Dirimu adalah dirimu bentuk cahaya indah dari tuhan untuk bumi. Cahaya pagi hingga malam adalah salah satu bentuk penjagaan tuhan dari hari yang suram. Lagi dan lagi dirimu adalah dirimu yang tahu jati diri bersama sang pencipta semesta alam.
Ayah dan ibu adalah salah satu anugrah tuhan, perantara dari tuhan dalam bentuk penjagaan dirimu agar selalu tetap berdiri seperti pohon dengan batang yang mengokohkanmu berdiri bersama ranting di indahi daun untuk sejuta harapan makhluk dibumi.
Apakah kamu punya mimpi?, seperti pohon ataupun laut untuk membuat makhluk tidak merasa sesak nafas?
Mereka menjadi itu, tapi… banyak dari ribuan jutaan hingga tak terhingga dibumi mengabaikan itu. bersikap sombong dengan menjahati mereka.
Lantas, ketika terjadi satu kejadian seperti tsunami, longsor, ataupun terjadi hal lainnya. Kita makhluk rentah ini hanya bercakap hal yang tidak berguna, menyalahkan kehendak yang terjadinya pun kitalah penyebab besar menjahati apa yang sang pencipta ciptai.
Sudahkah kamu bermimpi?, bukan, maksudku bukanlah bunga tidur mu. Mimpimu sebagai orang yang berguna untuk orang sekitarmu dan masa depan dunia. Mimpikanlah apa yang engkau impikan, mimpi itu seperti bintang yang harus segera kau raih. Gemerlap nya menyilaukan. tentu hal itu menjadi tantangan.
Biarkan mimpimu terlepas layak nya balon ke angkasa.
Penantian akan mimpi…
Kobarkan semangat atas mimpi mu
Jadikanlah dirimu cahaya yang nyata seperti bintang yang nyata.
Ingatlah dirimu hanya dirimu dan tuhan yang mengetahuinya. Peluh keringat, usahamu adalah satu kunci dari kunci lainnya untuk membuka pintu kesuksesanmu. Percaya apa yang kau raih, adalah garis takdir dari tuhan untukmu.
Tak perlu dengar angin berisik, kokohkan lah dirimu.
Mimpimu adalah kunci untuk bisa memegang dunia.
Berlarilah jangan biarkan waktu-waktu mengikatmu.
Menari terus menarilah menunggu sejuta mentari.
Jangan pernah letih untuk menggapai cahaya didepan yang sudah menunggu
Lepaskan bebanmu lebarkan lah senyummu
Buatlah hidupmu menjadi semangat dengan tawamu
Pancaran sinar mentari menemani sungguh tiada henti