Pemkab Pidie Jaya Bangun Huntara Untuk Korban Kebakaran

Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi menyerahkan bantuan bagi warga Meunasah Bie, Meurah Dua yang rumahnya hangus terbakar, Jum'at 31 Agustus 2018 pekan kemarin

Meureudu, Kabarpidiejaya| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya membantu korban kebakaran di Gampong Meunasah Bie, Meurah Dua yang menghanguskan 17 bilik santri/guru Dayah Umul Aiman, tiga rumah warga dan lima unit tempat usaha. Bantuan tersebut berupa uang tunai, dan kompor gas untun warga yang rumahnya terbakar.

Korban musibah kebakaran yang kehilangan tempat tinggal akan dibangun Hunian sementara sebanyak tiga unit oleh BPBD Pidie Jaya dan 17 unit bilik untuk santri Dayah Umul Aiman dibangun oleg BPBA Aceh. Wakil Bupati Pidi Jaya, Said Mulyadi kepada Kabarpidiejaya.com, Senin (3/9) menjelasa, Huntara untuk warga yang rumahnya ikut mengalami dalam musibah kebakaran teraebut dibangun sebanyak tiga unit dari empat rumah yang tekena musibah. Sedangkan satu rumah lagi, tidak dibangun Huntara, karena masih bisa ditempati.

Huntara tersebut adalah masing-masing warga yang rumahnya tidak lagi berbekas, yaitu milik Nasri, Khatijah Din dan Nuriah. Selain membangun Huntara untuk warga itu, bantuan uang tunai untuk keperluan sehari juga turut diberikan bagi korban, termasuk untuk Dayah Umul Aiman sebesar Rp 5 juta dan juga untuk masyarakat yang kehilangan tempat usaha.

" Masyarakat yang tempat ushanya ikut hangus terbakar, saat ini kita bantu dengan ala kadar terlebih dahulu, kemudian akan dipikirkan langkah-langkah selanjutnya. Untuk pembangunan 17 unit bilik dayah kita usulkan ke BPBA untuk dilakukan pembangunan dalam waktu dekat ini. Huntara ini, dibangun supaya masyarakat dan santri tidak lagi tidur dibawah tenda," kata Said Mulyadi.

Musibah kebakaran yang menimpa 17 unit bilik santri Dayah Umul Aiman, empat unit rumah warga dan lima tempat usaha masyarakat yang menjual kue Ade, kala warga sedang melaksanakan salat Jum'at pekan kemarin diduga disebakan oleh api dari pembakaran sampah usai dilakukan gotong royong di dayag tersebut. Kerugian material dalam musibah itu, ditaksir mencapai hampir Rp milyar dimana kerugian paling besar dialami oleh Dayah Umul Aiman yang mencapai Rp 1 milyar. ( IP)