Welcoming the 2019 Elections, East Aceh KIP Held Cultural Arts Performance (Bilingual)

in culture •  7 years ago 

DSC_0071.jpg

Photo/By: @iskandarishak

In order to welcome 1 (one) year general election 2019, Independent Electoral Commission (KIP) of East Aceh District, Aceh Province, Indonesia held a cultural arts performance, which took place at East Aceh Regency Government Center, Titi Baroe Desa, Idi Rayeuk, on Saturday April 21, 2018. The implementation of the 2019 general election with the theme "Through Performing Cultural Art Building Sustained Elections for Successful General Election 2019".

Dalam rangka menyambut 1 (satu) tahun pemilihan umum 2019, Komisi Pemilihan Independen (KIP) Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Indonesia mengadakan pertunjukan seni budaya, yang berlangsung di Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, Titi Baroe Desa, Idi Rayeuk , pada hari Sabtu 21 April 2018. Pelaksanaan pemilihan umum 2019 dengan tema "Melalui Pertunjukan Seni Budaya Berkelanjutan Pemilihan Berkelanjutan untuk Keberhasilan Pemilihan Umum 2019".

Cultural Arts Performances also enlivened by the group Seudati Syeh Fat Perkasa, Top Dabouh Rajawali Beringin, Dance Ranup Lampuan and Saman Dance.

Pertunjukan Seni Budaya juga dimeriahkan oleh kelompok Seudati Syeh Fat Perkasa, Top Dabouh Rajawali Beringin, Tari Ranup Lampuan dan Tari Saman.

DSC_0054.jpg

Photo/By: @iskandarishak

"Rebana or Qasidah is one of the traditional musical instruments originating from the eastern region of the tenggah.Usually rabana or qasidah used during art events.This tool is widely circulated and developed in Southeast Asian countries such as Indonesia, Malaysia, Brunei, and Singapore.

"Rebana atau Qasidah adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari wilayah timur tenggah. Biasanya rabana atau qasidah digunakan saat acara kesenian. Alat ini banyak beredar dan dikembangkan di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura.

On that occasion also presented dance Pemulia Jamee. The dance is one of the monumental art works born from aceh artists. The dance work of this adat background choreographically tells how the habits of aceh people welcomed the guests, each movement has its own meaning. Like greeting, picking betel then throwing stalks, clean the betel, brushing chalk, then give gambir and areca until the presentation to the guests.

DSC_0076.jpg

Photo/By: @iskandarishak

Pada kesempatan itu juga disajikan tari Pemulia Jamee. Tarian ini adalah salah satu karya seni monumental yang lahir dari seniman aceh. Karya tari dari latar belakang adat ini secara koreografi menceritakan bagaimana kebiasaan orang-orang aceh menyambut para tamu, setiap gerakan memiliki makna tersendiri. Ibarat salam, memetik sirih kemudian melempar tangkai, membersihkan sirih, menyikat kapur, lalu memberi gambir dan pinang hingga penyajian kepada para tamu.

To welcome the 2019 Election, the Independent Election Commission (KIP) of East Aceh Regency also presents the Seudati Dance. Seudati dance is a dance originating from the province of Aceh. Seudati comes from the word shahadat, which means witness or witness and confession there is no god but Allah and Prophet Muhammad messenger of Allah. This dance also includes a war dance, whose poetry always inspires the youth of aceh to rise up against colonialism. Therefore seudati dance has been banned in the Dutch colonial era, but now this dance has been allowed back and became a national art in Indonesia.

Tari-Seudati-Aceh.jpg

Source image

Untuk menyambut Pemilu 2019, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Timur juga menghadirkan Tari Seudati. Tari Seudati adalah tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata shahadat, yang berarti saksi atau saksi dan pengakuan tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Tarian ini juga termasuk tarian perang, yang syairnya selalu mengilhami pemuda aceh untuk bangkit melawan kolonialisme. Oleh karena itu tari seudati telah dilarang di era kolonial Belanda, tetapi sekarang tarian ini telah diizinkan kembali dan menjadi seni nasional di Indonesia.

After that proceed with the appearance of Rapa'i. Rapa'i is an ethnic aceh dance developed by an anonymous person in south aceh. Rapa'i game is also included with the dance movement that symbolizes the uniformity attitude in terms of cooperation, togetherness and full cohesiveness in the community environment. This dance expresses the society's dynamism in the sung sung, costumes and basic movements of the dance elements of the meuseukat. This type of dance is meant for men. Usually who plays this dance there are 12 men who have been trained. The poem is socialization to the community about how to live in society, religion and solidarity are upheld.

Setelah itu lanjutkan dengan penampilan Rapa'i. Rapa'i adalah tarian aceh etnis yang dikembangkan oleh orang tanpa nama di aceh selatan. Permainan Rapa'i juga termasuk gerakan tari yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerja sama, kebersamaan dan kekompakan penuh di lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisme masyarakat dalam dinyanyikan, kostum dan gerakan dasar dari elemen tarian dari meuseukat. Tarian jenis ini dimaksudkan untuk pria. Biasanya yang memainkan tarian ini ada 12 orang yang telah dilatih. Puisi adalah sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana hidup dalam masyarakat, agama dan solidaritas ditegakkan.

tari-seudati-di-taman-pekan-kebudayaan-aceh-pka-banda-aceh-selasa-20102015_20160826_162115.jpg

Source image

Before ending the activities to welcome one (1) year of general elections simultaneously, the Independent Electoral Commission (KIP) of East Aceh Regency, Aceh Province, Indonesia also featured the Saman Gayo Dance. Saman Gayo Dance is one of Gayo tribe dance performed to celebrate important event in adat. Poetry in this saman using the Gayo language. In some literature mentioned saman dance was established and developed by Syeh saman, a gayo cleric. Saman Dance is one of the traditional dances of Aceh Province, Indonesia which comes from the Gayo highlands. This thousand-hand dance is very famous abroad.

Sebelum mengakhiri kegiatan untuk menyambut satu (1) tahun pemilihan umum secara bersamaan, Komisi Pemilihan Independen (KIP) Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Indonesia juga menampilkan Tari Saman Gayo. Tari Saman Gayo adalah salah satu tarian suku Gayo yang dilakukan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat. Puisi dalam saman ini menggunakan bahasa Gayo. Dalam beberapa literatur disebutkan tarian saman didirikan dan dikembangkan oleh Syeh saman, seorang ulama gayo. Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional Provinsi Aceh, Indonesia yang berasal dari dataran tinggi Gayo. Tarian seribu tangan ini sangat terkenal di luar negeri.

DSC_0161.jpg

Photo/By: @iskandarishak

The contribution of my writing above is a series of activities held by the Independent Election Commission (KIP) of East Aceh Regency, Aceh Province, Indonesia in order to welcome the elections in conjunction in 2019 next year.

Kontribusi tulisan saya di atas adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Indonesia dalam rangka menyambut pemilu pada tahun 2019 di tahun depan.

Hopefully my writing tonight can be a valuable and interesting information that will occur in the State of Indonesia. Thank you, Warm Regards.

By: @iskandarishak

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

Indonesia Comunity Steemit.jpg

KSI EAST ACEH.png

FOLLOW - UPVOTE - RESTEEM

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!