Bekerja adalah tujuan utama sebagian orang setelah lulus kuliah. Ada yang menemukan perkerjaan yang cocok dan bertahan, ada juga yang bekerja tidak sesuai dengan passionnya tetapi tetap bertahan demi kebutuhannya.
Hal ini sama halnya dalam memilih jurusan kuliah, ada yang tepat memilih jurusannya tetapi tidak sedikit juga melampiaskan pilihannya ke program studi lain karena tidak lulus di universitas impian dan mereka tetap bertahan karena tidak ada pilihan lain atau memang bersyukur dengan apa yang telah didapatkan.
Berdasrakan fenomena yang terjadi, saya melakukan sebuah observasi dengan voting sederhana melalui instagram story (Insta Story) saya di @mirafajarina dimana hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan mereka yang bekerja karena kebutuhan bukan karena passion dan kuliah ditempat yang bukan pilihannya tetapi tetap bertahan karena bersyukur. Berikut ini saya sertakan screenshootnya:
Source : Instastory of @mirafajarina
Ket : hasil voting melalui jajak pendapat instagram
Berdasarkan hasil voting di atas, hanya 27% yang bekerja karena passion dan 73% bekerja karena faktor kebutuhan. Menurut saya, ini merupakan fenomena yang sering terjadi dalam dunia pekerjaan. Banyak yang bekerja tidak mengikuti kata hati karena mengingat kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. Dalam hati kecilnya ia tidak menemukan kebahagiaannya ketika bekerja dan mengerjakan semua tugasnya dikantor. Padahal, jika ada pertanyaan apa yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu? Melakukan semuanya sesuai keinginan hati atau tidak? Sudah pasti semua orang akan menjawab sesuai dengan keinginan hati karena tidak ada pemberontakan dalam diri ketika pilihan sesuau dengan kata hati. Tetapi faktanya tidaklah seperti itu, hampir semua orang bertahan karena kebutuhannya bukan karena keinginannya.
Selamat bagi kalian yang memang bertahan dalam pekerjaan memang karena keinginan dan sesuai dengan passion sehingga mampu memenuhi kebutuhan kalian tanpa ada tekanan dalam diri kalian. Tetapi bagaimana dengan kalian yang masih bertahan bekerja tetapi dalam hati kecil ingin segera berhenti atau resign dari pekerjaan kalian. Tanyakan ini dalam hati kalian masing-masing. Apakah ada keinginan merasakan kenyamanan dalam bekerja walaupun tidak sesuai dengan keinginan kita? maka kita harus belajar bagaimana menyeimbangkan antara bekerja dan melakukan hal yang kita sukai. Bisa jadi dengan menganggap pekerjaan yang sedang kita jalani sekarang sebagai hobi. Saya pernah membaca artikel tentang pengusaha muda sukses Sandiaga S. Uno yang memberikan sedikit tips agar kita bisa mencintai pekerjaan dan merasa nikmat dalam menjalaninya yaitu mengimbanginya dengan berolahraga dan melakukan kegiatan sosial di luar jam kerja. Coba saja dilakukan, mungkin bisa sedikit menghilangkan tekanan setelah bekerja.
Dan setelah kita melakukan banyak hal untuk membuat kita mencintai pekerjaan kita tetapi masih juga merasa bahwa pekerjaan yang saat ini tekuni merupakan pekerjaan yang tidak kita inginkan, haruskah kita keluar? Perlukah dan seberapa pentingkah meninggalkan pekerjaaan yang tidak membuat kita merasa bahagia?
Jika kita tanyakan pertanyaan ini kepada orang lain, kebanyakan mereka akan menjawab jangan keluar sebelum kita mendapatkan pekerjaan baru yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita. Akan tetapi bagi sebagian orang yang berani ambil resiko, mereka akan menyarankan langsung keluar secepatnya lalu mencari pekerjaan yang memang sesuai dengan harapan.
Tetapi mengapa sampai saat ini banyak orang masih bertahan dengan pekerjaan mereka. Disini saya melihat ada beberapa faktor, yang pertama karena mereka menganggap bahagia tidak bahagia mereka masih bertahan dalam pekerjaannya. Sebagian sudah menganggap hal ini sudah menjadi rutinitas yang dilakukan walaupun dalam hati sering kali merasa tidak puas.
Selain itu ada sebagian bertahan karena merasa ketidakbahagiaan sudah menjadi hal yang sangat lumrah bagi mereka. Mereka tetap menjalani kehidupan dengan pekerjaan yang tidak menyenangkan tanpa mengetahui bahwa begitu banyak orang yang bisa bahagia dengan pekerjaannya di luar sana. Dia tidak tahu bahwa di luar sana ada seorang pelukis yang begitu mencintai pekerjaannya meskipun jadi pelukis itu tidak mudah. Dan ada seorang penjual pisang goreng yang sangat mencintai pekerjaannya sampai ia kaya Raya.
Selanjutnya, ada faktor lain yang menurut saya sangat berpengaruh dalam memutuskannya yaitu faktor takut. Mereka terlalu takut untuk keluar dari pekerjaan lamanya. Terlalu banyak berpikir dan mempertimbangkan banyak hal sehingga masih tetap bertahan.
Dalam buku Goal Free Living karya Stephen Shapiro, dijelaskan bahwa di dunia ini tidak ada yang disebut keputusan yang benar atau keputusan yang salah. Yang ada hanyalah sebuah keputusan. Jika memang merasa kurang cocok dengan pekerjaan saat ini atau tidak mendapatkan kepuasan dalam batin, jangan ragu untuk mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lainnya. Selama ini Kita sering takut meninggalkan pekerjaan lama karena kita terlalu fokus pada kehilangan tetapi tidak berpikir mendapatkan hal yang baru.
Just open your mind, follow your heart and you will find it (Mira Fajarina)
nice post..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit