CRYPTO VS FACEBOOK (STEEM BUKAN ALASAN UTAMA UNTUK BERTAHAN) KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA #bilingual

Ada apa sebenarnya dengan mereka, aku tidak tau pasti tentang permasalahan yang terjadi ini, tapi inilah yang lagi tranding saat ini. Larangan Facebook dan kebijakan India adalah trending topik yang lagi booming saat ini, pernah kalian baca beberapa artikel yang mengaitkan masalah ini, tapi aku yakin masalah ini tidak akan berlangsung lama. Setelah anjlok sekitar 11 persen pada harga perdagangannya ke level US$9.022 pada bursa Bitstamp yang berbasis di Luksemburg. Harga ini membuat bitcoin kurang dari setengah harga puncak yang pernah dia duduki US$20 ribu yang dicapai pada bulan Desember lalu. Begitu juga dengan harga pasar Ripple, Bitcoin Cash, mereka juga mengalami nasib yang sama dengan bitcoin.

Menurut berita terbaru pada akhir Januari nilai ethereum telah jatuh ke posisi US$967 atau setara dengan Rp 12,9 juta, dan begitu juga dengan harga Ripple yang turun ke angka 85 sen AS atau sama tingkat dengan Rp 10.000. Sedangkan harga pasar bitcoin sendiri sudah mengalami penurunan sekitar 28 sejak awal Minggu ini. Terkait masalah ini, beberapa pengamat crypto mengatakan bahwa anjloknya harga bitcoin disebabkan karena beberapa faktor. Baru-baru ini platform ternama milik Mark Zuckerberg mengeluarkan pendapat baru, Facebook dikabarkan telah melarang pengeluaran iklan yang terkait dengan masalah crypto, termasuk masalah bitcoin. Pihak Facebook mengambil langkah ini karena mereka berpendapat bahwa konten iklan itu berkaitan dengan praktik promosi yang menipu, dan hal ini dia lakukan untuk mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan produk dan jasa finansial yang statusnya belum jelas .

Source

Rob Leather, yang merupakan salah satu direktur teknis iklan Facebook menerangkan, "kebijakan yang berlaku luas ini membantu kami dalam mendeteksi lebih jauh praktik iklan lain yang mungkin lebih hebat dan menyesatkan. Saat sudah lebih siap, kami akan kembali mengkaji peraturan ini untuk meninjau penerapannya". Menurut pihak Facebook tren cryptocurrency diduga menjadi penyebab maraknya penipuan dan fluktuasi harga diluar kendali yang menelan banyak biaya, dan karena hal ini mereka bersikap tegas kepada iklan yang melanggar peraturan perusahaan.

Pemicu terbaru dari gelombang penjualan cryptocurrency adalah pidato menteri keuangan India, Arun Jaitley. Jaitley mengatakan "pemerintah tidak mengakui lelang yang sah dari cryptocurrency atau bitcoin dan akan mengambil semua tindakan untuk menghilangkan penggunaan aset crypto ini dalam membiayai kegiatan yang tidak sah atau sebagai bagian dari sistem pembayaran". Namun dia juga mengatakan pemerintah India akan mengeksplorasi potensi blockchain teknologi yang mendasari bitcoin dan mata uang digital saingannya.

Source

Dari berita tersebut, menurut sudut pandang saya tidak ada salahnya bermain crypto. Crypto adalah salah satu budget yang dipersiapkan sedemikian rupa, untuk investasi, mencari laba atau kemudian akan rugi. Hanya dua pilihan, kerugian atau meraup untung, setiap orang yang telah melakukan hal ini tentunya akan siap menerima segala resiko yang akan timbul. Apakah mereka akan meraup keuntungan atau tidak, ini bukan sebuah penipuan bursa ekonomi. Cryptocurrency telah diciptakan sedemikian rupa, tinggal bagaimana seseorang bisa memainkan dan mengontrol pergerakannya, butuh analisa yang teliti untuk menangani hal itu. Kalau anda bertanya apakah larangan Facebook akan berdampak pada pergerakan crypto, maka saya berpendapat "akan berpengaruh sedikit kepada penggiat trading, namun hal itu tidak akan berdampak terhadap mata uang digital crypto".

Source

Meskipun kondisi crypto saat ini khususnya bitcoin sedang tidak normal saya menyarankan pada seluruh sahabat steemian untuk tetap semangat dan konsisten dalam membuat post. Sekalipun nilai postingan saat ini sedang mengalami penurunan harga tukar namun konsisten sangatlah dibutuhkan untuk membuat post-post dalam platform ini. Sebagaimana sebelumnya dalam postingan @aiqabrago pada masa awal steemit hadir di tanah air, nilai tukar sbd ke rupiah jauh lebih rendah daripada sekarang. Maka dengan demikian nilai tukar bukanlah segala hal dari semuanya tapi komitmen, semangat dan terus berkarya adalah modal untuk kita tumbuh kembang di platform steemit ini. Never give up keep steem.

---

[ENGLISH]

What's wrong with them, I do not know for sure about this problem, but here's the tranding today. Facebook ban and Indian policy are trending topics that are again booming now, have you read some articles that link this problem, but I'm sure this problem will not last long. After dropping about 11 percent on its trading price to $ 9,022 in the Luxembourg-based Bitstamp exchange. This price makes bitcoin less than half the peak price that he ever sat $ 20 thousand reached in December. So also with the market price of Ripple, Bitcoin Cash, they also suffered the same fate as bitcoin.

According to the latest news in late January the value of ethereum has fallen to the position of US $ 967 or equivalent to Rp 12.9 million, and so is the Ripple price which drops to 85 cents US or equal to Rp 10,000. While bitcoin market price itself has decreased about 28 since the beginning of this week. Related to this problem, some crypto observers say that the drop in bitcoin prices is due to several factors. Recently Mark Zuckerberg's renowned platform issued a new opinion, Facebook reportedly has banned the expenditure of advertising related to the problem of crypto, including bitcoin problems. The Facebook side took this step because they thought the advertising content was related to deceptive promotional practices, and this he did to prevent irresponsible people from spreading their unclear financial products and services.

Source

Rob Leather, who is one of Facebook's technical directors, explains, "This widespread policy helps us in detecting further more potentially more misleading advertising practices." When we're ready, we'll revisit this rule to review its implementation ". According to Facebook, the trend of cryptocurrency is suspected to be the cause of fraud and price fluctuations beyond the control that cost a lot, and because of this they are firm to the ads that violate company regulations.

The latest trigger of the cryptocurrency sales wave is the speech of India's finance minister, Arun Jaitley. Jaitley said "The government does not recognize the legitimate auction of cryptocurrency or bitcoin and will take all measures to eliminate the use of this crypto asset in finance of unauthorized activity or as part of the payment system." But he also said the Indian government will explore the potential for technological blockchain underlying bitcoin and its rival digital currency.

Source

From the news, according to my point of view there is no harm in playing crypto. Crypto is one budget that is prepared in such a way, for investment, looking for profit or then will lose. Only two choices, losses or profits, everyone who has done this will certainly be ready to accept any risks that will arise. Whether they will make a profit or not, this is not an economic boom. Cryptocurrency has been created in such a way, just how one can play and control its movement, needs a careful analysis to handle it. If you ask whether Facebook's ban will impact the crypto movement, then I think "will have little effect on the trading activists, but it will not affect the digital currency of crypto".

Source

Although the current crypto condition, especially bitcoin is not normal, I suggest to all steemian friends to be passionate and consistent in making post. Although post value is currently experiencing a decline in exchange rates but consistent is needed to create post-post in this platform. As before in the post @aiqabrago in the early stages of steemit present in the country, the exchange rate sbd to rupiah is much lower than it is now. Therefore, the exchange rate is not everything but the commitment, the spirit and continuing work is the capital for us to grow on this steemit platform. Never give up keep steem.

Terimakasih kepada :
@ponpase
@bangmimi

DISCORD KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA