Masih ingat kasus ketika Bithumb di hack ?, sekitar 31 juta dollar US digondol dengan sukses. Akibatnya harga bitcoin turun dari kisaran US $ 6.700 menjadi US $ 6.500. Begitu juga Ethereum ikut longsor dari semula dikisaran US $532 menjadi US $ 521. Wajar saja, karena Korea Selatan adalah salah negara pemakai kripto coin terbesar di dunia, dan Bithumb adalah salah satu market terbesar di Korea Selatan. Masih banyak kasus kasus pembobolan market kripto, tapi tidak semua dipublikasikan ke publik. Salah satu tujuannya adalah agar tidak merusak nama dari market tersebut.
Sebenarnya ada banyak cara untuk menghindari kerugian bila terjadi kasus hacking, terutama dari sudut pandang kita sebagai trader. Beberapa tips supaya terhindar dari kebobolan dana di market kripto.
- Jangan menyimpan aset kita di wallet market, sebaiknya kita menyimpanya di private wallet, seperti myetherwallet, Imtoken, KCash dan lainnya. Jadi kita hanya mengirim aset ke market jika akan trading/bertransaksi.
- Gunakan hardware wallet, seperti Trezor. Memang perlu biaya lebih buat beli hardware wallet, tapi keamanan aset kita tentu lebih berharga.
Banyak yang percaya solusi untuk mencegah ancaman keamanan ini adalah dengan menggunakan pertukaran yang terdesentralisasi sebagai platform untuk perdagangan. Contoh market jenis ini adalah Forkdelta, Etherdelta, Idex dan lainnya. Desentralisasi adalah tujuan dari komunitas perdagangan kripto ini, jadi menggunakan teknologi blockchain untuk memfasilitasi perdagangan. Hal ini memang masuk akal. Namun, market seperti itu saat ini belum meluas di kalangan perdagangan karena beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah tidak adanya pair Fiat.
Sekarang ada cara yang lebih mudah dan lebih murah (dibandingkan dengan membeli hardware wallet). Kita bisa menggunakan wallet DAEX. pada dasarnya DAEX adalah sebuah ekosistem yang memisahkan aset digital, trading, kliring aset dan setlement aset secara terdesentralisasi.
Pada saat ini, market seperti Binance, Bithump, bahkan Indodax yang familiar bagi warga Indonesia melakukan semua transaksi secara terpusat/centralized. Setelah nanti mereka bergabung dengan ekosistem DAEX, market tidak akan memiliki kontrol secara penuh. Trader akan memiliki kepemilikan atas aset mereka dan mengaksesnya melalui wallet DAEX menggunakan kunci pribadi mereka. Wallet ini akan memberikan akses ke market yang menjadi bagian dari ekosistem DAEX. jadi bisa dikatakan ini adalah seperti “Forkdelta” yang terhubung ke Indodax, sehingga kita memiliki kelebihan untuk bertransaksi dengan pair fiat. Dan juga likuiditas yang lebih tinggi.
Keuntungan terbesar bagi kita sebagai trader adalah, keamanan yang lebih. Andai saja Indodax dihack, maka kita tidak akan kehilangan aset kita di Indodax, walaupun kita sedang trading di Indodax, karena pada dasarnya aset kita berada di blockchain DAEX.
Masih bingung ? mungkin anda bingung bagaimana bisa trading di Indodax tapi aset masih di DAEX. setelah terjadi “deal” harga, maka akan terjadi proses kliring (penjelasan tentang kliring ada dihttps://steemit.com/daex/@awi44/daex-adalah-solusi-kliring-dalam-dunia-kripto), proses kliring ini terjadi di blockchain DAEX.
Sistem seperti ini menguntungkan juga bagi pihak market (dalam hal ini Indodax yang digunakan sebagai contoh). Pihak market tidak memerlukan sumber daya yang lebih besar untuk mengurus aset para trader, dan juga mereka juga tidak rentan dari serangan para hacker, karena pada kenyataannya aset mereka adalah kosong.
Sepertinya anda tertarik mengenai Daex ? yuk cek kabar selanjutnya dan hal lain biar lebih jelas di :
Whitepapper https://www.daex.io/daexPaper.do