Makhluk hidup di permukaan bumi ini selalu butuh kepada air, baik untuk diminum atau untuk keperluan lainnya. Namun pernahkah kita bertanya dalam hati kita, dari semenjak dunia ini ada, air selalu masih steril dan aman untuk kita pakai, padahal setiap air yang telah terpakai selalu jadi air kotor, apakah berbentuk limbah, kencing dan air busuk lainnya, namun kemana air itu meneduh dan dari mana air yang steril itu datang. Begini proses pensterilan air oleh alam yang diciptakan oleh yang maha kuasa.
Kita tau bahwa di bumi ini sehari semalam 24 jam yang di dalamnya ada siang dan ada malam. Siang malam ini ternyata tidak selamanya dalam setahun dalam rentang waktu yang sama, mestinya 24 jam dibagi 2 sama dengan 12 jam malam dan 12 jam siang. Namun ternyata pembagian siang dan malam itu berbeda-beda. Perbedaan ini diakibatkan oleh Revolusi bumi dalam mengorbit bumi dan bentuk orbit bumi yang tidak datar, tetapi berbentuk miring dan lonjong.
Antara tanggal 21 Maret sampai 23 September posisi matahari dekat dengan belahan bumi kutub utara, sehingga belahan bumi utara lebih banyak mendapatkan sinar matahari dan wilayah lintang utara akan lebih panjang siang ketimbang malam. Disaat yang sama daerah lintang selatan lebih panjang malam ketimbang siang. Puncak tertinggi matahari berada dekat dengan kutup utara pada tanggal 21 Juni, dimana pada saat itu sebahagian daerah yang dekat dengan kutup utara siangnya selama 24 jam dan saat itu di kutup selatan 24 jam mengalami malam.
Antara 23 September sampai 21 Maret matahari berada disebelah selatan bumi, hal ini mengakibatkan daerah di lintang selatan lebih panjang siang ketimbang malam. Pada tanggal 22 September kutup selatan paling dekat dengan matahari dan kutup utara yang paling jauh dengan matahari yang mengakibatkan daerah di kutup selatan siang 24 jam dan kutup utara malam 24 jam. Dan begitulah setiap tahunnya silih berganti matahari menyinari bumi.
Kembali kepada proses pensterilan air di bumi, kita tau bahwa air hujan adalah hasil uapan sinar matahari terhadap permukaan bumi yang terkumpul jadi awan dan jadi hujan. Saat matahari berada dibelahan utara, penguapan lebih besar terjadi di belahan bumi utara, sehingga gunung-gunung es di kutup utara mencair dan di uap oleh sinar matahari. Pada waktu bersamaan di belahan bumi selatan terjadi pengurangan penguapan air sehingga gunung es di kutup selatan mulai tumbuh dan membesar. Begitu pula sebaliknya saat matahari berada di belahan Selatan dengan peristiwa penguapan yang sama.
Perlu dicatat bahwa penguapan inilah satu-satunya cara alam mensterilkan air dan pergeseran matahari dari utara keselatan dan dari selatan ke utara untuk menjamin keseimbangan stok air di bumi. Coba kalau matahari dalam setahun menguap air di bumi dalam waktu bersamaan dari kutup utara sampai kutup selatan, mubgkin bisa dipastikan tidak ada lagi stok air di bumi dan kehidupan akan tetancap di bumi ini. Dan yang lebih penting adalah semua ini mudlak keagungan ciptaan Nya. Mari kita bersyukur terhadap semua pemberiaan Nya.
Sekian dan terima kasih atas kunjungannya. Salam steemian @ismuel