Majelis taklim menuju generasi yang baik

majelis taklim adalah sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Majelis taklim merupakan tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran islam majelis taklim sebagai sarana dakwah dan pengajaran.

majelis taklim juga salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaah khususnya bagi pemuda. Serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta .

Majelis taklim sangat fleksibel, majelis taklim ini sifatnya terbuka terhadap segala usia,lapisan masyarakat/strata sosial.dan jenis kelamin, waktu penyelenggaraanya pun tidak terikat dengan waktu, bisa pagi, siang,sore, atau malam. Di tempat saya majelis taklim di adakan setiap hari jumat pagi khusus untuk ibu-ibu . Sore jumat di adakan di meunasa untuk ibu-ibu, untuk bapak-bapak malam jumat sedangkan untuk umum di adakan untuk setiap malam rabu diikuti oleh satu ke mesjidan.

Majelis taklim ini menjadi sarana tempat interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan tokoh agama dan sesama jamah mempererat silaturrahmi antar jamah.

Majelis taklim lembaga pendidikan yang di akui keberadaannya dan di atur dalam undang- undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Mejelis taklim ini hadir sebagai lembaga pendidikan keagamaan alternatif bagi mereka yang tidak memiliki cukup waktu dan kesempatan untuk menimba ilmu agama di pondok pesantren.dengan demikian,tantangan kehidupan sosial semakin komplek dan berat.karenanya majelis taklim dituntut berinovasi atau kekinian dalam menyampaikan dakwah / nasehat sehingga dapat melahirkan sebuah kebiasaan yang baik sesuai dengan kondisi yang kini di hadapi .

Dengan banyaknya majelis taklim ini di harapkan mampu memperbaikin generasi penerus. Kenapa banyak ibu-ibu yang banyak ikut majelis taklim karena ibu adalah mandrasah pertama atau pendidik pertama untuk generasi penerus yang berakhlak dan bermoral.

Majelis taklim harus mampu menarik generasi muda untuk giat belajar agama, dan mampu menyesuaikan metode dakwah sesuai perkembangan teknologi yang tidak asing dengan remaja dan tetap mempertahankan dakwah untuk terus memberi nilai kebaikan sebagaimana ajaran nabi muhammad SAW. Apa lagi di zaman sekarang sangat banyak muncul pemahaman keagamaan seperti isis,gafatar, hal ini yang menuntut generasi lebih berhati-hati.

aya sofia

150230055

ANTROPOLOGI (B)