Para cendikiawan telah sepakat bahwa kesembuhan dari sakit karna cinta adalah dengan bertemunya dua roh.
Seorang penyair menukilkan bait syairnya dibatang pohon. Ia mengatakan: "wahai pohon, beritahu aku bahwa hujan memang diturunkan untukmu. Juga dengan seorang teman, karena pertemanan mengandum kesembuhan."
Penyair lainnya juga ikut menukilkan bait syair nya: "apakah seorang pecinta bakal mati karena derita cinta? Dan dia pasti sembuh jika berhasil menemui kekasihnya?
Setelah itu dinukilkan syair balasan oleh seseorang: " sungguh bodoh kau tanya sebatang pohon tentang sesuatu yang dirimu sendiri tak pernah sepi daripadanya. Tidaklah seorang kekasih yang mabuk cinta akan mendapatkan sesuatu dari cinta nya, selain kenikmatan pertemuan yang menyembuhkan."
( Kutipan Dari Buku Raudhatul Muhibbin)