Bila ditanyakan tentang burung Cikrak Kutub mungkin banyak dari para pembaca sekalian yang belum mengenal ataupun bahkan melihatnya secara langsung. Hal tersebut dirasa wajar sebab keberadaannya di hutan Indonesia hanya sementara dan akan kembali terbang menuju negara yang menjadi habitat aslinya. Selain itu, tampilan fisiknya sedikit berbeda dibandingkan jenis burung Cikrak lainnya yang habitat hidupnya ada di hutan kita. Untuk itu pada tulisan ini coba mengupas lebih banyak lagi tentang burung Cikrak Kutub yang dikenal sebagai burung migrasi agar semakin dikenal luas oleh para pembaca sekalian.
Burung Cikrak Kutub merupakan burung migrasi yang habitat aslinya berada di negara kawasan Eropa Utara, Asia Utara, dan Alaska. Adapun negara-negara yang menjadi tujuan migrasi burung yang bertubuh kecil ini tergolong cukup luas mulai dari Tiongkok, Taiwan, Filipina, Myanmar, Vietnam, dan Indonesia. Penyebarannya di negara kita umumnya mendiami kawasan pulau di Sunda Besar seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Selain itu, jenis hutan yang dijadikannya tempat tinggal pun cukup beragam baik itu hutan primer, hutan sekunder, hutan mangrove, dan pinggiran hutan. Sedangkan alasan burung Cikrak Kutub melakukan migrasi tak lain untuk menghindar dari musim dingin yang terjadi di negaranya pada penghujung tahun dan berakhir di awal tahun.
Gambar: Burung Cikrak Kutub
Ciri fisik burung yang bernama latin Phylloscopus borealis memiliki ukuran fisik yang tak kalah berbeda dengan burung Cikrak lainnya yang panjangnya hanya sekitar 12 cm saja. Sebagai burung migran umumnya bentuk tubuhnya agak sedikit gemuk di bagian tenggorokan dan perutnya yang tampak kembung. Selain itu, warna tubuh burung Cikrak Kutub secara keseluruhan tampak agak pucat dengan didominasi warna hijau zaitun. Warna hijau zaitun yang mendominasi tubuhnya tampak di bagian atas mulai dari atas kepala, tengkuk, punggung, kedua sayap, dan ekornya. Pada bagian bawah tubuhnya mulai dari tenggorokan, dada, perut, dan tunggir terlihat diselimuti oleh warna putih keabu-abuan yang tidak terlalu cerah.
Di samping itu, ciri lainnya yang bisa dikenali dari burung Cikrak Kutub terdapat garis strip horizontal yang agak tebal di bagian matanya dengan warna kuning pudar. Paruhnya yang berwarna kuning berukuran agak panjang dan tidak terlalu tebal. Selain itu, bila biasanya ujung sayap burung ocehan mengatup di atas punggung belakangnya yang sejajar dengan ekor tapi beda halnya dengan burung Cikrak Kutub. Sayapnya tampak berukuran sedikit lebih panjang dan bagian ujungnya lebih sering berada pada posisi di bawah ekor atau hampir mendekati kakinya. Sewaktu berada di habitat migrasinya biasanya burung mungil ini akan hidup secara berkelompok ataupun bergabung dengan burung lain untuk saling menjaga dari hewan predator yang banyak terdapat di hutan.
Nah, bunyi kicauannya tergolong merdu dan nyaring dengan volume yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi. Selain itu, suara kicuannya tetap terdengar melengking dengan mampu mengeluarkan nada dalam tempo yang cukup rapat dan mirip suara crecetan. Adapun bunyi nada kicauannya yang nyaring dan melengking tersebut terdiri dari dua nada yakni “cwiitt... cwiitt... cwiitt” dan “zitt... ziitt”. Nada kicauan tersebut dibunyikan secara terus menerus dalam beberapa detik dan terdengar sedikit monoton.
Yup, itulah ulasan tentang burung Cikrak Kutub yang dikenal sebagai burung migrasi dengan suara kicauan merdu dan nyaring. Karena, bagi para pembaca sekalian yang tertarik dengan burung mungil ini mungkin akan sulit mencarinya di pasar burung ocehan. Untuk itu, bisa menyimpan rekaman suaranya yang terdapat di internet agar dapat dikoleksi dan dijadikan suara masteran bagi burung ocehan kesayangan Anda di rumah. Okey.
Oleh: Satria Dwi Saputro
([email protected])
Sumber Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2012/02/08/cikrak-kutub/
https://omkicau.com/2013/08/22/cikrak-kutub-sering-nyelonong-ke-indonesia/
Sumber Gambar:
https ://commons.wikimedia.org/wiki/File:Arctic_Warbler_4683b.jpg
Lihat juga:
- Puncak Bukit (http://www.puncakbukit.net/)
- Pelita Ilahi (http://www.pelitailahi.com/)
- Pendidikan Anak (http://www.pendidikan-anak.com/)
- Indonesia nan Elok (http://indonesiananelok.blogspot.com/)
- Permainan Tradisional Indonesia (http://www.permainan-tradisional.com/)
- Dari Jendela Rumah (http://www.jendela-rumah.com/)
- Asuransiku (http://www.asuransiku.link/)
- Murai Batu (http://www.muraibatu.link/)
- Si Burung Robin (http://siburungrobin.blogspot.com/)
- Burung Ocehan (http://www.burungocehan.link/)
- Sentral Android (http://sentralandroid.blogspot.com/)
- Jaringan (http://www.jaringan.link/)
- Sistem Internet (http://www.sistem-internet.com/)
- Desa Komputer (http://www.desakomputer.com/)
- Bitcoin Net (http://www.bitcoinnet.link/)
- Jagat Games (http://www.jagatgames.com/)
- Pijit/Pijat Bayi (http://pijitbayi.blogspot.com/)
- Danau Besar dan Unik (http://danaubesar.blogspot.com/)
- Resep Tahu (http://www.reseptahu.net/)
- Blog Kaos101.com (http://blog.kaos101.com/)
great job @puncakbukit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
I have upvoted 😉
please look at my photo
Upvote my post
thank you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 3.84 % upvote from @buildawhale thanks to: @puncakbukit. Send at least 0.100 SBD to @buildawhale with a post link in the memo field to bid for a portiona of the next 100% upvote.
To support our curation initiative, please vote on my owner, @themarkymark, as a Steem Witness
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 8.13 % upvote from @nettybot thanks to: @puncakbukit.
Send 0.100 SBD to @nettybot with a post link in the memo field to bid on the next vote.
Oh, and be sure to vote for my owner, @netuoso, as Steem Witness
Have a great day!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit