Batas Kawasan Hutan Hanya di Peta

Mayoritas masyarakat yang hidup di pinggiran hutan bergantung hidup pada penghasilan hutan. Tak jarang dalam memanfaatkan hasil hutan masyarakat menafikan aturan negara karena atas ketidaktahuan mereka.

"Memotong kayu dalam kawasan hutan lindung merupakan hal yang salah dan melanggar hukum Negara Jika dilakukan akan dipenjara" itu mungkin semua orang termasuk masyarakat mengetahui hal itu.

Akan tetapi apakah masyarakat mengetahui batas kawasan hutan lindung?, tahu apa itu hutan produksi? Tau apa itu Areal Penggunaan lain? Tahu apa itu kawasan konservasi?. Tentu jawabanya mayoritas masyarakat pinggiran hutan masih awam terhadap hal tersebut. Jikapun mengerti tak jarang juga masyarakat membuka lahan perkebunan dan memotong kayu dalam kawasan terlarang karena tidak ada tapal batas yang menentukan batas kawasan. Batas kawasan hanya terdapat dalam selembar kertas Peta.

Solusinya bagaimana? Sosialisasi dan menentukan tapal batas kawasan sesuai dengan di peta agar tidak terjadi konflik baru dikemudian hari.

Dalam kawasan hutan masyarakat dibolehkan mengambil hasil hutan non kayu seperti rotan, jernang dan lain lain. Akan tetapi dengan tidak mengubah fungsi lahan dan seperti diatur dalam aturan yang ada...

Tulisan kecil ini diangkat berdasarkan salah satu kasus dari sekian banyak kasus yang terjadi.

@savehutanaceh