Menulis adalah kesukaan yang tak bisa kulukiskan dengan kata-kata. Ketika menulis, aku secara tidak sadar melupakan dunia nyata. Aku terlalu asyik bermain dengan inajinasiku. Menulis apa yang aku pikirkan. Bahkan ketika aku menulis, aku tidak merasakan lapar seharipun.
Namun, akhir-akhir aku tidak melakukan hal itu. Ya, beberapa kesibukkan-kesibukkan yang menyita waktu sehingga agenda menulis terblock dari rutinitasku.
Kali ini ini aku kembali ingin menulis, bahkan sangat bergairah. Tapi kali ini bukan untuk menulis sesuatu yang sudah mempunyai outline di kepalaku. Melainkan menyalurkan kegeraman tepatnya kemarahan akan suatu tulisan yang dibuat salah satu temanku. Tentu ini awal yang buruk menulis akan hal ini, terlebih ini adalah tulisan perdanaku di Steemit. But, I can do this.
Berawal dari suatu kegiatan social project yang dicanangkan oleh relawan Generasi 2 dalam organisasi yang aku ikuti. Tentu saja aku juga ingin ikut terlibat disana. Kegiatannya dilaksanakan setiap hari minggu dan hari minggu kemarin merupakan pertemuan kedua. Tapi pertemuan kedua aku tidak bisa hadir.
Namun ketidakhadiranku ternyata membuat malapetaka. Dan membuat dia sampai sakit kepala. Wah, ternyata geram dan marahnya sampai segitu parah hingga ke ubun-ubun.
Bahkan secara terang-terangan dia mengutip chat yang aku kirimkan padanya. Padahal chatku bernada permintaan maaf, bukan suatu chat tanpa bersalah apalagi tidak chat sama sekali. Setidaknya aku tidak acuh dan menyadari kesalahan. Tidak seperti orang-orang yang kamu bilang ada 27 relawan. Dimana mereka dan apa kabar mereka? Apa mereka tidak sama statusnya denganku?
Janji, kapan aku mengikrarkan itu?
Jika maksud dan tujuan kata "janji" itu ditujukan kepada komunitas, tepatnya orang-orang yang ada di komunitas tentu tidak salah. Tapi jika kamu menujukannya padaku, tentu itu salah. Memang dalam tulisanmu mengatakan "mereka". Tetapi implisitnya kamu juga mencantumkan "chatku", tentu saja itu tertuju padaku. Dan kukatakan padamu kamu salah.
Aku tidak pernah mengikrarkan kata janji dalam pertemuan itu. Apalagi kamu bilang hanya sekedar anggukan. No, aku tidak meng-anggukan akan itu. Aku masih tau ilmu agama, trilogi seorang munafik setidaknya selalu terngiang dikepalaku. Salah satunya mengenai janji bukan (janji-hianati). Jadi berhenti mengatakan janji karena memang aku tidak melakukan itu dan tak ingin di cap sebagai munafik.
Relawan apa relawan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
re-la-wan --su·ka·re·la·wan /sukarélawan/ n orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan).
Katanya aku salah satu relawan..., tetapi kenapa seperti dipaksakan ya. Bukankah kalian ada 5 orang sebagai founder seharusnya lebih layak disalahkan. Lagian jika memang juga ingin mengungkit kesalahan. Kenapa harus aku. Bukankah kamu tau ini adalah project relawan Generasi 2. Sedangkan aku Generasi 1 (Setidaknya itulah cara kalian mengkotak-kotakkan kami bukan). Ya, bisa saja dihubung-hubungkan kembali padaku supaya salah. Tapi posisiku saat ini hanya relawan biasa, bukan relawan yang mencanangkan project. Bebas dong mau ikut partisipasi atau tidak.
Terlepas kalian mau katakan ini adalah komunitas kita bersama, dan lain sebagainya. Aku tahu apa yang kalian maksudkan. Maknanya tidak begitu bukan. Remember, I am Sociolog. Hehe. Becanda
Bukan Prioritas
Manusia pada dasarnya akan melakukan sesuatu jika ada feedback pada dirinya. Jahatnya, akal pikiran manusia akan berproses dua kali dalam pikiran yang sama jika ingin mengambil suatu keputusan. Seorang ahli sosiologi mengatakan, sesuatu hal akan kembali kepada sesuatu hal tersebut.
Namun tahukah kamu bagaimana aku menjalani hidupku. NO, kamu tidak tahu apa-apa. Aku punya dunia yang tidak se"ideal" dunia yang sedang kamu jalani. Aku berbeda, dan tentunya tidak sama denganmu.
Ku"pastikan" kamu mempunyai kepentingan akan kunjungan itu. Tapi apa aku punya kepentingan akan itu? Jika diperbolehkan melawan nuraniku, kukatakan aku tidak punya kepentingan akan mereka. Tidak ada proyeksi didalam kepalaku akan keuntungan (apalagi cari nama biar eksis) akan mereka.
Jadi tentu saja kegiatan ini bukan suatu prioritas bagiku. Jika memiliki waktu luang tentu aku ikut berpartisipasi, namun jika tidak atau ada kambatan-hambatan tertentu apa aku harus memaksakan akan itu. NO. Hidupku bukan hanya hanya itu doang!
Tidak suka! Pecat saja
Pemahaman umumnya, BOS itu mempunyai power yang bisa digunakan seenaknya dan bawahannya akan patuh akan itu. Terlepas benar atau salah, orang-orang akan tetap mematuhinya. Berhubung kamu sudah cukup geram, marah, kecewa, dan lain sebagainya. Keluarkan saja aku dari bagian komunitas itu. Ngapain dipertahankan, nanti kamu bisa naik darah melulu dan malah jadi penyakit.
Mending satu relawan dikeluarkan, kan masih ada 26 relawan lagi.
Dan terakhir aku ingin sampaikan, jangan berharap terhadap seseorang agar sama dengan apa yang anda pikirkan/harapkan. Jangan memaksakan orang-orang se-ideal yang kamu harapkan. Masalah bagi kamu, bukan tentu masalah bagi orang lain. Menjaga perasan orang lain adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bersosial. Kamu tidak suka, harus di suka-sukain, tidak senang harus di senang-senangin, dan lain sebagainya. Itu semua demi menjaga relasi antar manusia. Ya, begitulah manusia. Namun jika kamu tetap kepada "idealis" kamu, selamat menikmati jalan hidupmu. Dan orang-orang satu-persatu bakalan mundur kecuali orang-orang yang se-ide denganmu.
Dunia tidak runyam, hanya saja manusia yang sangat runyam. So, selamat ber-dramaturgi.
Hai, halo @adilnatal.. Selamat kumpul di Steemit! Suka bertemu anda di sini.. upvote ya.. 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hi juga @puncakbukit
Iya ni, baru join. Salam Kenal😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantap jiwa bang dil
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Jiwa bisa dimantapkan ya im? hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit