PANEN PINANG, PETANI TAK SEJAHTERA

Hai para stemians sekalian, kali ini saya membagikan kisah pilu para petani pinang. Pinang sudah lama menjadi produk unggulan dan menjadi komoditi utama Export diluar migas, namun akhir-akhir ini banyak petani mengeluh karena harganya anjlok bila dibandingkan dengan masa produksi tahun lalu, tahun lalu harga pinang basah Rp. 10.000 bahkan sampai Rp. 13.000/Kg, dengan pengluaran (biaya produksi) Rp. 2.500/Kg., dan pinang kering Rp. 14.000 s/ 20.000/Kg dengan biaya produksi Rp. 3000/Kg. Tetapi tahun ini harga turun drastis menjadi Rp. 7.000 s/d Rp. 7.500/Kg, dengan biaya produksi Rp. 3.500/Kg, dan pinang kering juga meluncur cepat menjadi Rp. 10.000 s/d Rp. 11.000/Kg dengan biaya produksi R. 4.000/Kg.

Beginilah nasib para petani kita, kisah ini saya dapatkan dikawasan penghasil utama pinang di pedalaman Aceh Utara, mareka menceritakan sambil menjemur pinang untuk dikeringkan. Kata mareka kalau kita kupas sekarang harganya segitu, kalau kita keringkan mungkin harganya bisa naik nanti pada akhir musin panen, andai harganya tidak naik ya menjadi resiko, namun lain lagi cerita petani yang miskin, mareka mau tak mau harus menjualnya demi memenuhi kebutuhan rumah tangga walau harganya rendah
Mareka sangat berharap ada kebijakan dari pihak yang menangani bidang tersebut yang dapat membuat para petani tersenyum, walaupun sedikit. Semoga harapan mareka tercapai. Amin.

****FOLLOW, RESTEEM, UPVOTE AND COMENT****