Jenis burung cucak-cucakan yang hidup di alam liar memang terkenal memiliki suara merdu dan nyaring. Hal ini bisa dilihat dari ragamnya jenis burung cucak-cucakan mulai dari Cucak Jenggot, Cucak Kutilang, dan Cucak Cungkok yang telah dijadikan burung peliharaan sampai dengan mengikuti perlombaan. Selain itu, jenis burung cucak-cucakan tersebut telah banyak yang membudidayakannya sehingga populasinya di hutan tetap terjaga. Hanya saja terdapat satu jenis burung cucak-cucakan yang hidup di alam liar sedang mengalami persoalan terkait populasinya yang mulai terancam. Untuk itu pada artikel ini coba mengulasnya lebih jauh agar tidak ada yang merusak alam dan menangkapnya dari hutan. Adapun nama burung tersebut adalah burung Cucak Kelabu.
Mungkin sedikit asing bagi para pembaca sekalian mendengar nama burung Cucak Kelabu sebagai burung yang mempunyai suara merdu. Hal ini dikarenakan burung Cucak Kelabu memang sangat jarang sekali dipelihara sebagai burung rumahan maupun burung kicauan yang diikutkan dalam perlombaan. Tapi perlu diketahui, suara kicauan burung cucak yang satu ini memang tidak perlu diragukan lagi. Sebab nada kicauannya tergolong agak berbeda dengan jenis burung cucak lainnya.
Gambar: Burung Cucak Kelabu
Suara kicauan burung yang bernama latin Pycnonotus cyaniventris terkenal memiliki tempo yang cukup rapat dan berkicau dengan cepat. Rapatnya tempo kicauan burung Cucak Kelabu hampir terdengar mirip suara crecetan. Selain itu, volume kicauannya pun terdengar agak kencang dengan bunyi nada yang dilakukan secara berulang-ulang dalam tempo yang agak panjang. Walaupun suara kicauannya terdengar monoton tapi saat mengulangi nadanya terdapat irama yang agak bergelombang dengan adanya nada cukup tajam di bagian tiap penutupnya.
Adapun ciri-ciri yang bisa dikenali dari burung Cucak Kelabu adalah warna abu-abu yang tampak mencolok di bagian bawah tubuhnya. Warna abu-abu tersebut terlihat menutupi di bagian kepala, pipi, dagu, tenggorokan, dada, perut, dan bagian bawah sayapnya. Selain itu, pada bagian atas tubuhnya diselimuti oleh warna hijau zaitun yang agak kekuningan tepatnya di bagian punggung, kedua sayap, dan atas ekornya. Pada bagian tunggir terlihat ditutupi oleh warna kuning keemasan terang.
Ciri lainnya yang perlu diketahui dari burung Cucak Kelabu adalah ukuran fisiknya yang tergolong sedang dengan panjang mencapai 16 cm. Sayapnya yang berwarna hijau zaitu tersebut memiliki ukuran sedang yang tersusun dari beberapa helai bulu. Paruh dan kakinya tampak diselimuti oleh warna yang sama yakni hitam pekat. Selain itu, warna hitam pekat itu pun juga ada di bagian dekat mata berupa garis lurus dan di sekitar ujung sayapnya.
Penyebaran burung yang warna tubuhnya hampir didominasi warna abu-abu gelap ini hanya terbatas di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara yang menjadi habitat hidup burung Cucak Kelabu ini adalah Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, daerah yang menjadi habitatnya terdapat di kawasan Pulau Sumatera dan Kalimantan. Begitu pula dengan kehidupannya di alam liar biasanya menghuni hutan yang ada di dataran rendah sampai area pegunungan dengan ketinggian mencapai 1000 meter di atas permukaan laut.
Di samping itu, mulai terancamnya populasi burung Cucak Kelabu disebabkan dengan semakin banyaknya hutan yang rusak diwilayah Sumatera maupun Kalimantan akibat kebakaran dan pembalakan liar. Belum lagi dengan maraknya penangkapan burung Cucak Kelabu di alam liar membuat populasinya semakin berkurang di hutan. Karenanya, agar populasinya kembali stabil di alam liar dapat dengan menjaga hutan dari kerusakan dan mengurangi menangkapinya di alam liar. Untuk itu bagi Anda yang tertarik dengan burung Cucak Kelabu mungkin dapat mengoleksi rekaman suaranya yang ada diinternet. Okey.
Oleh: Satria Dwi Saputro
([email protected])
Sumber Tulisan:
- http://www.kutilang.or.id/2011/12/28/cucak-kelabu/
- https://omkicau.com/2016/09/05/suara-rentetan-tajam-cucak-kelabu-untuk-masteran/
Sumber Gambar:
https ://commons.wikimedia.org/wiki/File:Grey-bellied_Bulbul.jpg
Lihat juga:
- Puncak Bukit (http://www.puncakbukit.net/)
- Pelita Ilahi (http://www.pelitailahi.com/)
- Pendidikan Anak (http://www.pendidikan-anak.com/)
- Indonesia nan Elok (http://indonesiananelok.blogspot.com/)
- Permainan Tradisional Indonesia (http://www.permainan-tradisional.com/)
- Dari Jendela Rumah (http://www.jendela-rumah.com/)
- Asuransiku (http://www.asuransiku.link/)
- Murai Batu (http://www.muraibatu.link/)
- Si Burung Robin (http://siburungrobin.blogspot.com/)
- Burung Ocehan (http://www.burungocehan.link/)
- Sentral Android (http://sentralandroid.blogspot.com/)
- Jaringan (http://www.jaringan.link/)
- Sistem Internet (http://www.sistem-internet.com/)
- Desa Komputer (http://www.desakomputer.com/)
- Bitcoin Net (http://www.bitcoinnet.link/)
- Jagat Games (http://www.jagatgames.com/)
- Pijit/Pijat Bayi (http://pijitbayi.blogspot.com/)
- Danau Besar dan Unik (http://danaubesar.blogspot.com/)
- Resep Tahu (http://www.reseptahu.net/)
- Blog Kaos101.com (http://blog.kaos101.com/)
This post has received a 11.00 % upvote from @lovejuice thanks to: @puncakbukit. They have officially sprayed their dank amps all over your post rewards. GOOD TIMES! Vote for Aggroed!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit