Local militants in Rakhine, Myanmar, calling themselves the Arakan Rohingya Army (ARSA) Army are in the spotlight. The group attacked the Myanmar military and claimed to fight to restore the rights of the Rohingyas.
As reported by British media, The Guardian, Monday (4/9/2017), the name of militant ARSA rampant reported in recent weeks, after the conflict broke out again in Rakhine. The word 'Arakan' in the name of ARSA is another name for the Rakhine region, which is home to many Rohingyas.
► Watch on DTube
► Watch Source (IPFS)
Rohingya yang jumlahnya mencapai 1,1 juta jiwa di Rakhine, tidak mendapat akses pada pekerjaan dan pendidikan di Myanmar. Warga Rohingya yang banyak menganut Islam ini juga tidak memiliki status kewarganegaraan. Para pengungsi Rohingya menyebut militer Myanmar melakukan kekerasan dalam operasinya di Rakhine, dengan membakar desa-desa setempat dan menembak secara membabi-buta.
Namun otoritas Myanmar menegaskan mereka melakukan operasi militer di Rakhine secara legal. "Untuk alasan keamanan, tidak ada cukup personel polisi lokal dan pasukan penjaga perbatasan, itulah mengapa militer membantu mereka dalam pengamanan," sebut Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar, Win Myat Are, kepada The Guardian.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Han ek lee loen baca panyang that neu tuleh..hahahhah
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit