Dialog Dua Ulama Besar " Imam Malik dan Imam Syafi'i"

in alanu •  7 years ago 

1502232_344112405766593_629416836095045037_o.jpgImam Malik berpendapat:
Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan memberikan rezeki, hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Saw:
لو أنكم توكلتم على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطير تغدو خماصا و تروح بطانا
"Andai kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang". (HR. Imam Ahmad, dll)
Adapun Imam Syafi'i berbeda dengan Imam Malik dalam hal ini, beliau mengatakan bahwa seandainya burung itu tidak keluar dari sangkarnya dan pulang kembali niscaya tidak akan mendapat rezeki, artinya ia telah melakukan usaha.

Masing-masing bertahan pada pendapatnya . . .

Imam Malik mengambil potongan hadits "Niscaya kalian akan mendapatkan rezeki sebagaimana burung" . . . sedangkan muridnya Imam Syafi'i mengambil sisi hadits "Kalau burung tidak keluar dari sangkarnya maka tidak akan mendapat rezeki ".

Imam as-Syafi'i ingin memperkuat argumennya untuk sang guru, maka beliau keluar meninggalkan Imam Malik dalam keadaan berfikir. Di tengah jalan beliau mendapatkan orangtua sedang memikul plastik yang berisi sesuatu yang berat, lalu Imam Syafi'i menawarkan diri untuk membawanya. "Wahai paman, bolehkah aku membantumu?" ujar Imam Syafi'i. Lalu Imam Syafi'i pun memikul barang bawaan tersebut.

Tatkala sampai ke rumah orangtua itu, ia pun memberikan kepada Imam Syafi'i beberapa biji kurma sebagai balas jasa kebaikannya. Imam Syafi'i bahagia karena telah mendapatkan ide untuk menguatkan pendapatnya, "seandainya aku tidak membantu orangtua tadi, niscaya orangtua itu tidak akan memberikan kurma itu kepadaku". . . Penuh kegirangan, beliau pun bergegas menjumpai gurunya dengan membawa beberapa biji kurma tadi. Sesampainya di tempat Imam Malik, beliau pun meletakkan kurma tersebut di hadapan gurunya itu sembari menceritakan kisah yang terjadi.

Mendengar kisah yang diceritakan, Imam Malik pun tersenyum sambil mengambil kurma dan mencicipinya lalu mengatakan kepada Imam Syafi'i, "Engkau telah membawa kurma ini kepadaku tanpa usaha dariku".
Faham, kan ??

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.asysyirkahindonesia.com/?p=1263

thank very much, very helpful