Mendidik adalah Seni Kehidupan | Educate is the Art of Life

Mendidik anak ada seninya sendiri. Setiap orang tua harus paham bagaimana mendidik anaknya secara tepat. Ia harus mengerti apa saja yang harus dilakukan dan apa yang harus dilarang. Sebagai orang tua, kita pun tak harus mengadopsi bulat-bulat konsep *parenting* keluarga lain.

Karena setiap keluarga punya latar belakangnya sendiri. Sehingga metode mendidik keluarga lain, belum tentu cocok dengan metode keluarga kita

Educating a child is his own art. Every parent must understand how to educate the luggage. He must understand what to do and what to forbid.

Like parents, we do not have to reverse the concept of another family parenting.
Because every family has its own back. Because the method of educating other families not necessarily matches the methods of our family

Misal, dalam keluarga kita budaya demokrasi itu terawat baik. Setiap anggota keluarga diberi kebebasan memilih jalan hidupnya. Lalu, kita melihat keluarga lain yang begitu sentralistik. Semua keputusan keluarga ada di tangan seorang ayah.
Lalu kita tergoda untuk mempratikannya di rumah. Alasannya, keluarga tersebut sangat teratur. Semua anggota keluarga menjadi begitu disiplin.

Source

Nah, sebagai orang tua, kita harus paham. Bahwa cara keluarga tersebut tidak cocok diadopsi dalam keluarga kita. Meskipun kita melihat secara nyata bahwa keluarga tersebut tumbuh dengan baik. Karena kita tidak pernah tahu cerita lain di balik konsep mendidik seperti itu.

For example, in our family the culture of democracy is well-preserved. Every member of the family is given the freedom to choose his way of life. Then, we see another family that is so centralistic. All family decisions are in the hands of a father.
Then we are tempted to cast it at home. The reason, the family is very organized. All family members become so disciplined.

Well, as parents, we must understand. That way the family is not suitable to be adopted in our family. Although we see clearly that the family is growing well. Because we never know another story behind such an educational concept.

Source
Bisa saja, keluarga tersebut menjadi disiplin namun setiap anggota keluarganya menjadi tertekan. Anak-anaknya memang penurut, karena mereka tidak diberi kesempatan untuk memilih. Sehingga potensi lain dari anak tersebut tidak bisa berkembang. Ia ingin bermain musik, tapi ayahnya melarang. Ia tidak suka matematika namun ayahnya memaksa iktu les bimbingan pelajaran tersebut.

Bayangkan, jika kekacauan seperti ini terjadi di keluarga kita. Budaya demokrasi yang telah kita rawat akhirnya rusak karena kita memaksakan kehendak.

Could be, the family became disciplined but every member of his family became depressed. His children are obedient, because they are not given a chance to vote. So that other potential of the child can not develop. He wants to play music, but his father forbid. He did not like mathematics but his father forced the tutoring tutoring lesson.

Imagine, if such chaos happens in our family. The culture of democracy we have treated has finally broken because we impose the will.

Oleh sebab itu, orang tua harus memahami terlebih dahulu seperti apa anak-anaknya. Potensi apa yang ada pada dirinya? Orang tua memang pemimpin dalam keluarga, tapi sekali waktu ia juga harus menjadi teman bagi anak-anaknya. Sehingga kita bisa menggali kehendak anak yang sesungguhnya.

Masalah klasik yang sering dilakukan para orang tua saat ini adalah, terlalu menganggungkan budaya mendidik saat ia masih kecil dahulu. Di mana kondisi zamannya berbeda 180 derjat dari saat ini. Padahal, ini langkah yang keliru.

Therefore, parents must first understand what their children are like. What potential does he have? Parents are indeed leaders in the family, but once upon a time he also has to be a friend to his children. So we can explore the true will of the child.

The classic problem that parents often do today is, too much to bear the culture of educating when he was a child. Where the conditions of his time are 180 degrees from now. In fact, this is a wrong step.

Sebagai orang tua, kita harus berpikiran terbuka. Ada banyak hal yang harus kita pelajari dalam mendidik anak. Dari awal kita harus sadar, konsep pendidikan seperti apa yang tepat untuk masa depan anak kita.