The steemian friends all this time in my post a little want to tell the custom or tradition meugang (cut the cow or buffalo) on the day of the holy month of Ramadan and the day of Eid, whether Idul Fitri Idul Fitri and Eid Eid.
Meugang for the people of Aceh has become a tradition since downhill, meugang is a very unique tradition in Aceh that is not owned in other areas. This tradition occurs three times a year, ie a day ahead of Ramadan, a day ahead of Idul Fitri holiday and a day ahead of Idul Adha.
Hari meugang meurupakan crowded day to eat meat. There is no difference between rich and poor on that day. Everyone will try to get meat, even if only a kilo. Indiscriminate and living standards, although living in a mediocre condition, but still will prepare funds to buy meat on the day meugang.
From here also came the proverbs of Aceh, '' In Sithon Tausaha Sibuleun pajoh '' (a year trying to enjoy a month). Sibuleun pajoh is meant here peak on meugang ramadan, a year of trying will be enjoyed in a full month in ramadan.
Meugang tradition has become a custom since ancient times in Aceh. At the time of the kingdom of Aceh Darussalam, the ruler (king) and the rich (uleebalang) will slaughter the cows and the flesh is divided among the poor, the orphans. The goal, on the day of welcoming the fast the whole people should enjoy meat dishes.
On the day of meugang, all corners of Aceh, the tradition of cutting cows colossally. Only a portion of the meat is cooked by the people in their homes. Meugang also build togetherness, before the day meugang the gampong devices such as geuchik, tuha peut, imum and tuha lapan will conduct deliberation in meunasah discuss about fund for slaughter of cow in day meugang.
If the funds are not enough to be done ripe or meuripe (tek-tean), which is collecting money together to buy a cow or buffalo that will be cut on the day meugang. In addition to obtaining meat from the meuripe, people also buy meat sold in the market. It is this meat meader market that makes the price of meat in Aceh the most expensive of all time.
The slaughter of cows was done in meunasah cultivation by a committee appointed by Geuchik and Teungku Imum as village leaders. The committee will divide the meat with the same portion, from meat, bone to edible offal. The number of divisions depends on the number of villagers.
But besides meugang gampong, massive slaughter on day meugang usually done in the open field in the market. Men will flock to the market to buy meat to bring home. For young people this is a moment to feed the family before he stepped into the marriage ladder.
Meanwhile, for lintobaro (the groom) who just married meugang moment can be uroe meubalah (reply) that reply to the giving of in-law on the day of the feast with mebawa home meat on day meugang.
Meugang Sudah Menjadi Tradisi Rakyat Aceh Sejak Turun Menurun
Para sahabat steemian semua kali ini dalam postingan saya sedikit ingin mengisahkan adat atau tradisi meugang (memotong sapi atau kerbau) pada hari masuknya bulan suci ramadan dan hari lebaran, baik itu lebaran idul fitri maupun lebaran idul adha.
Meugang bagi masyarakat Aceh sudah menjadi tradisi sejak turun menurun, meugang merupakan tradisi sangat unik di Aceh yang tidak dimiliki di daerah lainnya. Tradisi ini terjadi tiga kali dalam setahun, yakni sehari jelang Ramadhan, sehari jelang hari raya idul fitri dan sehari jelang hari raya idul adha.
Hari meugang meurupakan hari ramai-ramai saatnya menyantap daging. Tak ada perbedaan kaya dan miskin pada hari tersebut. Semua orang akan berusaha untuk memperoleh daging, meski hanya sekilo. Tidak pandang bulu dan taraf kehidupan, meski hidup dalam kondisi pas-pasan, namun tetap akan mempersiapkan dana untuk membeli daging dihari meugang.
Dari sini pula kemudian muncul pribahasa Aceh, ‘’Dalam Sithon Tausaha Sibuleun pajoh’’ (setahun berusaha sebulan menikmatinya). Sibuleun pajoh yang dimaksud disini puncaknya pada meugang ramadan, setahun berusaha akan dinikmati dalam sebulan penuh di bulan ramadan.
Tradisi meugang sudah menjadi adat sejak zaman dahulu di Aceh. Pada masa kerajaan Aceh Darussalam, penguasa (raja) dan orang kaya (uleebalang) akan menyembelih sapi dan dagingnya dibagi kepada penduduk fakir, miskin dan anak yatim. Tujuannya, pada hari menyambut puasa tersebut seluruh rakyat harus menikmati masakan daging.
Pada hari meugang, seluruh pelosok Aceh, tradisi memotong sapi secara kolosal. Hanya sebagian dari daging tersebut yang dimasak oleh warga di rumahnya masing-masing. Meugang juga membangun kebersamaan, sebelum hari meugang para perangkat gampong seperti geuchik, tuha peut, imum dan tuha lapan akan melakukan musyawarah di meunasah membahas tentang dana untuk penyembelihan sapi di hari meugang.
Bila dana tidak cukup akan dilakukan ripe atau meuripe (tek-tean), yakni mengumpulkan uang bersama untuk membeli sapi atau kerbau yang akan dipotong pada hari meugang. Selain memperoleh daging dari hasil meuripe, masyarakat juga membeli daging yang dijual di pasar. Pasar daging dadakan di hari meugang inilah yang membuat harga daging di Aceh termahal dari daerah lainnya sepanjang masa.
Penyembelihan sapi dilakukan di perkarangan meunasah oleh panitia yang telah ditunjuk oleh Geuchik dan Teungku Imum selaku pimpinan desa. Panitia akan membagi daging tersebut dengan porsi yang sama, mulai dari daging, tulang hingga jeroan. Jumlah pembagian tergantung jumlah penduduk kampung tersebut.
Namun selain meugang gampong, penyembelihan besar-besaran pada hari meugang biasanya dilakukan di lapangan terbuka di pasar. Para pria akan berbondong-bondong ke pasar membeli daging untuk dibawa pulang ke rumah. Bagi anak muda ini merupakan momen untuk menafkahi keluarga sebelum ia melangkah ke jenjang perkawinan.
Sementara itu bagi lintobaro (pengantin pria) yang baru menikah momen meugang bisa merupakan uroe meubalah (berbalas) yakni membalas pemberian mertua pada hari pesta dengan mebawa pulang daging pada hari meugang.
Note
Meugang tradisi Aceh sejak dahulu kala. Salam KSI Chapter Aceh Timur
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Halo @syifayulinnas .... Salam KSI
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantap kanda @iskandarishak
Momentum meugang memang sangat unik di negeri Seuramoe Meulah ini
Salam ksi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Awai that meugah agoe bang Iss
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ha ha @mejandreng,,, salam steemit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit