Kita adalah filsuf bagi diri sendiri. Meskipun tanpa pengalaman dan sekolah tinggi-tinggi. Kita tetap disambut hangat di sejumlah pasar. Karena kita pintar dan bergaji. Terus, setiap hari mabuk puisi. Bahkan seorang penyair paling cerewet sekali pun tidak sampai hati harus mendeklamasikan syair di depan kita. Karena kita sendiri adalah puisi yang selalu saja misteri.
Suatu hari nanti kita akan sangat inspiratif menjalani hidup ini setelah berkali-kali limbung ditusuk sepi. Lalu, kita dengan tergopoh-gopoh berbagi tips tentang mengarungi hidup yang seringkali sulit diprediksi. Sebenarnya kita hanya mengada-ada dan kebetulan sekali kita menguasai ilmu berbahasa yang lumayan bagus dan berbakat menjadi pembual.
Posted from my blog with SteemPress : http://marxause.kanotbu.com/index.php/2018/07/02/limbung-ditusuk-sepi/