Aceh Utara - Dalam kurun waktu tiga hari terakhir pada 4 Desember 2020 hingga saat ini, telah terjadi hujan deras di Wilayah Provinsi Aceh. Seketika itu, sekejab di 3 (Tiga) Daerah Kabupaten di Provinsi Aceh mengalami Bencana Alam.
Sehingga masyarakat di daerah itu harus tabah dan pasrah melihat rumah dan harta bendanya terendam air banjir, bahkan diantara warga itu harus tabah karena kehilangan keluarganya yang tengelam akibat banjir yang melanda.
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan, hasil dari laporan Dandim jajaran Korem 011/LW, Bencana Alam terjadi
di 3 Daerah yang berdampak bencana alam banjir yakni, di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara mengalami bencana alam banjir yang hampir 80 persen rumah warga terendam air, kemudian di Kabupaten Bener Meriah mengalami tanah longsor, kata Danrem saat dihubungi melalui telepon.
Danrem menyebutkan, ketinggian air di beberapa Kecamatan diperkirakan hampir mencapai ketinggian 3 sampai 3,5 meter. Bencana banjir yang melanda rumah warga, dan setidaknya hampir sebanyak 15 Ribu Orang jiwa harus mengungsi ke tempat lebih aman yang lebih tinggi, sebutnya.
Selain Rumah dan sawah warga, jalan lintas nasional Medan Banda Aceh di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur lumpuh total, air yang merendam badan jalan dan kencangnya arus diperkirakan mencapai ketinggian 60 sampai dengan 70 cm, kata Danrem.
“Dari pantauan, bahkan warga yang melintas dari Banda Aceh menuju Medan itu harus menghentikan perjalanannya, begitu juga sebaliknya dari Medan ke Banda Aceh, bahkan ada yang sudah mengindap satu sampai dua malam, dikarenakan kendaraan tidak dapat mengarungi airan banjir tersebut”.
Selain itu, banyak terdapat kendaraan warga Roda empat yang terendam banjir di kawasan banjir, begitu pun ada warga yang terpaksa harus mendorong kendaraannya roda dua saat melintasi jalan yang digenang air.
Sementara itu, tingginya Intensitas hujan membuat terjadinya tanaj longsor di Dua lokasi terpisah wilayah Kabupaten Bener Meriah. Terjadinya longsor pada Minggu siang hingga menutupi badan jalan di Syah Utama tepatnya di jalan Samar Kilang - Pondok.
Part. Baru Desa Blang Panu, sehingga tidak dapat di lintasi oleh kendaraan..
“Kita sudah Berkoordinasi ke pihak BPBD Bener Meriah, sambil menunggu alat berat menuju lokasi, sementara itu, prajurit Kodim 0119/BM dalam hal ini pos ramil Syah Utama Koramil Bandar membantu masyrakat melintasi longsoran dan membuat jalan sementara (Setapak), sebutnya.
“Saya katakan sampaikan ke Dandim, agar bersama prajuritnya, para Babinsa terus pantau dan bantu warga, dari kemarin hingga saat ini Tim Gabungan baik TNI, Polri, SAR, BPBD, PMI, Rapi, Relawan baik dari Mahasiswa Unimal dan lainnya berada di daerah bencana membantu warga”, ungkap Kolonel Inf Sumirating Baskoro.
Sementara itu, Kepala BPBD SAR Aceh Utara Asbullah Ali saat dikonfirmasi mengatakan, Banjir yang melanda kawasan Aceh Utara saat ini masuk hari ketiga, bantuan dari Provinsi sudah di terima Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Aceh Utara dan sudah disalurkan ke pengungsi oleh Dinas Sosial Aceh Utara.
Sementara itu, Asbullah Ali mengatakan, bahwa hari ketiga telah di temukan satu Orang Korban tengelam yang meninggal dunia laki-laki di Dayah akibat tidak bisa berenang, sedangkan 1 korban santri wanita dapat diselamatkan dan sudah di evakuasi, katanya.
“Ia menuturkan, selama tiga jam mencari korban tetapi tidak ditemukan, akibat Bot Karet bocor, namun, tadi Tim Gabungan di bantu TNI AL dan ditambah Bot dari Bekang Korem 011/LW, Jenazah berhasil ditemukan”, Minggu (6/12/2020), Siang.
Abdullah Ali menyebutkan, Banjir disebabkan derasnya curah hujan hingga merusakan jebolnya tanggul, Dam air pecah, sehingga debit air meluap ke pemukiman warga.
“Masyarakat jangan panik, ketika air naik, usaha cari tempat-tempat yang tinggi, yang aman. Kita fokus kepada yang rentan dulu, seperti bayi, lansia dan orang sakit, bahkan yang meninggal dunia, kita evakuasi cepat. Kemudian kita juga akan bantu evakuasi warga yang terjebak banjir, termasuk mengantar makanan kepenampungan maupun yang masih bertahan tinggal di rumah” harap Ketua SAR BPBD Aceh Utara.