Kontes Keindahan Angka Delapan Untuk Indonesia - Delapan Retorika Nasib Alam Indonesia

 Selamat malam sahabat steemit dan semoga sehat selalu di hari yang berkah ini…

Merebaknya kontes #delapanuntukindonesia yang diinisiasi oleh @drpurnama kian menjangkit steemians teritorial indonesia. Termasuk saya sendiri yang tergerak untuk mengikuti kontes ini. Saya telah melihat banyak postingan yang menunjukkan segala sisi keindahan indonesia baik itu dari segi wisata, sosial, budaya, kearifan lokal dan lain sebagainya. Sedangkan saya sendiri memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai kontes ini. Saya mengikuti kontes ini karena ingin memaparkan nasib alam indonesia yang tidak kunjung selesai rimbanya dimana.

The outbreak of the # eighth contest for Indonesia that was initiated by @drpurnama increasingly infected the Indonesian territorial steemians. Including myself who was moved to participate in this contest. I have seen many posts that show all sides of the beauty of Indonesia either in terms of tourism, social, cultural, local wisdom and so forth. While I myself have a different perspective on this contest. I follow this contest because I want to explain the fate of the indonesian nature that never finished his jungle where.

1. Hutan Hanya Menjadi Ladang Perploncoan Penguasa
Hutan di Indonesia semakin menipis akibat ulah penguasa tamak. Dimana-mana terlihat hutan yang dulunya sangat luas kini hanya tinggal cerita. Semua ini tidak terlepas akibat pertambahan penduduk yang semakin besar di Indonesia. Berdasarkan data BPS jumlah penduduk indonesia mencapai 262 juta jiwa. Dengan bertambahnya penduduk maka bertambah pula kebutuhan primer meliputi perumahan, tanah dan lain sebagainya. Sehingga Hutanpun menjadi sasaran empuk. Hutan tidak bisa berontak dan hanya terima ditambah penguasa yang bermain untuk mendapatkan keuntungan dari semua itu. Semua ini akibat penguasa yang bermain politik di dalam hutan.

1. The Forest Just Becomes a Plowing Field of Rulers
Forests in Indonesia are getting worse due to the act of greedy rulers. Everywhere seen forest that used to be very wide now only a story. All this is inseparable due to the growing population in Indonesia. Based on BPS data, the population of Indonesia reached 262 million people. As the population grows, the primary needs include housing, land and so on. Hutanpun become easy target. The forest can not revolt and just accept plus the playing rulers to benefit from it all. All this is due to the rulers who play politics in the forest.

2. Hutan dijadikan Lahan Politik
Memang sayang sekali nasibmu hutan. Engkau cuma bisa menerima tanpa bisa berontak. Engkau dihancurkan dan dikikis oleh penguasa tetapi engkau diam. Ditambah oranglain hanya bisa menikmati tangisanmu tanpa adanya tindakan. Setiap tahun Badanmu kurus seperti layaknya penyakit gizi buruk. Politik merajalela disekujur tubuhmu dan meninggalkan bekas yang mendalam ditubuhmu.

2. Forests made Political Land
It’s a pity your forest fate. You can only accept without rebelling. You are destroyed and eroded by the authorities but you are silent. Plus other people can only enjoy your cry without any action. Every year your body is as thin as a malnutrition disease. Politics is rampant all over your body and leaving a deep mark on your body.

3. Penguasa Menikmati Hasilmu Tapi Rakyat Kecil Menjerit Melihatmu Sepertinya ini sudah menjadi kutukan buat rakyat kecil yang berada disekitar hutan. Mereka hanya bisa melihat dan bahkan menjerit tanpa bisa bertindak melihat hutan di sakiti. Indonesia kaya akan sumber daya tetapi kurang mampu dalam mengelola. Terlebih banyak Penguasa yang haus akan posisi dan gila akan kekayaan. Sebagai generasi bangsa kita setidaknya harus berpikir bagaimana dalam mengelola sumber daya alam yang melimpa ini.

3. Rulers Enjoy Your Results But Little People Scream Seeing You
Looks like this has become a curse for the little people who are around the forest. They can only see and even scream without being able to act seeing the forest in pain. Indonesia is rich in resources but less able to manage. More and more of the Rulers who are thirsty for position and crazy about wealth. As a generation of nations we should at least think how to manage this overwhelming natural resource.

4. Undang-Undang Dasar Melindungimu Tetapi Dalam Realitanya Tidak
Jelas bahwasanya mengenai hutan diatur dalam UUD No 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan hutan. Namun nyatanya dalam aplikasi dilapangan tidak seperti yang diharapakan. Lalu timbul pertanyaan siapa yang harus disalahkan. Jelas bukan UUD yang salah karena UUD dibuat untuk kemakmuran setiap elemen masyarakat. Penguasa memang tidak pernah puas dengan apa yang diperolehnya sehingga akan terus mengeruk tambang yang sangat berharga ini.

4. The Basic Law Protects You But In The Real Is Not
It is clear that the forest is regulated in the Constitution of the Republic of Indonesia No 45 Year 2004 on Forest Protection. But in fact in the field application is not as expected. Then the question arises who is to blame. Definitely not a wrong Constitution because the Constitution is made for the prosperity of every element of society. The ruler is never satisfied with what he earns so will continue to dredge this precious mine.

5. Keadaan Hutan Semakin Menipis
Ini sudah tidak lagi menjadi rahasia publik. Hutan saat ini memang mengalami penipisan. Di Taman Nasional Saja yang merupakan tempat konservasi terjadi penurunan jumlah hutan setiap tahunnya. Lalu siapa yang mau disalahkan. Akankah keadaan terus menerus menggrogoti hutan indonesia. Dan apakah kita hanya bisa diam. Pertanyaan ini saya kembalikan kepada diri anda masing-masing.

5. The State of Forests Slightly Cheats
This is no longer a public secret. The forest is currently experiencing depletion. In Taman Nasional Saja which is a conservation place there is a decline in the number of forests every year. Then who is to blame. Will the state of continuous menggrogoti forest Indonesia. And whether we can only be silent. This question I return to you each.

6. Hutan itu Indonesia
Hutan sangat identik dengan negara Indonesia. Hutan Indonesia sangat luas bahkan menjadi referensi plasma nuftah dunia. Lalu siapkah kita semisal terjadi kepunahan massal plasma nuftah Indonesia. Seperti contoh Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan Paru-Paru Dunia. Tetapi tetap terjadi penurunan jumlah kawasan hutan setiap tahunnya. Nasih Harimau sumatera semakin mengkhawatirkan. Kalimantan dulu yang disebut sebagai paru-paru dunia kini nyatanya menjadi lahan sawit. Akankah kita siap untuk menerima hutan kita diperlakukan seperti itu oleh penguasa.

6. The forest is Indonesia
The forest is very synonymous with the state of Indonesia. Indonesia’s forests are so widespread that they even become the world’s nuftah plasma reference. Then are we ready for such mass extinction of nuftah plasma Indonesia. Like the example of Gunung Leuser National Park which is the World Lung. But there is still a decline in the number of forest areas each year. Sumatran Tigers are increasingly worrisome. Borneo, formerly referred to as the lungs of the world, is in fact a land of palm. Will we be prepared to accept our forests treated like that by the authorities.

7. Sudikah Kita Memberikan Hutan Kepada Anak Cucu Kita
Setiap apa yang kita dapatkan di masa hidup kita adalah titipan dari yang maha kuasa. Begitu juga dengan halnya hutan yang kita rasakan saat ini. Akankah kita siap memberikan semua itu kepada anak cucu dengan kondisi hutan yang sekarang. Atau kita tidak akan bisa memberikan itu semua karena semua terlanjur sirna dan tinggal cerita. Mana yang akan kita pilih. Kembali kepada diri anda semua.

7. We Are Giving Forest To Our Grandchildren
Anything we get in our lifetime is a deposit from the omnipotent. So it is with the forests that we feel today. Will we be ready to give all that to our children and grandchildren with the present condition of the forest. Or we will not be able to give it all because it’s all gone and lived the story. Which one will we choose. Back to yourself all.

8.Hutan Butuh Uluran Tangan Kita
Sahabat Steemit anda semua adalah pahlawan untuk menjaga dan memperbaiki hutan indonesia. Hutan ssat ini butuh uluran tangan anda semua. Hutan tidak sanggup menanggup beban yang berat ini. Sudah saatnya anda selaku generasi bangsa untuk bertindak demi menjaga hutan. LSM-LSM telah banyak bergerak dan pertanyaannya kapankah anda akan mulai bergerak. Semua itu saya kembalikan ke diri anda.

8. The Forest Needs Our Helpful Hands
Your Steemit friends are all heroes to keep and improve Indonesia’s forests. This ssat forest needs your helping hand. Forests can not afford this heavy burden. It is time for you as the nation’s generation to act to protect the forest. NGOs have moved a lot and the question is when will you start moving. All that I return to you.

Ini hanya menjadi opini saya selaku pemuda biasa yang khawatir dengan kondisi alam (hutan) indonesia. Saran dan kritik sangat saya perlukan demi kebaikan artikel ini ke depannya.

This only became my opinion as an ordinary young man who is worried about the condition of nature (forest) Indonesia. Suggestions and criticisms I really need for the good of this article in the future.


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Postingan yang sangat menarik kawan..

Terima kasih bro
Saya hanya ingin membagikan sedikit pengetahuan saya bang