Uang Rp.50 aka (0.00691504 ARK ) terlalu di Anggap Remeh oleh pribumi Bojonggede.

Berdasarkan survei dan riset pribadi , ternyata Uang pecahan Rp. 50 tidak dipergunakan oleh Pribumi Bojonggede , alasan mereka simpel karena tidak berlaku untuk membeli barang atau bahan makanan di Toko , yang jadi pikiran saya padahal Rupiah itu adalah mata uang Indonesia dan bisa di pergunakan walaupun terbentuk pecahan angka 50 atau lebih kecil.
Dan mengapa Toko tidak menerima uang 50 dalam jumlah yang banyak , saya pun menanyakan hal ini kepada pemilik warung atau Toko , alasan mereka karena terlalu banyak dan pusing menghitungnya.

Kalau kita berpikir jika semua penduduk Indonesia yang berjumlah 267 juta jiwa , membuang uang pecahan Rp.50 kita sudah membayangkan berapa banyak uang yang tidak di pakai oleh penduduk Indonesia . Wow 13,3 Miliar Rupiah($ 985k) Uang itu Mati tiap-tiap bulannya .

Saya pun sempat bercanda dengan pemilik toko apakah tidak takut kalau kena pasal Pidana ? Pemilik toko spontan menjawab "habis pihak bank terdekat juga tidak menerima , jadi saya juga ikut-ikutan" ujar pemilik Toko
Saya bertanya lagi "kalau ada uang digital bentuk senilai 50 atau lebih kecil, apa mau menerima ? " Jawab pemilik toko mengatakan mau , tapi saya tidak bisa menggunakan lagi pula mana ada rupiah digital 😊

Kesimpulannya

jika terjadi demikian maka uang digital sangatlah penting digunakan dan bisa berperan.
Kalau Indonesia berlanjut mencetak uang pecahan 25, 50 Maka krisis akan terjadi.
Ya kita tahu mencetak uang itu menggunakan anggaran Negara 😊

harapan saya Indonesia bisa belajar banyak bersama https://ark.io