Halo Steemian's!!
Apa kabar hari ini? Semoga dalam keadaan sehat, baik dalam perlindungan Allah ya semuanya...
Rembulan pun rebah, fajar kelabu pecah di bumi Lhokseumawe. Pagi hari, ketika macet panjang jadi sarapan membosankan para pelawat adimarga. Seperti yang biasanya, anak seumuran saya masih harus datang ke sekolah sekarang ini. Menaiki angkutan umum, lewati pegiat betonisasi, dan pintasi jalan-jalan kecil untuk sampai di sebuah gedung maktab.
Saya melangkahkan kaki, berjalan menuju ruang kelas yang berada di sisi kiri bangunan sekolah. Tempuh beberapa ketukan hingga akhirnya capai sebuah pintu kayu yang telah lebih dulu terbuka. Saya langsung disuguhi permai semarak pemilik bangku paling muka ketika memasuki kelas, pagi-pagi buta sudah rusuh, apalagi ketika tengah hari. Duduk di tempat yang seharusnya setelah berbincang sedikit dengan teman yang menanyakan sesuatu hal.
Proses pembelajaran berjalan cukup lancar. Hingga sampai pada mata pelajaran terakhir, saya dan lima orang teman ajukan izin untuk melakukan kegiatan piket musholla. Dengan persetujuan guru Bahasa Arab, saya juga yang lainnya keluar dari kelas, membawa sapu, lalu bergantian membersihkan lantai musholla.
Mengepel, mengait kain pembatas antara shaf anak lelaki dengan shaf anak perempuan, lalu melipat beberapa perangkat sholat yang berantakan.
Dan tak terasa, sudah masuk waktu Dzuhur. Saya dan teman-teman lekas beranjak, membawa alat pembersih dan kembali ke ruang kelas lalu mengambil mukena untuk turut serta shalat berjamaah.
Selepas tunaikan shalat, beramai-ramai menuju kelas masing-masing. Berberes menunggu bel pulang berdenting, saya dan teman-teman dekat mulai berbincang tentang film yang hendak ditonton. Agaknya karena topik pembahasan yang terlalu menarik, kami tersentak begitu dengar bising bel tahu-tahu berkumandang.
Menenteng tas, mengenakan masker, lalu berhamburan keluar. Setibanya di halaman sekolah, banyak murid-murid yang mungkin tengah menunggu jembutan. Saya berpisah dengan teman ketika mereka memilih sebuah kendaraan umum berupa becak untuk pulang ke rumah. Tak lama sepeninggal mereka, jemputan saya pun datang. Cara berkendara yang perlahan juga hati-hati mengantar saya kembali ke rumah dalam kondisi yang Alhamdulilah aman sentosa.
Cerita singkat hari ini, terima kasih untuk Steemian's yang telah menyempatkan diri membaca tulisan saya dan ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada @inwi @anroja @ernaerningsih @radjasalman @alol @steemcurator08 @nazarul @el-nailul @ayijufridar @steemadi @puncakbukit @steemseacurator @steem-indonesia juga Komunitas Asia Tenggara @steem.sea.
#betterlife
#thediarygameseason3
#indonesia
#steemexclusive
#steem
#diary