Saya, Ambros, Dano, Isay dan Charles tinggal 1 bulan bersama 420an Napi di Ruang Penampungan Atau ruangan Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling)
Koreksi caption di gambar, 18 November - 19 Desember 2019.
Beginilah kondisi Tahanan di Mapenaling, Rutan Salemba, Jakpus. Dulu, sebelum Covid, saat Covid (sebelum kami bebas) ruangan/Barak Penampungan ini sudah kosong sebab Rutan tak terima Orang Tahanan Baru.
Pernah saya diteriaki PSK (Penjual Sabu Keliling) dari lantai 2 blok A atau Blok B, "Om Kribo, doyan sabu gak? Atau Ganja?" Lalu gue jawab " Gak, gue gak mau Sabu atau Ganja, gue maunya Ngentot!"..dan si Penjual Sabu Keliling pun tertawa...
Dulu saya pernah ikut diskusi over kapasitas Penjara. Selama di Salemba saya baru sadar apa itu Over Kapasitas Pjr. Masalahnya bukan karena jumlah penjara kurang saja. Itu masalah hilir. Tp masalahnya regulasi & aparat konsepnya masih menjarain2 org melulu
Ini lapak tidur saya dan ambros di Lapak Korea. Lapaknya tahanan orang Batak. Sebelumnya saya di Lapak Palembang. Saya pindah karena stress orang ribut melulu dan dari lantai 2 napi lama ngeludah dan buang air ke lapak Palembang.
TV dlm barak penampungan ini cuma 1. Klo ada yg berani ganti Chanel lngsg rame. Botol2 ini buat nampung air Cadong buat minum. Tp airnya brsa ada yg lengket. para tahanan jadi sakit tenggorokan.
Utk bisa masak mie & seduh kopi hrs "nembak air" caranya air di botol plastik lalu bakar bawahnya dgn plastik2.. polusi udara jdnya. Makanya banyak tahanan yang sakit. Saya sempat sakit demam dan keluar darah dari hidung. Ehh mau ke klinik prosedurnya rumit.Setelah 1 blm di barak penampungan. Kami turun blok. Kami di blok J. Kamar 18. Itu pun stlh ada tekanan dr teman2 diluar. Banyak tahanan dan napi tidur di lorong krn gak punya uang untuk "tiket" masuk kamar dan bayar uang Mingguan kamar. Beginilah situasi di lorong blok
Kami berlima di tempatkan di blok J sel kamar 18 (J18). Sel ini dijadikan 3 kamar. 1 kamar dibawah. 2 kamar di atas. Kamar atas belakang Dano itu adalah Kamar "Apotik", kamar penjualan Sabu. Petugas tahu soal ini. Heran kenapa kami ditempatkan di kamar J18 yg ada apotik sabu.
Sel J18 ini banyak nyamuk. Karena lantai bawahnya bocor, penuh genangan air. Konon katanya, kamar ini dulunya kamar paling bagus, to sekarang rusak. Dulu yg bikin sel ini berkayu adlh Terpidana Mati Narkoba, Fredy Budiman. So, sdh lama kamar ini tempat transaksi Sabu.
Tgl 12 Mei rencananya akan bebas asimilasi. Tp batal. Phk Rutan dpt tlpn langsung dari Kemenkumham Dir Lapas. Gak boleh dpt asimilasi Krn kami Napi Pasal Makar. Usut punya usut juga ada info pihak Kemenkumham dapat tekanan dari aparat maupun dari mantan aparat di lingkaran istana
Tapi semua itu baru info. Intinya kami gak bisa bebas asimilasi Krn pasal makar gak bisa pake Permenkumham harus pake PP 99. Lalu saya "todong" petugas agar kami dipindahkan ke sel dan blok yg lebih baik. Saya minta dipindahkan ke blok L sel no 2 (L2). & Kami minta gak bayar apa2Krn kwn2 sdh siapkan makanan buat kami dlm jumlah besar. Kami lobby petugas agar makanan B2 yg tlh dibuat kawan2 bisa diantar masuk ke dalam rutan Salemba. Hasilnya kami hibur diri dengan makan B2 bersama....Ehh kelewat. Lihat perkelahian di Barak Penampungan itu hak biasa. Orang2 bisa berkelahi gara2 hal yg remeh remeh. Krn saking sumpeknya barak penampungan. Setiap orang punya masalah sendiri dan tambah stress dgn keadaan di Barak Penampungan.
Ini situasi di Blok L sel nomor 2. Meski cuma 2 Minggu tapi lumayan mengobati gegara habis di Prank Negara...yang batalin kita bebas asimilasi
Hidup di penjara tak lantas semuanya ditanggung negara. Krn nasi, lauk dan air Cadong (makanan penjara) jumlahnya dikit. Tentu gak etis buat yg tidur di sel makan jatah yg dikit itu. Kasihan tahanan yg tinggal tidur di lorong. Jadi kami harus masak dan beli lauk pauk sendiri.
Air juga kami beli sendiri. Galonnya juga beli. Kalau ada kerusakan listrik bayar pakai uang sendiri. Tahanan lain bayar uang kamar dan bayar uang Mingguan. Kami tidak bayar Krn pihak Penjara khawatir dgn tekanan publik atas kami. Dan lobby kawan2 agar kami tdk tidur di lorong.
Tidur di lorong itu keadaan yg paling parah. Misalnya di tangga seperti ini, malam hari, banyak tahanan tidur di tangga2. Blok L dan J itu blok tipe 5. Yg paling parah blok gedung tipe 7. Saking penuhnya mereka tidur ditangga dan pagi hari kita bisa lihat botol2 kencing mereka.
Pintu2 blok dikunci malam sekitar jam 8an. Dan dibuka sblm sholat subuh Sebelum apel malam. Sehari ada 3x apel. Apel pagi jam 8. Apel siang jam 1an. Apel malam jam 8. Penghuni lorong blok gedung tipe 7 stlh pintu blok dibuka subuh, mereka sering tidur di pinggir jalan Penjara.Selama di Penjara Rutan Salemba kami beribadah di gereja Bethesda, gereja di penjara. Saat di penampungan ke gereja mrpkn kesempatan kami untuk dapat relaksasi, dpt udara baik dan makanan baik dari pelayanan misionaris gereja2 Kristen maupun katolik.
Di Gereja Bethesda ini sa melihat kesedihan para tahanan narkoba dan kriminal. Tak jarang dr mrk yg menangis Krn kesalahan masa lalu. Atau yg sebenarnya tak salah tp dijebak shg masuk penjara. Sebagian dr mrk mencari keselamatan dr kehancuran jiwa & pikiran di Rumah Ibadah.
Benar bahwa banyak orang yang tak salah dan tidak jahat di penjara. Dan banyak orang yang salah dan jahat justru tidak dipenjara. Tapi penjara di negeri ini bukan tempat menyembuhkan jiwa, hati dan pikiran yang rusak. Negara mensederhanakan masalah dgn buat orang banyak dipenjara
Pemerintah dan Negara mencoba memenjarakan pikiran kami. Tapi sejarah sudah mencatat pikiran tak bisa dipenjara. Dan negara yang masih memenjarakan orang2 yg memperjuangkan pikirannya adalah negara yg "miskin" demokrasi. Negara yg belum dewasa dalam mengatasi perbedaan politik
Aneh tapi nyata.Demo Damai dikenai pasal Makar (Aanslagh). Pasal yg dibikin kolonial Belanda. Padahal Soekarno & Hatta yg jelas proklamirkan negara saat Belanda "datang" lagi gak pernah tuch di tangkap dgn Pasal Makar/Aanslagh. Enggak main2 lho, bikin negara Soekarno Hatta itu
Oh ya, knp bisa ada dokumentasi ini bisa ada. Krn di penjara jual beli & servis HP ada. Bisnis narkoba lancar. Bisnis transfer & terima uang kiriman juga lancar. Warung makanan ada. Petugas tahu itu Jual beli farfum ada. Yg gak ada prostitusi, sblm 2016 kata para Napi lama ada.Saya bisa pahami warung makan, koperasi dan bisnis transfer uang ada di penjara. banyak hal harus beli di penjara. Kalau mau hidup layak dan sehat. Kalau gak ada bisnis transferan dulu ada kejadian "uang pelor". "Uang pelor" itu napi gulung uang pake plastik trus ditelan.Soal kebutuhan seks para tahanan dan Napi juga negara abai. Bayangkan para tahanan & Napi yg curi2 kesempatan di ruang kunjungan. Padahal di ruang kunjungan itu banyak anak kecil datang. Saking sang'e nya para napi ada yg minta "dikocokin' sama pasangannya. Atau pelukan & cipokanAda juga yg bikin siasat pake rok panjang dan celananya dibolongin. Lalu ceweknya di pangkuan, bergoyang lah mereka.sambil berpelukan. Ato si cowok memeluk sambil jemarinya main di rok atau celana si cewek. Sambil memeluk. Seorang teman saya yg berkunjung bilang, "ihh bau sperma'Napi itu manusia. Bkn gedebog pisang. Mrk jg buth penyaluran seks. Sblm Matta Najwa dtng ke Salemba ada toilet & kamar kunjungan di atas yg bisa disewakan untuk wik wik. Tp sjk sidak. Gak ada lagi. Pdhl negara bisa atur soal kamar wik wik ini dgn syarat dan ketentuan yg diatur.Krn biaya hdp di penjara mahal. Survival napi macem2. Ada yg nyopet. Ada yg nyiletin kantung temannya. sevis elektronik. Pijat. Jd tamping (Tahanan Pendampinh) yg juga ada beberapa yg mesti bayar. Jualan nasi. Jualan narkoba. Atau jd BNN (bagian Nagih2) alias tukang pukul.Ada yg jadi Pramuka penjara. Jd tamping Dapur untuk makanan Cadong. Jualan kopi. Tukang antar surat kunjungan. Atau kalau punya duit buka "Apotik". Kalau ada duit dan nyali jadi Frontmen Blok (Ketua pengurus Blok).. yg paling tak berpunya jadi Corvee (napi yg jadi pembantu napi)Jadi kelas sosial di Penjara itu nyata banget. Napi Kaya, koruptor misalnya, bisa beli kamar di Blok O seharga 50-70 juta. Blm uang Mingguannya. Gak perlu masuk Penampungan atau Mapenaling dulu kayak kami selama 1 bulan. Bahkan Napi dari blok lain gak bisa main2 ke Blok O ini.Jadi dipenjara kita bisa lihat ada Napi dengan pakaian Necis tampang klimis. Tapi kita bisa lihat lebih banyak lagi napi yang kakinya korengan, selangkangannya budukan, bajunya itu2 aja, Krn sabun, sampoo mandi dan sabun cuci baju harus beli. Tidur berpindah2..makan rebutan.Nah tamping kebersihan & tamping Dapur ini kelihatan banget kurang diperhatikan. Padahal meja ujung tombaknya penjara. Pakaian mereka kotor. Badan mereka juga gak bersih. Gak sedikit yg kulitnya bermasalah. Jadi makanan yg mereka bikin pun gak higienis. Honor pun mereka tak ada.Kalau ada Napi yg berkelahi atau berutang di masukin ke blok sel Isolasi (Blok P). Tipe kamar 1. Isinya bisa ber 6. Sblm KaRutan yg sekarang ngosongin blok P. ada Napi yg di isolasi lebih dr 4 bulan. Seperti teman saya ini. Ada pesanan Isilop agar dia dari awal masuk di isolasi.
Temen itu memang ada salahnya. Dia demoin Satlantas. Lalu di ajak ketemuan Ama Isilop. Trus ditawarin duit 3 jt. Awalnya dia nolak. Ketika dia ditawarin duit 10 jt. Dia terima. Trus dia langsung ditangkap. Saat masuk Salemba, ada pesanan agar dia masuk sel Isolasi.Oke dia salah, dgn demo yg gak tulus Tapi apa perlunya Isilop bikin pesanan agar dia menghuni sel Isolasi dalam jangka waktu cukup lama. beruntung sblm lebaran Kepala Rutan yg baru memutuskan mengosongkan semua kamar sel Isolasi yg dihuni 98 orang itu. Kalau gak bisa lebih lamaNah sekarang soal Covid-19. Rutan Salemba memang paling cepat me"Lock down" Rutan dr dunia luar. Tapi negara gak prnh melakukan pemeriksaan kesehatan thdp semua tahanan & Napi. Meski kita dibagikan vitamin dan masker tapi dgn jumlah 4200an (awal Covid). Gak tahu siapa yg kena.Ktk Menkumham bebasin scr asimilasi napi kriminal publik mlh tolak napi non kriminal. Setuju saya utk tolak asimilasi napi Koruptor. Tp yg bikin penuh itu Tahanan & Napi Narkoba. 270 ribu Napi, 70an% itu napi Narkoba. Kami tahanan politik pun akhirnya gagal dapat asimilasiKasus kami batal asimilasi itu aneh. Pasal Makar itu adanya di KUHP, berarti pidana umum. Bukan pidana khusus. Lha kok di PP 99 dinyatakan sebagai Pidana Khusus. Meski di KUHP disebut sebagai kejahatan thdp keamanan negara tapi KUHP tetap menyatakan itu pidana umum. Bukan khususJadi ketika penjara penuh dan sekarang masa Pandemi Covid-19, tugas negara memastikan agar Tahanan & Napi Tak berpunya seperti "Anak Ilang" dan semua Napi non Koruptor yg hidupnya sejahtera di Penjara itu bisa dapat jatah asimilasi. Dan gak usah dipersulit dgn tetek bengek syaratketinggalan soal "anak ilang". Anak ilang adlh orang2 yg gak punya uang & gak dikunjungin. Saat di penampungan, orang2 yg gak bisa bayar uang OT-an, mrk dibuang ke Lapak Buaya. Lapak Buaya persis di dpn Toilet. So, klo makan dia menghadap WC dia bisa makan sambil lht orang boker
Ada jg orang yg udah byr uang OT-an lapak. Krn gak bayar mingguan lapak dia dibuang ke Lapak Buaya. Tergantung mood si Brengos Lapak itu. Penampungan mirip hutan rimba. Siapa yg plng kuat. Dia penguasa lapak & penguasa penampungan. Biasanya bekingnya kesukuan. Trus jadi FrontmenJd klo gak punya duit & nyali berkelahi. Tahanan nempel ke "geng" Batak (Korea), Palembang, Lampung, Arek Suroboyo, Barpus (Barat Pusat), atau geng Ambon. Tapi tentu bos dari para bos adalah Bandar Besar Narkoba yg bisa beli siapapun juga. Termasuk beli "pasukan" dan "loyalitas".Ya itu semua cerita yang bisa saya ingat untuk berbagi dengan para netijen terhormat. Foto ini diambil setelah Ambrosius mulait membantu menggerai rambut saya dgn minyak Krn sdh mulai menggimbal. Esoknya kami bebas murni stlj jalani hukuman 9 bulan. Kami vonis 9 bulan Penjara.
Di Salemba kami hidup bersama 4200an orang. Di Penjara Mako Brimob, hanya kami ber-6. Dulu penjara Itu di isi oleh tahanan & napi Teroris. Stlh insiden teroris bunuh 7 polisi Densus. Penjara itu kosong. Konon Ahok pernah di situ. Entah benar atau tidak. Bagi saya masih misteri78 hari kami ber-6 di Mako Brimob. 73 harinya sy berada di sel isolasi. Polisi tak akui itu ruang isolasi. Ya sdh. Yg jelas. Sel saya berbeda dgn yg lain. Pintu besi baja tertutup. Tak ada jendela ke arah sel teman sy. Ventilasi kecil dibagian blkng.Di dinding saya lihat coretan2 yg jadi bukti pernah ada tahanan yg dipenjara di sel itu dalam jangka waktu lama. Tulisan Alloh sbg arah kiblat sholat. tulisan nama2 orang. Polisi selalu blng itu sel biologis (sex) Napi. Masak ada coretan bulan dsb.Ini kondisi sel isolasi sy di Mako Brimob. Di dpn saya adlh Kasubdit Keamanan Negara Polda Metro Jaya yg sekarang sdh naik pangkat. Dia bilang, "pasal makar itu ancamannya 20 tahun - seumur hidup". Sy sempat down Krn kami sdh putuskan sebelumnya utk tdk ambil penanguhan penahanan
Kenapa tolak twrn penangguhan penahanan? Krn kami yakin kamu tidak salah. Kami demo damai. Tanpa kekerasan. Kalau ambil maka bisa dianggap akui demo itu salah. Dan bisa kapan pun juga ditangkap oleh Polisi. 'Kaki" tak benar2 bebas...
Sel isolasi saya begitu panas. Dan saya tak bisa mematikan lampu Krn stop kontak lampu di luar. Klo sa matikan lampu nyamuk banyak sekali. Memang sy tak dipukuli. Tapi serangan mental mrk lakukan dgn tempatkan sy di ruang isolasi.itu taktik mereka agar terlihat ramah HAM.Pak DWi Asih Kasubdit Kamneg dan Pak Argo mengunjungi sel kami. Digambar sel Ambros. Keduanya sdh naik pangkat skrng. Pak Argo bhkn naik jadi Irjen Pol & masuk Mabes Polri. Sepulang dr kunjungan mrk sy dengar dr pengacara muncul di media "framing" saya mo jd Presiden Papua. OMG
Sy di "framing" macem2, mulai mo jd Pres Papua, dpt dana dollar & euro, pendukung 02, pengkhianat bangsa dsb. Mungkin sdh hilang akal sehat bhw bersolidaritas thdp Rkyt Papua adlh hal yg biasa & manusiawi. Semanusiawi orang Belanda Thn 40an bersolidaritas ke Rakyat IndonesiaVideo saat sy ditangkap di Plaza Indonesia 31/08/19. Dgn cpt buzzer menggoreng lokasi penangkapan saya. Memframing macem2. Sblm sy ditangkap sy sdng memberikan masukan Monev kpd NGO orang lain. Pemilihan t4 bukan sy yg tentukan. Pemerintah & aparat doyan banget goreng menggoreng
Di Penampungan/Mapenaling Rutan Salemba kami bertemu dgn 20an tahanan Demo DPR yg rata2 berumur 19-23an tahun. Dan tahanan2 Demo Bawaslu yg sblmnya sdh ambil Penangguhan Penahanan tp dipenjara kembali untuk jalani proses peradilan. Putusan mereka rata2 4-5 bulan.Yg miris dlm kasus mrk dlh bgmn orientasi polisi memidanakan mrk. Meski mrk ikut demo sj. Bhkn ada beberapa yg gak ikut demo tp ditangkap Krn bersembunyi atau melintas di jalur merah. Cth, Farel yg didampingi Okky LBH Jak, dia pulang kerja & ngelewatin zona merah.Bgt dia lihat ada asap gas air mata dia berhenti & sembunyi di ATM. Ehh trus dia ditangkap. Trus dinyatakan bersalah di PN Jakpus. Bkn soal kecilnya vonis mrk tp Polisi & Jaksa yg orientasinya memidanakan melulu. Jdnya peradilannya pun di paksakan. Vonisnya pun dipaksain.Bahkan ada kasus dlm demo Bawaslu, dia nolongin Brimob yg pingsan, ehh habis itu dia ditangkap. Ada jg driver grab yg nurunin penumpang trus ditangkap. Dan di PN vonis bersalah. What the fucek kan... So where is Justice di negeri ini sob...PN pun gak berani ambil posisi bedaKami beruntung krn banyak solidaritas seperti gambar di Mako Brimob ini. Bgmn dgn anak2 demo Bawaslu & DPR yg gak disebut sebagai Tapol. Tp sebagai pelaku Kriminal. Tanpa solidaritas gak mungkin kami bisa sehat dan selamatb dari depresi. Itu pentingnya solidaritas dan pelayanan.
Anda mgkn benci pd terpidana Narkb & Kriminl. Tp taukah, bnyk diantara mrk mengalami penyiksaan sblm diadili. Sblm dinyatakan bersalah. Ada istilah yg sy dpt di penjara '"Tetes Naga". Agar dia mo akui perbuatan, Isilop bakar plstik lalu tetesan plastik itu dijatuhkan ke kulitnya.Ada jg yg dicelupkan badannya ke air. Sampai tak bisa napas. Dipaksa akui brng bukti itu miliknya. Ato lutut kakinya dipukul smp memar & tak bisa jalan. Baru 1 bln kemudian sembuh. Ato kuku kakinya dicopot. Orang2 yg alami itu sy bertemu dgn mrk di Penjara. Thanks for their storyAda jg istilh "Tukar Kepala", tangkapan Isilop bikin deal dengan Isilop lalu kasih nama orang lain untuk gantikan dia sebagai tangkapan Isilop itu. Corvee kami di Lapak Korea adlh korban "Tukar Kepala". Mengapa ada macem ini? Krn Isilop nampaknya kejar target jumlah tangkapan.Sy ketemu jg dgn terdakwa kasus Judi 200an rupiah. Ke-4nya orang NTT. Mrk kerja nyupirin & kenek mikrolet. Gak tetap. Mrk main judi 2000an di pinggir jalan di terminal biasa mrk mangkal, trus mrk ditangkap. Vonis 7 bulan. Masak negara menjarain orang gegara iseng main ginian.Saat di sel L2, sy ketemu seorang Bpk Napi Narkoba. Dia Apel di sel kami. Bpk ini kerja sbg tukang Ojek Pangkalan di Raden Saleh. Bpk ini ditangkap krn penumpangnya pengedar & bawa Sabu jg.Bpk ini dituduh pengedar. Tak bisa dibuktikan.Dituduh pengguna, tapi tesnya negatif. WtfBarak Penampungan Salemba. WC cuma 2. Air pancuran ada 4. Yg nyala 3. Keran ada 4. Buat cuci piring, wudhu & sekaligus kencing. Air pancuran mandi keluarnya 3 kali sehari. Pr tahanan mandi bareng smbl slng lht "Barang" masing2. Repot bg transgender. Nunggu sepi dulu baru mandi.Ide napi ini aneh2 u/ survive. Ada yg pnya keahlian bikin "tasbih". "Tasbih" itu btng sikat gigi yg dihaluskan&dibulatkan lalu dimasukan ke kulit batang penis. Lalu diobati seadanya sampai nutup. Kata napi bs bikin pasangan menggelinjang. Ada Napi yg punya 6 "tasbih' di penisnya.Napi2 malas dtng ke klinik. Krn klo sakit, dokter periksa jaraknya 3 meter. Tdk menyentuh. Trus obatnya sama melulu. Pdhl penyakit napi macem2. Trus barak klinik jg kotor&bau. Saat sy sakit sy tolak tdr di barak klinik. Sy khawatir sakitnya mlh nambah. Dokter jaga pun tak ada.Skrng soal Bunuh Diri. Ada 1 orang Batak yg sy kenal Bunuh Diri krn gagal bayar bisnis Sabu. Tp dia bunuh diri setelah dioper ke Lapas lain. Sblm2nya sering sy dengar cerita Napi bunuh diri Krn berutang sabu ke "Apotik". Krn Takut sama Bagian Nagih2 (BNN)&Pastem(pasukan tempur)BNN(Bagian Nagih-Nagih) adlh tukang tagih&pukul bos Sabu. Di kamar J18, klo ada pengutang Sabu. BNN turun tangan. Sy sempat kesal&nahan marah, krn mukulin orang didepan kami atau di kamar atas, kamar apotik, bahkan subuh&malam mukulin orang yg telat bayar utang Nyabu.Mslh bebas asimilasi napi kriminal juga dibuat ribet. KAJARI&PN sering menunda surat vonis turun. Bhkn ada Napi yg sdh lama vonis gak nerima2 surat Vonis. Akibatnya phk Rutan blm memberikan asimilasi. Pdhl lagi Covid gini. Bhkn dpt info butuh "pelicin" agar surat Vonis cpt turun.Napi Narkoba paling banyak kena "palak". Mulai dr penangkapan sampai pengurusan Justice Colaborator, Cuti bersyarat, Pembebasan Bersyarat (PB) paling banyak kena "palak" buat kasih "pelicin". Akibatnya ya penjara Over Kapasitas. Siapa yg mampu bayar melulu. Ya hanya pada boslahKalau Napi kere, "Anak Ilang", hanya bisa berharap dapat Bebas Asimilasi, dapat JC, PB. Klo rajin ya daftar jadi Tamping Pramuka, Tamping Dapur, Tamping Kebersihan, yg gak perlu duit buat jadi Tamping. Sambil berharap dipermudah pengurusan JC, CB hingga Pembebasan Bersyarat (PB)Kami bebas pd 26 Mei 2020. 9 bln yg melelahkan, menguras energi & perasaan bnyk orang. Sy tak bisa bayangkan apa yg terjadi jk tdk ada solidaritas nasional&internasional kpd kami. Mngkin belasan tahun kami dipenjara utk ekspresi politik kami yg damai. Saat kami bebas Arina belum.
Sejam setelah bebas teman-teman solidaritas sudah mempersiapkan acara syukuran bersama. Tapi Arina Elopere, Tapol Papua Perempuan Jakarta Six, baru bisa bebas 2 hari kemudian (28 Mei 2020). Kami heran kenapa bisa beda perhitungannya.
Nasi Cadong itu nasinya keras berkerikil, dgn sayur ala kadarnya, kdng lauknya Ikan, tempe dan daging. Napi sebut ikannya Ikan "Indosiar", Krn kulitnya tebel tulangnya banyak daging ikannya dikit. Daging yg kita makan klo dikunyah 10 menit. Kenyal. Keras. Kayak karet Ban 😂😂Di Salemba akhirnya sy terpaksa publikasikan marga sy, Ginting. marga Batak/Korea Demi keamanan&relasi. Sebab penjara adlh "hutan rimba" bagi saya. Terpaksa gunakan relasi kesukuan. Pdhl sy jrng sekali publikasikan embel2 suku itu. Selain ulah Isilop yg sebut marga sy di media2.Arina bebas murni 2 hari stlh kami. Dia dipenjara di Pondok Bambu. Sy br kenal dia saat ditahan di Mako Brimob. Sy tak kenal sblmny. Dia clon pendeta. Hatinya lembut. Kami khawatir sebab dia sendiri di Lapas Pondok Bambu. hatinya kokoh. Sy trharu saat dia bebas.. air mata menetes
Sy Thread ini agar tmn2 tdk meninggalkan mrk yg dipenjara. Mrk jg manusia. Sy hrp ada prbhn dr Hulu ke Hilir. Dr regulasi, aparat penegak hukum, hingga pembinaan. Dr konsep pokok'e Penjarain orang ke Restorative Justice. Pengadilan yg adil bkn dipaksakan. Lenyapkan Pungli &PerasSy harap jg tetap bersolidaritas pada Puluhan para tahanan Politik Papua& Maluku yg belum vonis pengadilan dan belum bebas. Pikiran tak boleh dipenjara. Pendapat tak boleh dibungkam. Sy sendiri berharap tidak dikriminalisasi gegara thread twitt ini 😁😂 Selamat Malam.. pegel gue
Ehh baru sadar. Rutan Salemba itu Rutan kelas IA. Kelas IA aja begini. Gimana Rutan&Lapas dibawahnya. Lebih parah lagi ya? Nah ini ada orang Polandia vonis MA 7 thn pasal Makar gegara berturis ke Wamena Papua. Dipenjaranya di Polres Wamena. Dia ini Narapidana Politik WNA pertama
Kritik sy jg ke Bantuan Hukum&Pengacara Profit. Dtng ke Rutan nawarin bantuan hukim. Udah tau si Tahanan Miskin. Eh ujung2nya minta duit. Abis itu gak datang pula ke PN.Terrvalidasilah anjuran2 Isilop&Jaksa ke Tahanan agar tak pake pengacara, biar gak ribet. Where is Pro Bono?Ingat ini para Pembela Hukum. Jangan lupakan visi Bantuan Hukum yakni visi Keadilan dan Kebenaran
Ada crta lucu tp miris. Di penampungan ada tahanan beli Sabu paket 100rb. Saat plastik sabu turun dr lantai 2 blok A lwt lobang Deket kepala gue tidur. Plastik itu isinya bukan Sabu, tapi mecin. Ketipu die. Trus ada temen ngecash batere di lantai 2. Ehh kosong. OTK (otak kotor)Soal Otak Kotor (otak kotor) di Penjara macem2. Ada temen Napi Demo DPR. Nyimpen duit 50rb di celana dalam yg ada sletingnya. Dia tidur memang kyk kebo.ehh pas bangun itu uang udah raib entah kemana.
Blm lagi ada yg disiletin kantongnya.Dicuri, hp ato kacamatanya. Harus ditebusSoal uang OT-an ini budaya lama. Tahanan2 dr Polsek, Polres&Polda cerita gmn mrk di OT-in oleh Palkam (Kepala Kamar) yg nyuruh petugas. & petugasnya dapat uang OT jg bisa 50%-60% msk kantong. Klo gak ada duit ya direbong ama Palkam&temennya. Ujungnya jd Corvee (pembokat) tahanan.Sy acungi jempol KaRutan Salemba sekarang dlm soal: ngosongin Blok Isolasi; memperluas klinik; memperbaiki penampungan; & "melockdown" Salemba lebih cepat dr Rutan &Lapas lain.
Sy ungkap cerita diatas agar kt lihat mslh ini dr Hulu ke Hilir.Bukan operator lapangan saja&personal.KaRutan jg yg membantu mendesak agar surat Vonis kami segera diurus oleh Kajari&PN. Meski esok harinya pihak biro Registrasi Rutan dpt telpon dr Pusat, agar membatalkan asimilasi kami. Sebab kami Napi pasal Makar. Ada keseriusan dia memastikan hak Napi Politik. Apresiasi sy.Sekali lagi. Masalah over kapasitas ini masalah Hulu ke Hilir. Masalah sistem penegakan hukum, orientasi penegakan hukum& mentalitas aparat penegak hukum (APH), Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan/Peradilan/Hakim, & Lapas/Rutan.
Warga Binaan Penjara itu Manusia bukan kaleng-kalengTwit pertama dari Thread ini hilang. Saya gak bisa lihat lagi. Juga udah lupa kalimatnya gimana. Busyett dach, segitu insecurenya
Respon dr seorang Kaka yg anggota keluarganya jadi Napi. Pihak keluarga juga mesti dapat sokongan klo gak yg di dalam dan yg di luar bisa sama2 tumbang.
Sy ingat seorang teman yg keluar msk kamar Isolasi. Kami sering bertemu di gereja. Sempat sy tanya knp msk isolasi ampe 3 kali. Dia blng krn berkelahi rebutan nasi cadong. Trus dia dihukum di Pamdal. Petugas Pamdal (Pengamanan Dalam) tanya knp dia begitu keras kepala.Dia jwb " sengaja Pak biar di oper (dipindahkan) ke lapas lain. Krn saya gak merasa diperlakukan sbg manusia disini". Mau kamu dipindahkan ke Nusakambangan sahut petugas Pamdal, "Mau Pak" sembari dia menangis. Petugas pun tertegun. Kemudian hari dia diperbantukan di Gereja.