Dr. Mursi. Didalamnya Terkumpul Al Qur'an

in art •  5 years ago 

Masih segar dalam ingatan saya, ketika Dr. Mursi berdiri di hadapan para hakim yang dzalim itu, ketika beliau diminta untuk mengatakan sesuatu atas vonis penjara baginya



Pengadilan yang jelas mengada-ada, dan keputusan yang sudah ditetapkan bahkan sebelum palu diketok, bahkan setelah darah ditumpahkan di bundaran Rabiah Adawiyah


Tapi Dr. Mursi, yang di dadanya terkumpul Al-Qur'an itu, tegar bagai karang, ia tahu perjuangannya di jalan yang syariat, dan ia dengan lantang membacakan ayat:


Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.


Yaitu, orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar.


Yaitu orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.".


Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar


Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakut dengan kawan-kawannya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman


QS 3: 171-175

Tak ada keraguan dalam suaranya, tak ada sedih di wajahnya. Di ujung sana para hakim terintimidasi dengan ayat yang dibaca olehnya dan oleh ketenangan dirinya


Tanpa sadar airmata saya mengalir saat itu. Ternyata ada manusia seperti itu, begitu hebatnya, begitu istiqamah dalam perjuangannya, mantap dengan Al-Qur'annya


Kini Dr. Mursi sudah menutup usia, ia bahagia bersama Rabbnya, meninggalkan lubang menganga yang tak mungkin ditutup aktvis dakwah lainnya


Tinggalah diri ini, yang jauh hafalannya, jauh pengorbanannya, jauh kebaikannya, bertanya-tanya: Dengan apa bisa meminta ridha Allah?


Posted using Partiko Android

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!