Banjir yang merendam 16 kecamatan di Aceh Utara mulai 1 Januari 2022, pada Kamis (6/1/2022), mulai surut di beberapa kecamatan, sehingga pengungsi juga sebagian sudah pulang.
Sedangkan sebagian kecamatan lainnya, ketinggian air masih bertahan, seperti di Kecamatan Lhoksukon, Tanah Pasir, dan Baktiya Barat, serta sejumlah kecamatan lainnya.
Selain itu, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Aceh Utara juga sudah mulai melakukan pendataan kerugian yang ditimbulkan banjir yang merendam kantor pemerintahan, dan sarana umum lainnya.
Namun, dalam dua hari terakhir ini, update terhadap informasi banjir macet, setelah beredar informasi adanya mutasi pejabat eselon II, administrator, dan pengawas.
“Sebagian kecamatan memang sudah surut airnya, tapi sebagian kecamatan lainnya sampai sekarang masih bertahan airnya seperti di Kecamatan Lhoksukon,” ujar Kepala Bagian Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani kepada Serambinews.com, Kamis (6/1/2022).
Untuk itu, kawasan yang sudah surut, pengungsinya juga sudah pulang ke rumah masing-masing.
Baca juga: VIDEO - Detik-detik Truk Pengangkut Bantuan Banjir Terguling saat Terobos Banjir di Aceh Utara
Namun, untuk kecamatan yang masih terendam, warga juga masih mengungsi seperti di meunasah, balai pengajian, dan tempat yang aman dari banjir.
“Kalau data terakhir, jumlah korban banjir yang mengungsi mencapai 36 ribu,” sebutnya.
“Tapi jumlahnya sekarang tidak mencapai sejumlah itu lagi, karena sebagian sudah pulang,” ucap Kabag Humas.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Banjir Surut, Pemkab Aceh Utara Mulai Pendataan Kerugian, Disdikbud Taksir Rugi Rp 34,6 Miliar , https://aceh.tribunnews.com/2022/01/06/banjir-surut-pemkab-aceh-utara-mulai-pendataan-kerugian-disdikbud-taksir-rugi-rp-346-miliar.