Hello Steeit , Please take your time for sightseeing
Bahasa Indonesia = Wisata Sejarah Benteng Kuta Lubok Aceh
English = Historical Tourism Fort of Kuta Lubok Aceh
Bahasa Indonesia = Pada zaman perang dahulu kala, sebuah benteng memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan banyak masyarakat. Begitu juga ketika kamu berwisata di Aceh, tepatnya di Kuta Lubok, sebuah bukit dengan ketinggian mencapai 40 meter di atas permukaan laut, yang menjadi aset Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Sebuah benteng yang berdiri pada Abad ke-12 Masehi yang bernama Kuta Lobok menyimpan banyak cerita. Benteng Kuta Lubok merupakan bagian dari kerajaan Lamuri yang merupakan kerajaan pertama Islam di Nusantara serta menjadi awal lahirnya kerajaan Islam Darussalam di Aceh. Hingga saat ini benteng Kuta Lubok masih menjadi bahan penelitian bagi beberapa arkeolog untuk mengetahui asal muasalnya. Namun, temuan awal mengungkapkan bahwa benteng ini adalah
benteng tertua yang didirikan pada masa Kerajaan Lamuri (diyakini sebagai Lamreh sekarang) yang merupakan kerajaan tertua di Aceh.
English = In ancient times of war, a fortress had a huge role for the lives of many societies. Likewise when you travel in Aceh, precisely in Kuta Lubok, a hill with a height of 40 meters above sea level, which became the assets of Lamreh Village, Masjid Raya District, Aceh Besar District.
A fortress that stood in the 12th Century AD named Kuta Lobok save a lot of stories. Bentok Kuta Lubok is part of the kingdom of Lamuri which is the first kingdom of Islam in the archipelago and became the beginning of the birth of Darussalam Islamic empire in Aceh.
Until now the fortress of Kuta Lubok is still a research material for some archaeologists to know its origin. However, preliminary findings reveal that this fort was
The oldest castle founded during the Lamuri Kingdom (believed to be Lamreh now) which is the oldest kingdom in Aceh.
Bahasa Indonesia = Sejarah Wisata Gereja Roh Kudus Aceh
English = History of the Church Tour The Holy Spirit of Aceh
Bahasa Indonesia = GEREJA ini memiliki luas mencapai 12 x 14 meter dan ketinggian 12 meter ini sudah hadir saat Aceh masih bernama Kutaraja dan Indonesia masih bernama Hindia
Belanda. Pada tahun 1800, gereja ini hanyalah sebuah bangunan darurat yang dipakai oleh Pastor Henricus Christiaan Verbraak SJ untuk beribadah pendatang asing yang berlabuh dan berdagang di Aceh. Namun, karena semakin banyak pendatang yang memiliki keyakinan Nasrani serta tinggal di Aceh, bangunan darurat ini kemudian berubah menjadi gereja. Jika sedang berada di Ibu Kota Aceh, jangan lupa untuk singgah ke Jl. Jend. A. Yani 2, Banda Aceh untuk melihat langsung sisa peninggalan sejarah Aceh melalui sebuah gereja.
English = This church has an area of 12 x 14 meters and a height of 12 meters is already present when Aceh is still named Kutaraja and Indonesia is still called the Indies
Netherlands. In 1800, this church was merely an emergency building used by Father Henricus Christiaan Verbraak SJ to worship foreigners who docked and traded in Aceh. However, as more immigrants have Christian beliefs and live in Aceh, this makeshift building later became church. If you are in the capital of Aceh, do not forget to stop at Jl. Jend. A. Yani 2, Banda Aceh to see firsthand the remains of Aceh's history through a church.
Bahasa Indonesia = lonceng cakra
English = Chakra bells
Bahasa Indonesia = Lonceng Cakra Donya tingginya 125 cm dan lebar 75 cm. Menurut sejarah, lonceng ini diberikan oleh kerajaan China melalui Laksamana Cheng Ho sebagai ikatan persahabatan antara kerajaan China dengan Kerajaan Aceh.
English = Donya Cakra bell is 125 cm high and 75 cm wide. Historically, this bell was given by the Chinese kingdom through Admiral Cheng Ho as a bond of friendship between the Chinese kingdom and the Kingdom of Aceh.
FOLLOW ME = @Ikhwanulxteruna
English = Hope this can add information for you guys
Bahasa Indonesia = Semoga ini bisa tambah informasi buat kalian teman-teman
TERIMAKASIH NGEUN GEUNASEH NGEN