri benda berharga di masjid itu?".
Faktanya, memang tidak ada yang akan mencuri di masjid tersebut. Walaupun sangat mudah untuk melakukan kejahatan, seperti mencuri kotak amal dll. Namun, maling di Aceh ini masih tergolong maling yang ingat Tuhan. Jarang, dan bahkan tidak ada aku mendengar ada maling yang mencuri kotak amal selama aku tinggal disini.
4, Mayarakat yang ramah
Selama aku tinggal disini, masyarakat di Aceh tergolong masyarakat yang paling ramah. Terbukti, dari sudah begitu banyak orang yang tidak kukenali memberi senyuman kepadaku saat berpapasan.
Sontak, hal inipun membuatku kagum dengan Aceh. Jarang ada orang yang tak kita kenal memberikan senyuman kepada kita di daerahku. Namun, di Aceh hal tersebut malah sering aku alami.
5, Pesta pernikahan yang singkat
Benar-benar unik, pesta pernikahan disini biasanya hanya sampai pukul 2 siang. Tidak diiringi dengan lagu dangdut dari keyboard, disini pesta biasanya diiringi dengan sholawatan yang kadang dipadu dengan beatbox.
Sepertinya, orang yang pesta di Aceh ini lebih mementingkan sedekah ketimbang mencari keuntungan dari orang yang undangan. Karena apa, sering aku jumpai banyak orang yang kebetulan lewat memutuskan untuk berhenti, kemudian ambil makanan dan dilanjutkan dengan memakan hidangan pesta, setelah selesai mereka langsung pergi tanpa memberikan amplop.
Dan lagi, pesta menjadi salah satu sarana anak kos untuk mendapatkan makan gratis hehehe.
Hanya itulah, beberapa hal yang aku anggap hanya ada di Aceh. Karena hal-hal tersebutlah yang membuatku kagum akan kehidupan yang ada di bumi Nanggroe ini.