Apa sih, yang bisa dilakukan seorang Ibu Rumah Tangga untuk bisa berkontribusi pada alam di Hari Bumi? Banyak sekali tentunya! Nah, salah satunya adalah mengedukasi anak-anak sendiri mengenai pentingnya menjaga Bumi. Caranya banyak, dari mulai mendongeng, membacakan buku, obrolan di meja makan, dan mengajaknya langsung terjun ke alam, bercumbu dengan rerumputan, serangga kecil, pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi, dan banyak lagi.
Ya, itulah yang dilakukan anak-anak di Camping Class Kids Survivor Level 1, 14 April lalu. Mulai dari persiapan kemah yang tidak dibantu oleh kedua orang tuanya, oleh para Mentornya mereka diajarkan bagaimana cara bertahan di alam bebas. Bersahabat dengan alam, menekuri nikmat-nikmat Tuhan yang tiada terhingga.
Persiapan dimulai seminggu sebelumnya, Kids Survivor ini digagas oleh seorang praktisi pendidikan dan pembina Yayasan Rumah Bintang yang berkantor di PAUD Bintang Kecil, Jalan Bilal nomor 2, Punge Blangcut Banda Aceh.
Adalah Maria Ulfa, S.Psi, MPd, seorang dosen di Fakultas Psikologi UNMUHA dan Pembina Yayasan Rumah Bintang, bersama suaminya yang gemar menjelajah alam dan keempat anaknya yang satu di antaranya cerdas istimewa. Keluarga ini sejauh yang kukenal adalah pejuang tangguh dan tim yang solid. Mereka memiliki visi misi yang jelas mulai dari rumah sendiri.
Bu Ulfa dan Pak Alit juga memiliki relasi yang luas dan pengalaman mumpuni membawa anak-anak bertualang. Ia merasakan manfaat yang sangat besar mengajarkan anak dekat pada alam. Mengusik kesadaran-kesadaran mereka sejak dini bagaimana melestarikan Bumi, memperlakukan alam sepantasnya. Beliau berdua ingin berbagi manfaat bagi orang tua lainnya yang ingin mengajarkan anak mereka mencintai alam dengan sepenuh jiwa.
Maka jadilah kemping tersebut dibuka untuk umum dan aku yang sudah lama mencari kegiatan outdoor serupa ini langsung mendaftarkan anak sulungku untuk menjadi peserta di angkatan perdana tersebut. Dari mulai dibuatnya Whatsapp Grup dan Mentor mengarahkan apa yang harus disiapkan oleh anak-anak untuk dua hari satu malam.
Pakaian ganti, obat-obatan, senter, topi rimba, baju flanel lengan panjang, senter, makanan kering seperti biskuit, botol air minum, bibit pohon yang akan ditanam dan dua kaleng bekas. Sementara bahan lainnya untuk tenda dan lampu emergensi sudah disiapkan oleh Tim Mentor yang terdiri dari Pak @alit.ferdian sendiri, Om Acul, Mas Azmi, Mas Noval, dan seorang lagi Kakak yang pintar mendongeng serta sangat kreatif yang bernama Kak Ari.
Camping Class ini akan diadakan di Taman Hutan Raya, Saree. Di Tahura sudah ada yang menunggu. Beberapa rekan di Tahura adalah sahabat Pak Alit juga. Izin untuk membuat acara edukasi untuk anak ini sudah diberitahukan jauh hari.
Anak-anak cukup excited, dimulai dari briefing sejenak di titik kumpul di kantor sekaligus rumah Bu Ulfa. Sebelumnya anak-anak sudah makan dan salat Zuhur. Saat briefing dibuka sesi diskusi dan tanya jawab dengan orang tua sekitar 10 menit, kemudian orang tua ke luar, anak diperiksa barang bawaannya dan diajarkan bagaimana packing yang benar. Cara menata barang dari yang ringan di dasar tas, kemudian yang berat di atas. Yang mana alat dan yang mana bahan, kemudian perlengkapan yang bisa berisiko basah dimasukkan ke dalam plastik.
Pada Camping Level 1 ini anak-anak akan diajarkan bagaimana mempersiapkan keberangkatan, mendirikan tenda, mendapatkan air, menyalakan api unggun bersama dengan teori kenapa udara dibutuhkan saat membuat api unggun. Kak Ari bercerita tentang ekosistem hutan, manfaat menjaga keseimbangan ekosistem, bagaimana anak bisa ambil bagian dalam kelestarian hutan untuk hidup yang berkualitas di masa depan.
Anak-anak diajak hiking sambil dikenalkan berbagai nama pohon dan sejarah hidup manusia mulai dari zaman pra-sejarah hingga saat ini. Satwa-satwa kunci yang menjadi penentu keseimbangan ekosistem alam. Banyak hal-hal baru yang mereka dengar dan pelajari.
Melatih Kemandirian
Seperti yang disebutkan di atas, persiapan kemah ini diurus sepenuhnya oleh anak-anak yang menjadi peserta Kids Survivor, jadwal yang sudah ditentukan oleh Mentor Kids Survivor bisa dilihat di bawah ini:
13.00- Registrasi Peserta. Semua sudah berada di basecamp awal di taman bermain Bintang Kecil di Jalan Bilal nomor 2, Punge Blangcut, Banda Aceh.
13.14-13.30- Sosialisasi program Kids Survivor bersama orang tua (Diharapkan kehadiran Ayah dan Ibu, salat Zuhur bisa di musala Bintang Kecil).
13.30-14.00- Briefing siswa dan persiapan kemping, peserta sudah diserahkan ke mentor disaksikan orang tua, orang tua boleh melihat sesi persiapan awal tapi tidak boleh menginterupsi dan mengintervensi.
14.00- Keberangkatan ke Tahura Camp
16.00 atau 17.00- Tiba di lokasi dan salat Asar
Observasi lokasi oleh siswa Kids Survivor
17.00-19.00- Materi dasar survival oleh Noval, latihan membuat jebakan, mendirikan tenda (akan dilakukan sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi oleh Mentor).
19.00-20.00- Salat Magrib berjamaah, murajaah, cooking dan makan malam bersama.
20.00-21.00- Pengembangan diri melalui Talents Mapping (Bunda Maria Ulfa) dan dongeng sebelum tidur oleh Kak Ari.
21.00- Salat Isya berjamaah dan tidur.
05.15-05.30- Salat Subuh.
05.30-06.30- Tracking dan melihat sunrise.
06.30-08.00- Cooking, sarapan, dan mandi.
08.00-9.00- Sarapan.
09.00-10.00- Pengenalan dasar kompas dan pemetaan.
10.00-11- Outbond dan game.
11.00-15.00- Pengenalan satwa, observasi dan identifikasi lingkungan, tracking air terjun, makan dan shalat Zuhur di lokasi air terjun.
15.00-16.00- Persiapan pulang.
Rencana Kids Survivor Level 2
Sambutan Camp Kids Survivor Level 1 dan pertanyaan-pertanyaan dari orang tua dan anak yang ingin ikut terlibat kegiatan tersebut, cukup mengejutkan para Mentor. Pertanyaan-pertanyaan terus berdatangan dari seluruh Aceh via media sosial ataupun melalui Japri ke nomor Mentor dan Pembina Yayasan Rumah Bintang, membuat tim tidak bisa menunggu lama untuk segera menyusun planning kemping berikutnya.
Level selanjutnya memiliki tingkat tantangan yang berbeda pula dan materi yang lebih bermanfaat lagi. Hal ini salah satu usaha mengenalkan gerakan global yang mendunia, semakin dini kita kampanyekan, semakin mudah merasuki pikiran penduduk Bumi sebagai pemimpin yang diamanahi untuk menjaga Bumi yang semakin merenta ini.
Setelah kemping, anak-anak diminta membuat tulisan mengenai testimoni dan kesan terhadap kegiatan tersebut, termasuk me-riview pengetahuan anak-anak tentang bagaimana menjaga Bumi agar tetap lestari.
Belajar sambil menikmati segarnya udara pegunungan dan langsung terjun ke alam bebas semoga bisa menjadi sesuatu yang meninggalkan kesan yang mendalam kepada anak-anak yang fitrah kebaikannya masih murni. Kampanye dini semacam ini sangat dibutuhkan, anak-anak akan menjadi peserta yang sudah dikader bisa mengajak anak lainnya untuk sadar lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, menghemat penggunaan air, menghemat listrik, mendaur ulang sampah, menyadarkan yang lain bahwa pengurangan kendaraan pribadi akan membantu mengurangi polusi udara, belajar menulis gagasan kampanye untuk bisa memotivasi anak lainnya.
Video Camping Class Kids Survivor Level 1 by: @alit.ferdian
postingan yg sangat penting dalam menjaga lingkungan, untuk melatih generasi dengan cara yg bagus 💪
heheh follback saya ya @donnyandrian
dan bantu saling ngevote ya 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih... sudah, ya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terimakasih kembali
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semngat kakk, semoga syukses 😍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih ya Ulfaa..kakak selalu melanggar DL dan diskualifikasi, hehe..tapi gpp lah.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Seru!!! Maunya ikutanlah😝
Udah lama gak camping.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Daftar aja jadi relawannya, Da. Bunda udah daftar untuk ngisi materi sains dan dasar-dasar higienitas diri.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ida mau Bun jadi relawannya. Gimana caranya Bun?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Selalu seru dengan postingan si adek ni😎
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mamaciiih Akaaak @rahmayn 😍😘
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit