- Baqā ( kekal )
Akal tidak bisa menerima tuhan yang akan binasa ( punah ). Maka tuhan mesti bersifat Kekal.
Baqā adalah adanya selalu tampa ada penghabisan . Adanya Allah akan selalu ada dan tidak akan ada penghujung tentang adanya Allah.
Dalil Akli ( akal / logika )
Jika tuhan akan di hubung oleh tiada artinya suatu saat akan tiada maka harus ada yang meniadakan tuhan tersebut. Akal tidak bisa menerima ada & tiada dengan sendirinya, harus ada yang meniadakannya. Ada yang meniadakan tuhan, bisakah dikatakan tuhan yang dianya bisa di tiadakan.
Allah yang meniadakan dan menciptakan. Tidak bisa dikatakan tuhan bila di tiadakan atau di ciptakan.
Dalil Naqli ( Alqur'an & hadist )
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya : “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” – QS. Al-Qasas [28:88
Mustahil fanā ( binasa )
Akal tidak bisa membenarkan tuhan yang akan binasa / punah