Pembahasan Acehnologi kali ini berkaitan dengan sosiologi Aceh. Saya akan mencoba mengreview buku Acehnologi khusus nya di bidang sosiologi.
Menurut Bryan S.Turner sosiologi adalah kajian yang terukur mengenai masyarakat, yang dijadikan pijakan suatu pemerintah yang mengadopsi pemikiran-pemikiran kapitalisme karena berasal dari barat yang penuh dinamika kemudian di terapkan di timur, sebab masyarakat nya sangat statis.
Aktivitas terjadi di dalam kehidupan yang pelaku nya adalah masyarakat itu sendiri. Setiap orang memiliki metode masing-masing untuk menyelesaikan aktivitas nya. Seseorang yang ingin mempelajari sosiologi akan di paksa untuk masuk ke dalam ilmu di dunia dan teori-teori yang berkembang, karna pada dasar nya ilmu sosiologi ini dari Eropa tidak heran heran banyak peneliti-peneliti mempelajari ilmu dari Eropa kemudian mengikuti arus perkembangan nya hingga sekarang, sebab konsep sosiologi Aceh sekarang telah mengalami proses modernisasi dengan kata lain perlu untuk perstudian khusus yang melanda di suatu wilayah. Di Aceh sendiri, hampir tidak ada fakultas atau jurusan yang mengkhususkan pada kajian-kajian sosiologi dan antropologi, kecuali setelah era 2000-an.
Sosiologi Aceh muncul karena adanya penjelasan-penjelasan dari suatu kejadian, yang bearti bahwa sosiologi itu muncul karena adanya sebab dan penyebab, sehingga akan muncul penjelasan tentang suatu kejadian yang ada di lingkungan masyarakat.
David Newman dan Jodi O'Brien menulis buku yang membahas tentang beberapa penjelasan inti di dalam kajian sosiologi: pertama, individu dan masyarakat; kedua, kontruksi jiwa dan masyarakat; dan ketiga, struktur sosial, institusi, dan kehidupan sehari-hari.
Dari kutipan di atas memberikan arah yang jelas bagaimana sosiologi Aceh dapat di mulai di kaji dan di terapkan sebagai suatu perspektif di dalam kajian Acehnologi. Jika kita telah memahami konteks antropologi Aceh maka akan mempermudah untuk memahami kajian sosiologi di Aceh.