Fans (bagian 2)

in chow •  7 years ago  (edited)

Hati dah adem lagi, saya pun menambah porsi cuek untuk tidak menoleh. karena dengan menyenggol tidak berhasil, dia bangun dan mondar mandir lagi..baiklah!! Mungkin memang orang yang saya kenal, kasihan juga, mau nyapa tapi ga berani mungkin, akhirnya setengah berbisik saya bilang ke mahasiswa saya, " tolong tanya nama dia!
Yang di depan sayapun menanyakan nama laki-laki yang duduk bersebelahan dengan saya tapi membelakangi.

Dia jawab dengan ramah, nama saya Ahmad, sebut saja Ahmad dan ini bukan nama aslinya. Dan sayapun berpaling, ooowh....ternyata artis facebook???

Dan dia sudah bukan warga negara Indonesia karena sudah menempati Norwegia, dia sering bolak balik ke Indonesia karena urusan bisnis dan lain-lain.

Pertemanan saya dengan diapun sudah lama semenjak saya di Mesir ketika masih pake yahoo massengger dulunya, tapi kami tidak pernah bertemu secara tatap muka, dan dia orang yang paling rajin like status dan suka mengucapkan selamat ulang tahun, saya yang super cuek ga akan saya ladeni karena menganggap kehidupan dunia maya itu, dunia yang penuh tipu-tipu

Pembicaraan semakin sengit antara dua insan tadi sampai masalah bisnis pertanahan dan lain-lain dan saling menerima nomor telpon, saya pun sibuk dengan bacaan saya, mau beranjak pergipun tidak dibolehin pergi, ada aja selah dia untuk menahan untuk pergi, dari minum jus dan makanan laennya, sesekali saya hanya pembicaraan mereka diantara mengebulnya asap merokok,..

"ternyata kita sama-sama fans di facebook diiringi ketawa renyah" canda saya..
Dan masalah keluargapun terbahas
"Kenapa keluarga tidak dibawa ke sana"??tanya saya, beliau jawab "saya khawatir dengan kehidupan luar negeri dari pendidikan sampai masalah agama, hingga umur 18 tahun anak-anak tanggung jawab negara, kalau anak-anak kita sedikit ada kekerasan saja, bisa mereka ambil alih hak asuh anak kita". dan yang sangat dia khawatirkan adalah pendidikan agama untuk anaknya, dan umur 45 dia berencana menyudahi kewarganegaraan Norway dan pingin menetap di Aceh.

Masyaallah salut dengan orang yang seperti ini, di saat orang lain memikirkan dunia, dia lebih dulu memikirkan agama dan akhiratnya. Tapi yang nama usaha untuk terus berbisnis tetap maju lancar jaya, karena bukankah Nabi kita mengajarkan kita untuk terus berusaha hingga ajal menjemput kita???
Semoga Allah perbanyak generasi-generasi yang terus memikirkan kehidupan setelah mati.karena dunia tidak abadi..

Padahal mudah aja bagi dia untuk nanya nama saya, tidak harus mondar mandir kan ya, tapi setiap orang punya cara unik untuk menarik perhatian orang lain

Sekian

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!