Dahulu, Aceh merupakan wilayah kerjaaan, hal ini tentu saja menyimpan begitu banyak bukti sejarah peradaban dan perkembangan kerajaan Aceh masa lampau, salah satu diantaranya adalah makam. Pada makam sendiri terdapat batu nisan yang menjadi icon atau penanda makam. bentuk dan style batu nisan juga berbeda-beda, hal ini menunjukkan perbedaan pemilik makam baik dari segi golongan maupun kasta.
Komplek Makam Tunggai I dan II atau dikenal dengan makam raja-raja kuno di Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia. Terdapat beberapa makam pada komplek tersebut. Adapun pemilik makan tersebut sudah tidak diketahui, sebagaimana diungkapkan oleh seorang informan setempat “hana meusoe nan” yang artinya tidak diketahui namanya. Untuk tahun makamnya masih dapat dibaca melalui bentuk nisan yang menandakan abad pembuatan batu nisan. Berikut ini gambar makam raja-raja kuno di Lamgugob.
Gambar 1: Komplek Makam Tunggai I dan II
Pada gambar diatas menampilkan komplek makam yang terdiri jadi beberapa jenis batu nisan. Berikut ini tampilan beberapa model batu nisan dan tahun atau abad batu nisan tersebut.
Gambar 2: Batu nisan model sayap sekitar tahun 1500
Gambar 3: Batu nisan sekitar tahun 1600
Gambar 4: Batu nisan tahun 1700-1800
Pada Komplek Makam Tunggai I dan II ini terdapat beberapa jenis batu nisan dan tahunnya pun juga berbeda-beda, hal ini karena yang menempati komplek makam tersebut adalah adalah para raja-raja atau keluarga yang telah wafat, sehingga turun temurun dimakamkan pada komplek tersebut, dimulai dari sejak tahun 1500-1800.