Mencium tangan orang tua atau orang yang lebih tua dari kita merupakan salah satu tradisi masyarakat indoensia, biasanya mencium tangan diawali oleh orang yang menerima salam kemudian pungung tangannya dicium oleh orang yang menerima salam.
kebisaan ini dilakukan oleh orang yan lebih muda kepada yang lebih tua dari mereka, seperti orang tua, kakek nenek, kakak abang, dan guru. selain bentuk penghormatan kepada yang lebih tua mencium tangan juga merupakan sebuah kasih sayang atau wujud kasih dari anak kepada yang lebih tua. maka ada manfaat yang di dapatkan dari mencium tangan ialah sebagai berikut:
"Menumbuhkan rasa hormat anak terhadapa yang lebih tua."
Seperti yang sudah di sebutkan di atas mencium tangan meruapakan sebuah bentuk penghormatan anak kepada orang yang lebih tua dengan mencium tangan anak akan belajar bahwa ada orang lain yang harus mereka hormati selain guru dan orang tua mereka sendiri. anak-anak juga belajar tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan kepada orang yang lebih tua, misalnya seperti mengatakan "permisi" saat melewati orang lain, berbicara dengan sopan, tidak berkata kasar ataupun berteriak.
"Menambah kelekatan anak dengan orang tua."
Apa sih kelekatan anak dengan orang tua itu? istilah kelekatan pertama kali ditemukan oleh Jhon Bowlby pada tahun 1958 ia merupakan psikolog yang terkenal karena memiliki perhatian besar terhadap perkembangan anak, ia lahir di inggris pada tahun 1907.
Bowlby mengatakan bahwa kelekatan merupakan bentuk dari kebutuhan anak terhadap rasa nyaman dan aman, perasaan aman dan nyaman yang dihasilkan oleh kelekatan memiliki hubungan erat dengan pengembangan kreativitas dan eksplorasi terhadap lingkungan.
Sebuah penelitian mengemukan bahwa anak yang memiliki kelekatan baik pada orang tuannya saat kecil anak akan lebih mudah bergaul dan lebih percaya diri dan memiliki hubungan sosial yang sehat saat mereka tumbuh ramaja. kebiasaan mencium tangan memelurkan kontak fisik dimana tangan saling menjabat dan bibir mencium tangan orang yang lebih tua. kegiatan ini menimbulkan rasa sayang dan rasa saling memiliki satu sama lain antara anak dan orang tua atau orang yang lebih tua dari mereka.
"Mendeteksi keadaan tubuh anak."
kontak fisik yang terjadi saat mencium tangan dapat membantu parents mengetahui kondisi tubuh si anak dengan mendeteksi perubahan suhu badan tubuhnya, saat anak sudah biasa mencium tangan kita akan terbiasa dengan suhu badan mereka. apabila ada anak yang tebiasa bersuhu dingin dan tiba-tiba hangat, maka orang tua atau guru aka mengambil tindakan yang cepat.
Namun, konfirmasu dengan anak yang bersangkutan terlebih dahulu, misalnya dengan menanyai seperti "badanmu agak panas hari ini, apakan kamu demam Nak?'' perlaukuan seperti ini akan membuar anak-anak merasa lebih diperhatikan.
"Mencium tangan orang tua dapat meningkatkan perkembangan Psikososial anak."
kebiasan mencium tangan merupakan sebuah kegiatan sederhana yang dapat menunjuang sikap psikososial anak ke arah yang lebih baik. perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosional seorang dalam berhubungan dengan orang lain.
Putri Puji Ayu Lestari dalam laman Kemendikbud mengatakan anak-anak yang terbiasa mencium tangan atau salim atas kesadaran dirinya sendiri cenderung memiliki sikap yang mandiri dan selalu percaya diri.
Anak-anak tersebut saat pembelajaran selalu aktif dan mengamati keadaan sekitar, selalu betanya pada hal-hal yang ingin diketahuinya, dan menghormati para ibu guru yang mengajar.