Kriteria Pembangunan Embung

^sumber

Embung merupakan kolam besar yang dibuat untuk menampung air baik yang berasal dari hujan, limpasan permukaan maupun mata air. Tujuan pembuatan embung selain untuk menyediakan cadangan air terutama untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau juga dapat berfungsi mengatasi genangan yang tidak terkendali di musim hujan. Embung yang tidak dilapisi bahan kedap dapat meresapkan air permukaan mengisi akifer bebas yang ada di bawahnya.

^sumber

Kriteria Pembangunan Embung antara lain sebagai berikut:

• Pembangunan Embung dilaksanakan di kasawan permukiman transmigrasi, atauyang berdekatan dengan permukiman tersebut.
• Lokasi pembangunan embung harus terletak di lahan usaha (LU) di daerah yanglebih nggi dari kawasan pengguna air.
• Kapasitas tampungan air embung dalam buku Pedoman Pembangunan Embungini adalah 1.000 m3, dan 5.000 m3. Dalam kondisi tertentu, kapasitas tampunganair bisa diperbesar hingga lebih dari 5.000 m3.

^sumber

• Tinggi kolam Embung 2-4 m dari dasar kolam hingga batas kenggian air maksimalatau batas puncak tanggul.
• Panjang dan lebar kolam embung disesuaikan dengan spesifkasi gambar untukembung volume 1.000 m3 dan 5.000 m3. Untuk volume 1.000 m3 berukuranpanjang 25 m dan lebar 12.5 m, sedangkan untuk volume 5.000 m3 berukuranpanjang 46 m dan lebar 46 m.

^sumber

Sumber air Embung berasal dari berbagai sumber air seper air hujan, limpasansungai, mata air, dan limpasan saluran irigasi

• Embung tidak boleh mengambil air dari saluran pembawa irigasi yang ada,tetapi mengandalkan air dari sungai kecil (parit) atau anak sungai (gulley ).
• Embung tidak boleh membendung sungai utama atau sungai besar karenadapat mengakibatkan kekeringan di sebelah hilir embung.
• Letak embung harus sedekat mungkin dengan sumber air dan lokasi distribusiairnya agar minim kehilangan air atau pendek jaringan pemipaannya.

Demikian sedikit ringkasan tentang Kriteria Pembangunan Embung semoga bermanfaat dan terimakasih.