Air Terjun 7 Bidadari berada pada Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Untuk menuju ke tempat wisata ini, setidaknya wisatawan harus menempuh jarak kurang lebih 50 kilometer atau dengan perjalanan selama satu jam dari Kota Lhokseumawe.
Perjalanan menuju ke air terjun ini mulanya memang cukup mudah untuk dilakukan, jalan yang diaspal dengan baik serta banyaknya pilihan transportasi yang bisa digunakan wisatawan. Namun ketika tiba di Kecamatan Geureudong Pase, wisatawan dipaksa untuk melalui jalanan yang cukup ekstrim membelah hutan belantara. Kondisi jalan masih berupa tanah yang bercampur dengan bebatuan, sehingga cukup menantang dan memacu adrenalin.
Oleh sebab itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke Air Terjun 7 Bidadari biasanya menggunakan kendaraan roda dua seperti motor trail yang bisa melalui medan berat. Ketika melalui jalur yang membelah hutan ini, pengunjung tak jarang harus naik turun bukit, melewati perkebunan sawit, serta sungai yang tingginya mencapai pinggang orang dewasa. Memang bukan pekerjaan yang mudah untuk menikmati keindahan air terjun yang satu ini.
Bagi wisatawan yang hobi dalam menunggangi trail, bisa melampiaskan hasratnya dengan mencoba medan yang berat ini. Banyak pula, pengendara yang tak sanggup dan menyerah ditengah jalan sehingga terpaksa harus dievakuasi. Tempat wisata ini memang sangat cocok bagi seseorang berjiwa petualang dan menyukai tantangan.
Pesona Air Terjun 7 Bidadari
Ditengah-tengah perjalanan menyusuri hutan, wisatawan akan disajikan dengan pemandangan alam berupa pepohonan rindang, perbukitan hijau, serta hamparan perkebunan sawit yang luas. Pemandangan ini seolah menjadi oase dari beratnya medan serta sulitnya jalanan yang harus dilalui oleh wisatawan.
Setelah melalui perjalanan sejauh 10 kilometer kedalam hutan, wisatawan akan menemukan Barak Komando yang menjadi tempat istirahat bagi para pekerja di perkebunan sawit. Wisatawan bisa beristirahat disini, terdapat beberapa bangunan permanen yang bisa digunakan untuk menghilangkan penat dan mengusir rasa lapar.
7 Bidadari Waterfall is located in Pulo Meuria Village, Geureudong Pase Sub-district, North Aceh Regency, Aceh Province. To get to this sights, at least tourists must travel about 50 kilometers or with an hour trip from the city of Lhokseumawe.
The journey to the waterfall is initially quite easy to do, the road is paved well and the many transportation options that can be used tourists. However, when arriving in Geureudong Pase Sub-District, tourists are forced to pass through a fairly extreme road splitting the jungle. The condition of the road is still a soil mixed with rocks, so it is quite challenging and adrenaline rush.
Therefore, many tourists who visit the Waterfall 7 Bidadari usually use two-wheeled vehicles like a trail bike that can through heavy terrain. When through the path that splits this forest, visitors often have to climb up the hill, past oil palm plantations, and rivers that reach the waist of adults. It is not an easy job to enjoy the beauty of this one waterfall.
For tourists who like to ride the trail, can vent their desire to try this heavy field. Many also, riders who can not afford and give up the road so it must be evacuated. This tourist spot is very suitable for someone adventurous and like a challenge.
Enchantment Waterfall 7 Bidadari
In the midst of a journey through the forest, tourists will be presented with a natural landscape of shady trees, green hills, and vast expanse of oil palm plantations. This scene seems to be an oasis from the weight of the terrain and the difficulty of the streets that must be passed by tourists.
After traveling 10 kilometers into the forest, tourists will find Barak Komando which is a resting place for workers in oil palm plantations. Tourists can rest here, there are some permanent buildings that can be used to remove fatigue and expel hunger.