#Pasar_Tradisional
Meukat Produk Lokal
Hari ini langit terlihat cerah, secerah harapan ibu Mariana.
Umur beliau 45thn, sehari-hari beliau berjualan air tebu di tepi jalan raya provinsi, tepatnya di gampong blang glong daerah Musa Paru, sebelum pasar lueng putu apabila Anda bergerak dari arah Meureudu.
Usaha jualan air tebu itu sudah lama dilakoni oleh ibu Mariana. Sehari-hari, Ia hanya bergelut dengan aktivitas membeli tebu di kebun-kebun tebu yang terdapat di wilayah-wilayah pedalaman kawasannya itu.
Namun terkadang, karena stock tebu lokal terbatas, terpaksa harus didatangkan dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Tentunya dengan konsekwensi harga tebu akan lebih mahal walaupun harga jual tetap sama.
Harga tebu perbatang yg dibeli oleh beliau bervariasi, mulai 2 sampai 3 ribu perbatang, dan beliau menjual air tebu tersebut 1 Gelas seharga Rp. 3.000,-
Ketika ditanya "apakah dari berjualan air tebu, ibu mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari?", sambil tersenyum beliau menjawab "jaman sekarang semua mahal, jadi ya harus cukup", ujarnya.
Memang keuntungan yang didapatkan oleh beliau dari berjualan air tebu, terkadang tidak mampu menutupi biaya sehari-hari.
Perlu perhatian serius dari pemerintah untuk membenahi tempat mereka berjualan sehingga dapat terlihat lebih menarik.
Selain itu perlu juga dilakukan pelatihan pembuatan produk lain yang bersumber dari air tebu agar barang dagangannya lebih variatif disamping juga perlu dibekali dengan ilmu marketing agar produk mereka tidak hanya dikenal di daerah tersebut saja.
Kita sebagai konsumen juga diharapkan dapat lebih menggalakkan "Beli Produk Lokal" agar perputaran ekonomi lokal dapat lebih bergairah.
Saat ditanya, apakah para petinggi negeri itu pernah singgah meski hanya sekali dan sekejap untuk menikmati ie teubee plus payeh pulot di warung ini? “Tidak ingat saya.” Jawab beliau ragu.
Ya, mungkin saja sang ibu tdk mengenal pimpinan daerahnya karena mereka jarang berkunjung atau bisa jadi lidah mereka memang sudah beda. Tak lagi sama. Sudah tak serupa dan seselera rakyat biasa.
Padahal orang Aceh, Pidie atau Pidie Jaya, semuanya, tanpa kecuali, sangat menyukai ie teube.
Hello @inter1908, We have met 8 times already!
I'm a guide dog living in KR community. I want to believe that you want to contribute to KR community, but some of the KR community auditors have repeatedly told me that your posts need to be monitored. If you continue using KR tag and then reported more than 10 times, then this case has to be escalated to our KR community guardians.
Please stop using KR tag:
Unfortunately, Google Translate is terrible at translating English into Korean. You may think you wrote in perfect Korean, but what KR Steemians read is gibberish. Sorry, even Koreans can't understand your post written in Google-Translated Korean.
I hope that you enjoy Steemit.
Regards,
@krguidedog
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Very nice, Will be looking forward to your posts. Up-voted: hope you will visit my blog
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
thank you for the visit ,, i have also visited you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
kr-guide!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit