Better Life The Diary Game; 02 Desember 2021. "Secuil cerita saat pulang kampung"

My profile

Assalamualaikum stemian, perkenalkan saya Al - Mukarramah, biasanya dipanggil dengan nama Al. Saya seorang Ibu Rumah Tangga berusia 29 tahun. Saat ini berdomisili di wilayah Kajhu, Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh - Indonesia. Salam kenal semuanya, ini merupakan postingan diary pertama saya di Steam Sea 😊...

Desember di tahun 2021 ini pun sama seperti Desember pada tahun-tahun sebelumnya, terkadang hujan, gerimis, reda sejenak, bercahaya sesaat, terkadang juga berawan, kemudian bumi kembali diguyur basah. Terus bergantian cuaca demikian. Namun cuaca hujan mungkin akan lebih sering.

Seperti hari ini, Kamis (02/12). Saya yang sedang berada di rumah mertua merasakan langit di Gampong Peurupok - Aceh Utara mendung sejak pagi. Cuacanya membuat sejuta umat memilih bermalas-malasan jika itu bisa dilakukannya. Tetapi saya memilih untuk membantu adik ipar membersihkan ruang-ruang yang ada di dalam rumah. Sedangkan adik ipar mempersiapkan sarapan untuk pagi ini.

Menu sarapan pagi

Pada pukul 09.53 barulah kami menyantap menu yang sudah disiapkan tadi. Sebenarnya menu sudah siap saji lebih awal namun saya dan adik ipar menunda untuk menyantapnya. Adik ipar mengangkat nampan makanan ke rangkang atau balai panggung yang berdiri kokoh di halaman rumah.

Proses sarapan tidak berlangsung mulus bagi saya, hal itu dikarenakan kucing-kucing milik adik ipar berulangkali melompat naik ke tempat kami berada. Saya tipe orang yang senang melihat kucing hanya dari gambar atau layar saja, tetapi takut jika didekati oleh kucing 😅.

Tiga ekor kucing milik adik ipar, dari 5 ekor kucingnya

Setelah sarapan kami duduk sejenak di tempat yang sama, setelah perut cukup nyaman kami lanjut membereskan seperangkat peralatan makan tadi. Kemudian kami masuk ke rumah, melakukan kegiatan masing-masing di dalam sambil menanti anggota keluarga lainnya pulang dari aktifitasnya ke rumah.

Ba'da dzuhur saatnya kami kembali mempersiapkan bahan-bahan dapur, memang sedikit telat namun kami bersemangat. Karena kami akan memasak kuah pliek ue yaitu salah satu sayuran khas Aceh.

Rasanya tidak sabar menanti kuah pliek ue ini matang, selain karena prosesnya yang panjang karena harus merajang banyak jenis sayuran, dan kami sengaja tidak makan siang sampai kuah pliek matang. Kami mengerjakan aktifitas masak-memasak ini semuanya di halaman rumah serta menggunakan tungku kayu bakar. Hal tersebut kami lakukan demi merasakan sensasi piknik 😂.

Memasak diatas tungku menggunakan kayu bakar

Menjelang selesai, gerimis pun datang. Nyaris saja masakan kami tertambah kuah alami dari langit. Syukur timing-nya pas, kuah pliek ue pun siap untuk disajikan sebelum hujan turun semakin lebat.

Salah satu menu khas Aceh, Kuah Pliek Ue

Menu ini lebih ciamik jika disantap dengan potongan-potongan ikan asin, hmm surga dunia... 🤤. Tanpa aba-aba kami langsung makan dengan lahap mengisi perut yang telah bersabar menanti sejak tadi. Kami menghabiskan waktu yang cukup lama hingga petang, perjuangan terlamanya adalah saat harus menghidupkan api pada kayu bakar.

Sepaket dalam sepiring

Malam harinya terasa sangat lelah, sepertinya juga efek kekenyangan sehingga membuat mata lebih cepat ingin memejam. Tidak menuruti keinginan itu, kami larut dengan kegiatan ibadah ba'da magrib di malam Jum'at sambil menanti masuknya waktu shalat Isya.

Akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 22.00, tandanya sudah harus mengistirahatkan seluruh anggota tubuh. Agar besok lebih bersemangat lagi.

Begitulah cerita keseharian saya hari ini sebagai postingan diary pertama saya.
Terimakasih saya ucapkan kepada @anroja @radjasalman @ernaerningsih @nazarul

Salam hangat untuk @sailawana dan semua steemian yang telah berkunjung serta berkenan membaca postingan dari saya.

Semoga setiap harinya menjadi hari yang menyenangkan bagi kita semua, penuh kebahagiaan, dan keberkahan. Aamiin...

Best regard,
@cutkakal ❤