Note....
Kembali kita mengkaji sejarah yang telah terlupakan.disudut kota idi rayeuk masih berdiri nan kokoh sampai sekarang sebuah klenteng atau biasanya orang idi menyebutnya tapekong.
Konon katanya tapekong ini berdiri pada tahun 1880 dibawah kerajaan idi yang kala itu dipimpin oleh tuanku chik bin guci
Dengan masa pembangunan 73 tahun.Pada saat itu idi adalah pusat perdagangan paling ramai dikunjungi oleh pedagang dibelahan dunia tionghoa salah satunya.pada saat itu pula kapten lim(warga tionghoa) dari malaysia berlayar menuju idi untuk membeli hasil bumi & ikan laut.Lalu dibawa pulang ke malaysia
Sebelumnya warga tionghoa ada yang menetap di malaysia dan singapura
Setelah mereka mendirikan usaha di IDI
lalu mereka menetaplah di IDI.
waktu terus berlanjut semakin hari semakin banyak warga tionghoa yang menetap di IDI
Datanglah beberapa saudagar-saudagar kaya asal tionghoa menghadap raja IDI
Memohon agar didirikan sebuah klenteng atau tapekong tempat mereka beribadah
Sang rajapun tuanku chik bin guci dengan cepat mengambil keputusan.
Lalu tuanku chik bin guci mengatakan
Akan mengizinkan pembangunan klenteng/tapekong dengan syarat mereka harus membangun Rumah besi(rumoeh busoe) untuk raja.
Kemudian saudagar2 asal tionghoa sepakat dan setuju dengan keputusan raja
Berdirilah tapekong(Vihara murni sakti)
Dari dulu warga tionghoa dan warga idi sudah hidup saling berdampingan
Salam Aceh timur
#steemit aceh timur
hee Tho sejarah kau kopi kan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mna ada itu kan klenteng dibelakang kede aku
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit