TATA CARA SHALAT GERHANA BULAN, HUKUM, DO'A DAN KHUTBAH

in education •  7 years ago  (edited)

Assalamualaikum sahabat steemit, bertepatan dengan fenomena alam(gerhana bulan) alangkah baiknya bila kita saling mengingatkan sesama muslim, moga bermanfaat !!

بسم الله الر حمن الر حيم

Shalat Gerhana Bulan; Tata
Cara, Niat, Doa dan Khutbah.

Shalat gerhana bulan atau shalat khusuf
disyariatkan saat terjadinya gerhana bulan. Apa
hukumnya, bagaimana tata caranya, adakah doa
khusus dan contoh khutbah dari Rasulullah? Berikut
ini pembahasannya.

Gerhana merupakan salah satu tanda kekuasaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika terjadi gerhana
matahari atau gerhana bulan, Islam mensyariatkan
shalat gerhana.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ﻭَﻣِﻦْ ﺁَﻳَﺎﺗِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭُ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﻟَﺎ
ﻟِﻠْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﺳْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻬُﻦَّ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah
malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah
bersujud kepada matahari dan jangan (pula)
kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang
menciptakannya, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 37)

Syaikh Wahbah az Zuhaili menjelaskan, yakni
melaksanakan shalat ketika terjadi gerhana.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
mengenai gerhana dan shalat gerhana:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻻَ ﻳَﺨْﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ
ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻤُﻮﻫَﺎ ﻓَﺎﻓْﺰَﻋُﻮﺍ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ

“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua
tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya
gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena
kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh
karena itu, jika kau menyaksikan gerhana
bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR.
Muslim)

Dari ayat dan hadits tersebut serta hadits lainnya,
para ulama menjelaskan bahwa shalat gerhana
hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat
dianjurkan) baik untuk laki-laki maupun untuk
perempuan.

Tata Cara Shalat Gerhana
Bulan

Shalat gerhana bulan boleh dilakukan sendiri-
sendiri, boleh pula dilakukan secara berjama’ah,
dengan khutbah atau tanpa khutbah.

Namun, berjamaah di Masjid yang ditempati shalat
Jumat lebih utama karena dulu Rasulullah
mengerjakannya secara berjamaah di Masjid. Imam
mengeraskan bacaannya (surat Al Fatihah dan
surat lainnya) dan ada khutbah setelah shalat
gerhana.

Shalat gerhana bulan dikerjakan dua rakaat, dalam
setiap rakaat dua kali ruku’. Bunda Aisyah
radhiyallahu ‘anha meriwayatkan:

ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺟَﻬَﺮَ ﻓِﻰ ﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟْﺨُﺴُﻮﻑِ ﺑِﻘِﺮَﺍﺀَﺗِﻪِ
ﻓَﺼَﻠَّﻰ ﺃَﺭْﺑَﻊَ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻓِﻰ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺃَﺭْﺑَﻊَ ﺳَﺠَﺪَﺍﺕٍ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengeraskan
bacaannya saat shalat gerhana bulan, beliau shalat
empat kali ruku’ dan empat kali sujud. (HR.
Bukhari)

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan,
sebelum shalat gerhana dimulai, hendaklah
muadzin mengumandangkan lafadz “ash shalaatu
jaami’ah.”

Ringkasan Tata Cara
Secara ringkas, berikut ini tata cara shalat gerhana
bulan:

  1. Niat

  2. Takbiratul Ihram

  3. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya
    Disunnahkan surat yang panjang dan dibaca jahr
    (keras) oleh imam.

  4. Ruku’
    Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu
    berdiri.

  5. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan
    surat lainnya.
    Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.

  6. Ruku’ lagi
    Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku’
    pertama.

  7. I’tidal

  8. Sujud

  9. Duduk di antara dua sujud

  10. Sujud kedua

  11. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al
    Fatihah dan lainnya
    Disunnahkan surat yang panjang.

  12. Ruku’
    Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu
    berdiri.

  13. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan
    surat lainnya.
    Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.

  14. Ruku’ lagi.
    Disunnahkan waktu ruku’ lebih pendek dari ruku’
    pertama.

  15. I’tidal

  16. Sujud

  17. Duduk di antara dua sujud

  18. Sujud kedua

  19. Duduk Tahiyah akhir

  20. Salam.

Setelah selesai shalat gerhana, khatib memberikan
khutbah.

Hadits Tata Cara Nabi Shalat Gerhana
Sebagaimana hadits-hadits berikut ini:

ﺧَﺴَﻔَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻓِﻰ ﺣَﻴَﺎﺓِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -
ﻓَﺨَﺮَﺝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﻘَﺎﻡَ ﻭَﻛَﺒَّﺮَ
ﻭَﺻَﻒَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺭَﺍﺀَﻩُ ﻓَﺎﻗْﺘَﺮَﺃَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -
ﻗِﺮَﺍﺀَﺓً ﻃَﻮِﻳﻠَﺔً ﺛُﻢَّ ﻛَﺒَّﺮَ ﻓَﺮَﻛَﻊَ ﺭُﻛُﻮﻋًﺎ ﻃَﻮِﻳﻼً ﺛُﻢَّ ﺭَﻓَﻊَ ﺭَﺃْﺳَﻪُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻊَ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻤَﻦْ ﺣَﻤِﺪَﻩُ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻭَﻟَﻚَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻡَ ﻓَﺎﻗْﺘَﺮَﺃَ ﻗِﺮَﺍﺀَﺓً ﻃَﻮِﻳﻠَﺔً ﻫِﻰَ
ﺃَﺩْﻧَﻰ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﺍﻷُﻭﻟَﻰ ﺛُﻢَّ ﻛَﺒَّﺮَ ﻓَﺮَﻛَﻊَ ﺭُﻛُﻮﻋًﺎ ﻃَﻮِﻳﻼً ﻫُﻮَ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﻣِﻦَ
ﺍﻟﺮُّﻛُﻮﻉِ ﺍﻷَﻭَّﻝِ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻊَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻤَﻦْ ﺣَﻤِﺪَﻩُ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻭَﻟَﻚَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ . ﺛُﻢَّ
ﺳَﺠَﺪَ – ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺬْﻛُﺮْ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟﻄَّﺎﻫِﺮِ ﺛُﻢَّ ﺳَﺠَﺪَ – ﺛُﻢَّ ﻓَﻌَﻞَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺮَّﻛْﻌَﺔِ
ﺍﻷُﺧْﺮَﻯ ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﺍﺳْﺘَﻜْﻤَﻞَ ﺃَﺭْﺑَﻊَ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻭَﺃَﺭْﺑَﻊَ ﺳَﺠَﺪَﺍﺕٍ
ﻭَﺍﻧْﺠَﻠَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﺼَﺮِﻑَ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻡَ ﻓَﺨَﻄَﺐَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻓَﺄَﺛْﻨَﻰ
ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﻤَﺎ ﻫُﻮَ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻻَ ﻳَﺨْﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻤُﻮﻫَﺎ ﻓَﺎﻓْﺰَﻋُﻮﺍ
ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ

Pada saat Nabi hidup, terjadi gerhana matahari.
Rasulullah keluar ke masjid, berdiri dan membaca
takbir. Orang-orang pun berdatangan dan berbaris
di belakang beliau. Beliau membaca surat yang
panjang. Selanjutnya beliau bertakbir dan ruku’.
Beliau memanjangkan waktu ruku’ hampir
menyerupai waktu berdiri.

Selanjutnya beliau mengangkat kepala dan
membaca “Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa
walakal hamdu”. Lalu berdiri lagi dan membaca
surat yang panjang, tapi lebih pendek daripada
bacaan surat yang pertama. Kemudian beliau
bertakbir dan ruku’. Waktu ruku’ ini lebih pendek
daripada ruku’ pertama. Setelah itu beliau sujud.

Pada rakaat berikutnya, beliau melakukan
perbuatan yang sama hingga sempurnalah empat
ruku’ dan empat sujud.

Setelah itu matahari muncul seperti biasanya, yaitu
sebelum beliau pulang ke rumah. Beliau terus
berdiri dan menyampaikan khutbah, memuji Allah
dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya. Tak lama
kemudian, beliau bersabda, “Sesungguhnya
matahari dan bulan merupakan dua tanda
kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana
matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian
seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika
kau menyaksikan gerhana bergegaslah untuk
mengerjakan shalat.” (HR. Muslim)

Niat Shalat Gerhana Bulan.
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah
hati. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya,
tidak harus melafalkan niat.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, menurut
jumhur ulama selain madzhab Maliki, melafalkan
niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu
hati menghadirkan niat.

Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik
adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada
contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam.

Jika menjadi makmum, lafadz niat shalat gerhana
bulan sebagai berikut:

Lafadz niat shalat gerhana bulan sebagai makmum.

ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﺨُﺴُﻮْﻑِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman
lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat
sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Jika menjadi imam, lafadz niat shalat gerhana
bulan sebagai berikut:

Lafadz niat shalat gerhana bulan sebagai imam

ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﺨُﺴُﻮْﻑِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi
ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat
sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Jika sendirian, lafadz niat shalat gerhana bulan
sebagai berikut:

Lafadz niat shalat gerhana bulan sendirian.

ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﺨُﺴُﻮْﻑِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat
karena Allah Ta’ala”

Waktu Shalat Gerhana Bulan.

Waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan
terbentang sejak mulainya gerhana (bulan mulai
tertutupi) hingga gerhana berakhir (bulan kembali
ke kondisi semula).

Syaikh Wahbah az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa
Adillatuhu menjelaskan, jika gerhana bulan terjadi
hingga pagi hari, maka waktu shalat gerhana bulan
berakhir dengan terbitnya matahari. Namun ia tidak
berakhir dengan terbitnya fajar.

Khutbah Shalat Gerhana

Disunnahkan ada khutbah setelah shalat gerhana
berjamaah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam mencontohkannya dalam hadits di
atas.

Isi khutbah Rasulullah adalah memuji Allah dengan
puji-pujian kepadaNya, lalu beliau bersabda:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻻَ ﻳَﺨْﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ
ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻤُﻮﻫَﺎ ﻓَﺎﻓْﺰَﻋُﻮﺍ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ

“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua
tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya
gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena
kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh
karena itu, jika kau menyaksikan gerhana
bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR.
Muslim)

Dalam hadits yang lain beliau bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻻَ ﻳَﺨْﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ
ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ

“Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua
tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana
matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian
atau kehidupan seeorang. Maka jika engkau
melihatnya, ingatlah dan berzikirlah kepada
Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, dalam
khutbah shalat gerhana hendaknya disampaikan
kepada jamaah tentang taubat dari segala dosa,
berbuat kebaikan seperti sedekah, berdoa dan
beristighfar.

Doa setelah Shalat Gerhana.

Disunnahkan berdoa setelah shalat gerhana. Doa di
waktu ini merupakan salah satu doa yang
mustajabah.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳُﺨَﻮِّﻑُ ﺑِﻬِﻤَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَﻩُ ﻭَﺇِﻧَّﻬُﻤَﺎ ﻟَﺎ
ﻳَﻨْﻜَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﻛُﺴُﻮﻑَ ﺃَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ ﻓَﺼَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺍﺩْﻋُﻮﺍ
ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻨْﻜَﺸِﻒَ ﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢْ

“Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua
tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut
kepadaNya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan
itu bukanlah karena kematian seeorang. Maka jika
engkau melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah
hingga gerhana itu tersingkap dari kalian” (HR. An
Nasa’i; shahih)

Demikian panduan shalat gerhana bulan mulai dari
hukum, tata cara hingga contoh khutbah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam. Wallahu a’lam bish shawab.

Malam ini gerhana bulan, moga bermamfa'at !!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.facebook.com/LKaheF

Thanks !!