Dalam memahami bahasa al Quran kita juga mesti mengerti tentang ilmu Balghah, karena susunan alquran sangat kaya akan bahasa dan pentafsiran, maka mempelajari ilmu balaghah suatu hal yang mesti bagi siapa saja yang ingin mendalami makna al Quran.
dalam pembahasan kali ini kita akan membahas sedikit tentang Majad, Majad adalah memaknai suatu kalimat atau kata-kata bukan secara makna harfiahnya, tetapi sudah dengan makna yang lain, majad merupakan salah satu bagian dari ilmu balaghah, majad ini sendiri secara umum terdapat pada :
- pada isnad
- pada kalimat
- pada murakkab
majad isnad
yaitu terjadi majad (pemaknaan lain) bukan pada kalimat, tetapi pada hubungan antara subjek dan prediket, misalnya ayat al Quran "Tanyakan oleh kamu pada pada desa" di sini yang sebenarnya dalah "tanyakan olehmu pada penduduk desa". dibuang kata-kata penduduk dan langsung yang menjadi prediketnya sekarang adalah desa, bertanya pada desa adalah suatu hal yang mustahil, karena desa bukan benda yang berakal sehingga bisa menjawab pertanyaanmajad kalimat
yaitu terjadi majad bukan pada hubungannya, tapi pada diri kata, kata tersebut tidak bisa dimaknakan lagi dengan makna dasarnya, tetapi mesti dimaknakan dengan makna lain, misalnya dalam pemakaian sehari- hari sering diucapkan, "memasak nasi" sebenarnya yang dimaksudkan adalah merebus (memasak) beras sehingga menjadi nasi, karena tidak mungkin memasak nasi maksudnya adalah memasak nasi, dengan bukti qarinah hal (keadaan dilapangan).majad murakkab
yaitu terjadinya majad pada murakkab, adapaun makna kata masih makna dasar, hubungan antara kata demi kata juga masih hubungan yang sebenarnya, tapi pada kumpulan semuanya telah terjadi majad, sehingga dinamakan majad murakkab.
contohnya: sabetan mata pedang dan kilatan cahayanya diantara debu yang beterbangan, bagaikan tandan kurma diketika disinari cahaya bulan purnama.