Ini adalah tulisan pertama saya, di mana saya mencoba menceritakan sebuah kisah keluarga yang jika dilihat dari luar merupakan keluarga bahagia, tapi jika diteliti lebih dalam, keluarga ini mempunyai desakan yang amat keras.
Ayah yang merupakan pekerja wiraswasta di sebuah perusahaan tertinggi di Jakarta melewati hari-harinya di kantor. Jadi si anak yang hanya ditemani oleh ibunya di rumah, selalu meminta dan mengadu pada ibu. Tapi si Ibu sedikit berbeda dengan ibu-ibu yang lain. Si Ibu ini terlalu keras pada si anak. Sehingga si anak sangat merasa tertekan. Si Ibu sering melontarkan kata-kata kasar pada si anak. Si Anak pun kini keadaannya menjadi terpuruk. Si Anak menjadi lebih pendiam.
Nah dari cerita singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa anak yang tertekan dapat menimbulkan gejala buruk terhadap anak. Mungkin para stemian sudah banyak membaca tentang dilarang keras mengerasi anak. Tapi saya lihat di jaman sekarang, semakin canggih teknologi, semakin banyak ibu-ibu yang mengerasi anak-anaknya dengan alasan menasehati anaknya. Tapi tidak jarang saya dengar kata-kata bodoh, bajing dan nama-nama binatang lainnya keluar dari mulut si Ibu.
Maka dari itu, saya ingin mengajak para Ibu untuk mengontrol kembali perkataannya. Bakan dengan bercanda sekalipun sebaiknya jangan.
Stop bullying terhadap anak!
Congratulations @zuraida! You received a personal award!
Click here to view your Board
Do not miss the last post from @steemitboard:
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @zuraida! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit