Beberapa hari ini, headline media-media lokal masih sekitaran kisruh penetapan APBA. Tarik ulur antara eksekutif dan legislatif Aceh nampaknya belum menemukan titik temu. Hal inilah yang menyebabkan belum disahkan APBA 2018 sampai hari ini.
Dampaknya sedikit atau banyak pasti berdampak kepada rakyat. Molornya pengesahan APBA otomatis menghambat kinerja pemerintah Aceh. Program-program yang seharusnya bisa segera di kerjakan untuk kepentingan masyarakat harus tertunda, sementara waktu terus berjalan.
Berbeda dengan daerah-daerah lain yang sudah mengesahkan APBD nya dia akhir tahun 2017, Aceh memang terkesan selalu terlambat untuk urusan yang satu ini. Terlepas adanya kepentingan masing-masing dalam anggaran sebesar 14.7 Triliun ini. Sudah seharusnya para petinggi di Aceh yang kita cintai ini bisa mengambil sikap untuk mengutamakan kepentingan rakyat banyak.
Baik legislatif maupun eksekutif sudah semestinya menurunkan ego masing-masing, karena walau bagaimanapun 14,7 T ini adalah amanah rakyat yang harus digunakan untuk kepentingan rakyat.
Tapi terkait itu semua setidaknya ada sedikit angin segar yang saya dengar bahwa hasil pertemuan antara TIM TAPA dan BANGGAR DPRA telah mencapai kata sepakat. Dan hal ini setidaknya sedikit mengobati kerisauan masyarakat . Kedua pihak telah sepakat untuk mulai membahas RAPBA dalam Minggu ini, dan mudah-mudahan jika Allah mengizinkan akan di paripurnakan pada tanggal 7 Februari nanti. Lalu jika hal ini tidak mencapai kata sepakat juga. Maka satu solusi yang harus diambil. Pergubkan saja!!!.
Saya Zack muda
Terima kasih