Alumni Action 212 Call for an Islamic State Reject US Recognition About Jerusalem/Aksi Alumni 212 Serukan Negara Islam Tolak Pengakuan AS Tentang Yerusalem (IND - ENG)

Selamat malam para steemians semua. Semoga kalian selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Apa yang kalian tahu tentang aksi reuni 212? Inilah sebuah aksi yang mengajari kita tentang arti kekeluargaan dan kekompakan yang patut dicontoh untuk sesama muslim.

Hari Minggu tanggal 17 Desember 2017 Kawasan Monas Jakarta Pusat sempat diguyur hujan selama beberapa saat kemudian berhenti. Namun massa Aksi Bela Palestina tetap bertahan dan terus berdatangan.

Massa aksi tetap bertahan saat hujan turun. Mereka tidak ada yang bergeser dan tidak ada yang menggunakan payung bahkan jumlah mereka terus semakin bertambah pada hari itu. Mereka datang dengan membawa berbagai sepanduk dan bendera Palestina.

The mass of action survives when rain falls. They have nothing to shift and no one uses an umbrella even as their number continues to grow on that day. They came with various Palestinian banners and flags.

Sementara itu sejumlah tokoh - tokoh agama masih terus menyampaikan orasinya kepada massa yang sedang ikut berpartisipasi dalam acara aksi demo tolak putusan presiden Donald Trump.

Meanwhile, a number of religious figures still continue to convey their oration to the masses who are participating in the event demo decline presidential decree Donald Trump.

Umat muslim terluka dengan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Yerusalem. Banyak yang merasa langkah pemerintah AS tersebut mengancam stabilitas di seluruh wilayah, dan menghancurkan prospek pencapaian perdamaian antara Israel dengan Palestina.

Muslims are hurt by US President Donald Trump's decision on Jerusalem. Many feel the US government's move threatens stability across the region, destroying the prospect of achieving peace between Israel and the Palestinians.

Masyarakat internasional tidak pernah mengakui klaim Israel atas seluruh Yerusalem. Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Sementara, Israel bersikeras kota ini adalah ibu kota yang bersatu, dan tak dapat dibagi. Sangat tidak masuk akal.

The international community never recognizes Israel's claim to the whole of Jerusalem. Palestinians want East Jerusalem as the capital of their future state. Meanwhile, Israel insists the city is a unified capital, and can not be shared. Very unreasonable.

Apakah masalah ini pertanda bahwa hari kiamat semakin dekat? Wallahu 'Alam.

Semoga saudara kita di Palestina selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiiin

Demikian postingan saya untuk malam ini. Semoga bisa bermanfaat.

Ikuti saya @fauzi03